Tiga Program Inovasi Teknik Kimia ITN Malang Borong Pendanaan Dari Kemendikbud Ristek
Selasa, 20 Juli 2021
Malangpariwara.com –
Tiga hibah pendaan sekaligus dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) berhasil diraih ITNMalang.
Kepala Prodi Teknik Kimia S-1 ITN Malang, Mohammad Istnaeny Hudha, ST. MT. mengungkap bahwa Program studi Teknik Kimia S-1 Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang berhasil mendapatkan tiga hibah pendaan sekaligus dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
“Ketiga pendanaan tersebut masing-masing diperoleh melalui Matching Fund – Kedaireka (Kedaulatan Indonesia dalam Reka Cipta), Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) 2021 serta PKM Gagasan Tertulis (GT) 2021,” bebernya.
Kepala Prodi Teknik Kimia S-1 ITN Malang, Mohammad Istnaeny Hudha, ST. MT. mengatakan, perolehan tiga hibah pendaan sekaligus tersebut merupakan prestasi yang cukup membanggakan ITN Malang, khususnya Prodi Teknik Kimia S-1.
Menurutnya, pada program Matching Fund – Kedaireka merupakan hasil kerjasama antara teknik kimia dan arsitektur. Sedangkan pada program PHP2D yang diikuti oleh beberapa UKM, Alhamdulillah Himpunan Mahasiswa Teknik kimia yang lolos dan mendapatkan pendanaan. Kemudian yang terakhir adalah PKM GT.
“Ini adalah sebuah prestasi yang cukup menggembirakan bagi teknik kimia ITN Malang di tengah kondisi pandemi, dimana para mahasiswa dan juga dosen masih bisa ikut berpartisipasi apa yang dilaksanakan oleh dikti. Alhamdulillah ternyata, program ini mendapatkan dukungan penuh dari ITN Malang sehingga kami bisa mempunyai keinginan yang kuat untuk bisa mengikuti beberapa kegiatan yang diselenggaran oleh Dikti,” ujarnya melalui zoom meeting, Senin (19/7/21).
Sementara, ketua pelaksana Dr. Nanik Astuti Rahman, ST., MT Matching Fund Kedaireka ITN, menceritakan, keikutsertaan mereka dalam program pendaanaan tersebut berawal dari hasil penelitian salah satu lulusan terbaik ITN Malang yang membahas tentang pengolahan limbah sayuran menjadi Pupuk Organik Cair (POC).
Ternyata ada warga di desa Sumberejo yang berkeluh kesah tentang limbah pertanian yang jumlahnya cukup banyak tetapi belum bisa dikelola secara maksimal.
Dari situ, tim kemudian pergi ke lokasi dan sampailah pada satu kesepakatan bahwa hal ini akan diajukan ke Kedaireka untuk mendapatkan pendanaan guna menyelesaikan permasalahan yang ada di Sumberejo.
Ketua Bumdes Desa Sumberrejo Batu Pak Akbar bersama mahasiswa IRN Malang
“Setelah kami kirimkan proposalnya, ternyata di Kedaireka kita dituntut untuk bisa mengaplikasikan atau transfer teknologi tanpa adanya biaya tambahan seperti halnya projek-projek komersial.
Kami terus ikuti dan akhirnya sampai pada kesempatan bahwa proposal kami didanai,” urainya.
Dari situ maka tim bertekad untuk terus melanjutkan dan Alhamdulillah program ini juga diikuti oleh mahasiswa yang juga bertekad mencari daerah yang membutuhkan alih teknologi dari perguruan tinggi.
“Alhamdulillah mahasiswa kami Zabilla Wulandayani bersama tim juga mendapatkan pendanaa melalui program PHP2D,” sukasnya.
Lebih dalam Dr. Nanik menjelaskan, Kedaireka merupakan suatu platform yang dibentuk mas menteri untuk menjembati antara dunia industri dan dunia pendidikan. Semacam benang merah setiap kebutuhan yang dimalang ada di dunia industri, seyogyanya bisa langsung ditanggapi atau disesuaikan dengan pendidikan negeri. Sehingga kebutuhan akan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan.d JKzsiu industri bisa segera tercapai.
“Selain itu, di dalam Kedaireka ini kita betul-betul dituntut untuk bisa transfer teknologi dari perguruan tinggi ke masyarakat,” tegasnya.(JKW)