2 Juli 2025

Ir. H. Bambang Irianto: Penerapan Gorong Royong Potret Kampung Sejahtera Mandiri

Minggu, 25 Juli 2021

Malangpariwara.com
Di saat Pandemi seperti sekarang ini hampir semua kegiatan masyarakat terbatas, ditambah aturan Pemerintah memberlakukan PPKM hingga level 4 (darurat). Secara otomatis pergerakan manusia , Sosial Ekonomi terbatas.

Pun demikian yang dirasakan Bambang Irianto Pembina lingkungan Nasional. Untuk mereplikasi Kampung Glintung Go Green ( 3G ) kepada kampung kampung binaan jadi terbatas bahkan bisa jadi tertunda.

Menurut Pak Guru sebutan Bambang Irianto Bagi warga Tangerang yang menjadi binaannya mengatakan, di masa Pandemi ini sebenarnya kegiatan masyarakat untuk membangun kampungnya harus semakin ditingkatkan guna untuk memerangi Covid-19.

” Ini menjadi tantangan tersendiri bagi saya. PPKM, bukti bebas Covid- 19 sangat memberatkan bagi saya untuk terus berinovasi membangun negeri dari lorong lorong kampung. Keterbatasan inilah yang mendorong tekat dan semangat saya untuk terus berada ditengah tengah masyarakat melakukan pendampingan baik untuk menjaga lingkungan maupun memerangi Covid 19 melalui terobosan terobosan tetap membangun Negeri dari lorong lorong Kampung, baik di kota Sendiri ( Malang) maupun kota kota lainnya,” ungkap Bambang kepada Malangpariwara. Minggu(25/7/21).

Penerima Penghargaan tertinggi dari Presiden Joko Widodo Kalpataru kategori Pembina Lingkungan ini menceritakan bagaimana dia membangun kampung kampung tematik dimasa pandemi ini.

Menurutnya, Kampung tematik dibangun secara holistik yang meliputi berbagai aspek kehidupan manusia secara utuh.

Aspek aspek tersebut antara lain : lingkungan hidup, pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, keamanan, sosial budaya dan masih banyak lainnya.

Modal dasar kampung tematik adalah gotong royong, kerja sama dan konsultasi dengan semua pihak terkait, untuk mencapai kesejahteraan semua warganya.

“Oleh karena itu rata rata kampung tematik biasanya juga menjadi kampung tangguh dalam menghadapi Covid-19. Protokol Kesehatan sudah menjadi budaya warga kampung tematik seperti penerapan 3M( memakai masker, mencuci tangan pakai sabun di air yang mengalir serta menjaga jarak/menghindari kerumunan),”terang Bambang Ir.

Dalam masa PPKM Darurat ini kata Bambang Ir, kampung tematik dapat dengan mudah menerapkan segala ketentuan yang berlaku dan dapat menghadapi segala kemungkinan yang terjadi.

Sebagai contoh Kampung Tematik Gerendeng Pulo di RW 09 Kel. Gerendeng, Kec. Karawaci, Kota Tangerang Banten sebagai kampung binaannya, Kampung ini terdiri dari 4 RT dengan jumlah penduduk sekitar 400 jiwa.

Di kampung ini warga yg terpapar 78 orang semua isoman dan sekarang sudah negatif. Dari 78 yang isoman 4 meninggal dunia.

Apa yang dilakukan warga, dengan gotong royong membangun dapur umum, memberi vitamin dan obat obatan, masker dan lain lain yang di kumpulkan hasil donasi dari berbagai kalangan termasuk dari kelurahan, kecamatan dan pemerintah kota.

“Kampung ini memang sudah mendapat predikat Kampung Sejahtera Mandiri. Saya mendampingi langsung kampung yang 1 RW ada 78 orang warga yang terpapar Covid-19. Alhamdulillah sekarang sudah Negatif berkat kekompakan warganya,” tukas Bambang Ir.

Untuk Kota Malang Bambang Irianto Juga Mempunya kampung Binaan diantaranya kampung Wonosari Go Green ( WNS )RW.19 Kelurahan Purwantoro Kecamatan Bimbing Kota Malang Jawa Timur.

“Kampung ini benar benar Kampung Tangguh mandiri dalam artian yang sebenarnya. Tanpa Bantuan dan menunggu uluran tangan Pemerintah, kampung ini berhasil melawan Pandemi Covid-19. Meski kampung ini di juluki kampung lansia karena
semua pegiatnya sudah berumur lansia namun tidak ada yg terpapar Covid-19. Kegiatan di dalam kampung tetap berjalan seperti biasa dengan tetap disiplin menerapkan prokes 3 M,” jelas Bambang Ir.

Warga tetap berkebun, senam bersama, sarapan di kebun untuk menjaga imunitas dan hasil panen dibagikan untuk warga. ( JKW )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *