Walikota Palu Kepincut Strategi dan Manajemen Membangun kampung Tematik di 3G
Jum’at, 29 Oktober 2021
Malangpariwara.com –
Wali Kota Palu, H. Hadianto Rasyid, SE bersama jajaran lurah, camat, dan beberapa pimpinan OPD di lingkungan Pemerintah Kota Palu melakukan kunjungan di Kampung Wonosari RW 19 di Kelurahan Purwantoro, Blimbing, Kota Malang pada Jumat, 29 Oktober 2021.
Kedatangan Walikota Palu, H. Hadianto Rasyid, SE bersama ASN di lingkungan Pemkot Palu ini guna membuktikan cerita Bambang Ir setelah presentasi tentang best practise Glintung Go Green di Palu, 3 hari yang lalu.
Walikota Palu ingin membuktikan kampung binaan Bambang Irianto, dan ternyata sangat luar biasa kampung WNS go green RW.19.

Rombongan dari Pemkot Palu ini disambut Dewi Godong, Srikandi WNS Go Green, Sekcam Blimbing dan PLT Lurah Purwantoro, Babinsa – Babinkamtibmas, dan tentunya Bambang Irianto selaku pembina kampung Wonosari Go Green.

Untuk diketahui Kampung Wonosari yang letaknya di RW 19 Kelurahan Purwantoro Kecamatan Blimbing ini, merupakan kampung yang dulunya tidak tertata dan kini menjadi kampung yang bersih, sehat, dan hijau berkat kekompakan warga serta bimbingan Pembina Lingkungan Nasional, Ir Bambang Irianto.
Wali Kota Hadi menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang ada di Kampung Wonosari atas penyambutan yang luar biasa saat kedatangan rombongan Pemerintah Kota Palu yang ingin melihat langsung kampung tersebut.
“Alhamdulillah dua hari lalu, kami dipertemukan oleh BPIP RI dengan pak Bambang. Beliau sampaikan bahwa ia bersama warga sedang membangun kampung, yang saya sebut ini kampung berdikari. Saya langsung menyahuti, kita harus ke Malang untuk belajar di tempat pak Bambang,” ungkapnya.
Wali Kota sempat menceritakan bahwa dirinya pernah tinggal di Sukun Kota Malang untuk menempuh pendidikan sejak tahun 1992 hingga 1995 silam, setelah itu ia belum pernah lagi berkunjung ke salah satu kota yang berada di Provinsi Jawa Timur tersebut.
“Makanya hari ini, saya pulang kampung pak. Kedatangan kami tidak lain untuk belajar terkait pengelolaan lingkungan, karena kami telah bersemangat bagaimana menciptakan Palu yang indah, tertib, nyaman, yang InsyaAllah memberikan ketenangan,” paparnya..

Ia berharap setelah berkunjung di Kampung Wonosari RW 19 Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang ini, para lurah, camat, serta pimpinan OPD terkait bisa mengambil ilmu dan menerapkannya di wilayah kerja masing-masing.
“Kami menanti kedatangan warga Kampung Wonosari di Palu. Tapi nanti kalau sudah ada perubahan. Kita akan undang, InsyaAllah kita atur,” imbuhnya.
Dalam kesempatan ini, rombongan Pemerintah Kota Palu diajak berkeliling kampung melihat langsung kondisi dan pengelolaan lingkungan yang ada di wilayah setempat.

Saat masuk lorong lorong kampung, Rombongan Walikota disambut oleh keramahan warga Wonosari. Tak sedikit walikota harus merogoh sakunya untuk berbelanja apa saja yg ditawarkan warga WNS. Termasuk bocah difabel yang mempunyai kelebihan khususnya mengarang buku dan ( cerpen )nya dibeli.
Usai berkeliling di Kampung Wonosari, rombongan diajak ke Rumah Prestasi Glintung Go Green yang tidak lain merupakan kediaman dari Ir. Bambang Irianto beserta keluarga.
Di Rumah prestasi Walikota Palu sempat panen buah nanas dan mangga yang tumbuh subur di halaman depan rumah Prestasi 3G.

Turut hadir dalam kesempatan ini yakni Sekretaris Daerah Kota Palu, H. Asri, SH, Asisten I bidang Pemeliharaan dan Kesra Setda Kota Palu, Moh. Rifani, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Palu, Irmayanti Pettalolo, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kota Palu, Zulkifli, serta pejabat lainnya.
Sementara itu Penerima Penghargaan tertinggi dari Presiden Joko Widodo Kalpataru kategori Pembina Lingkungan, Bambang Irianto menceritakan bagaimana dia membangun kampung kampung tematik apalagi dimasa pandemi ini.

Menurutnya, Kampung tematik dibangun secara holistik yang meliputi berbagai aspek kehidupan manusia secara utuh.
Aspek aspek tersebut antara lain : lingkungan hidup, pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, keamanan, sosial budaya dan masih banyak lainnya.
Modal dasar kampung tematik adalah gotong royong, kerja sama dan konsultasi dengan semua pihak terkait, untuk mencapai kesejahteraan semua warganya.
“Oleh karena itu rata rata kampung tematik biasanya juga menjadi kampung tangguh dalam menghadapi Covid-19. Protokol Kesehatan sudah menjadi budaya warga kampung tematik seperti penerapan 3M( memakai masker, mencuci tangan pakai sabun di air yang mengalir serta menjaga jarak/menghindari kerumunan),”terang Bambang Ir.
Koordinator Dewi Godong, Hanifah mengatakan sangat bangga bisa menghibur tamunya dari Pemkot Palu.

” Kami semua senang melihat rombongan Walikota Palu larut dalam kegembiraan ketika kita hibur menggunakan musik tradisionil membawakan lagu daerah Sulawesi. Apalagi kami dapat saweran,” ujarnya sambil tertawa bahagia
Hanifah menceritakan
awal terbentuknya Dewi Godong itu dikatakannya tidak terlalu sulit seperti yang dibayangkan. Karena antusias yang begitu tinggi, ketika Hanifah mengajak warga untuk bermusik, hasilnya ada lebih dari 20 orang warga yang berminat.
“Awal berdiri dua tahun lalu, kami diusulkan bagaimana di era pandemi ini mau dikemanakan. Lalu berkenalan dengan beliau (Agus Wayan, red) untuk mengisi kekosongan nyoba main musik karena pandemi tidak boleh keluar kemana mana kan. Awal tidak ada kesulitan, monggo kalau mau belajar seni. Tidak kesusahan sebenarnya karena mungkin orang sini jiwa seni nya ada. Jadi untuk bermain ini sedikit tidak kesusahan,” ceritanya.
Karena grup musik Dewi Godong terdiri dari banyak personel, Hanifah berharap terus terjaga kerukunan dan kekompakan antar personel. Ia akan selalu memberikan semangat dan motivasi kepada seluruh personel.
Apalagi, kedepan ada sebuah cita cita grup musik Dewi Godong bisa tampil di lebih banyak daerah selepas pandemi. Sehingga ketika mengisi kekosongan waktu ini, para personel bisa menunjukkan keterampilannya memainkan musik
“Bermusik ini tidak mengganggu aktifitas karena dibagi waktunya. Ya insya Allah bisa lebih baik kedepannya, atau mungkin bisa go internasional ya,” timpal Ida Dewi, salah satu personel Dewi Godong.
(Djoko Winahyu )