Mahasiswa IBU, Bersama Mahasiswa Pertukaran Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Gelorakan GASS Bersama Walikota Malang
Minggu, 14 November 2021
Malangpariwara.com-
Program kampus merdeka telah meluncurkan banyak program yang dapat diikuti oleh setiap perguruan tinggi baik negeri maupun swasta.
Setiap perguruan tinggi mempunyai peluang yang sama dalam memperoleh setiap program dari Kampus Merdeka, tidak terkecuali IKIP Budi Utomo.
Berjalannya waktu, IBU telah memperoleh kepercayaan dengan dipercayanya 21 Matakuliah di IBU menjadi matakuliah unggulan dalam Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka IKIP Budi Utomo (IBU) Tahun 2021.
Tidak saja mengenyam mata kuliah Reguler saja, para mahasiswa Pertukaran Mahasiswa Merdeka IKIP Budi Utomo juga tampil dalam kegiatan diluar mata kuliah, seperti yang dilakukan hari ini, Minggu (14/11/21), Mahasiswa IBU, Bersama Mahasiswa Pertukaran Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Gelorakan “GASS” Bersama Walikota Malang.

Sejak pagi Mahasiswa IBU Bersama Mahasiswa Pertukaran MBKM berbaur bersama masyarakat setempat dan para relawan melaksanakan kerjabakti Bakti Gerakan Angkat Sampah dan Sedimen (GASS) di lingkungan Bareng Raya 2 N sekitar Lapangan Halilintar RT.13 RW.08 Malang.

Rektor IBU Malang, Dr. H. Nurcholis Sunuyeko, M.Si menyampaikan, dalam kegiatan IBU Peduli Sosial ini, sedikitnya ada 50 mahasiswa IBU bersama Mahasiswa Pertukaran MBKM
yang diterjunkan untuk membaur dengan masyarakat dalam melakukan kerjabakti untuk membersihkan sampah dan sedimen di sungai agar bisa mengatasi banjir di Kota Malang.
“50 mahasiswa itu dari Badan eksekutif mahasiswa (BEM), dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) IBU serta MBKM
” ucapnya, Ahad (14/11/21).
Nurcholis menjelaskan, fenomena banjir yang semakin sering dijumpai di Kota Malang menjadi perhatian semua pihak, bahkan civitas akademika dan masyarakat, karena sampah bukan satu-satunya penyebab utama banjir di Kota Malang.
“Bukan cuma sampah tapi juga pasir. Pasir ini akan membentuk sedimen yang menumpuk yang juga bisa penyebab tersumbatnya drainase,” terangnya.

Sementara itu Wakil Rektor III, Drs. Ali Badar, M.Pd, yang mengomandani para mahasiswa IBU di lokasi pelaksanaan kerjabakti
Bakti Gerakan Angkat Sampah dan Sedimen (GASS) mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, puluhan mahasiswa IKIP Budi Utomo (IBU) diterjunkan untuk mengikuti kerja bakti Gerakan Angkat Sampah dan Sedimen (GASS) yang digagas Pemerintah Kota Malang.
Kegiatan di kelurahan Bareng ini merupakan kelanjutan dari minggu yang lalu di penanggungan.
“Ada 50 mahasiswa dan 2 dosen pendamping yang kita terjunkan dalam kegiatan kerja bakti kali ini. Sebagian ada yang merupakan mahasiswa asli dari IBU, sebagian lagi merupakan mahasiswa yang tergabung dalam program MBKM yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang belajar di IBU,” jelasnya saat ditemui di lokasi kerja bakti, Minggu (14/11/2021) kepada Malangpariwara.
“Untuk membedakan, mereka yang memakai kaos biru toska adalah mahasiswa MBKM. Sedangkan yang memakai kaos pink adalah mahasiswa asli IBU,” imbuhnya.
Menurut Ali, kerja bakti bersih-bersih ini merupakan salah satu program dari kebudiutamaan yaitu kepedulian. Setelah ini mungkin nanti akan dilanjutkan dengan program yang lain.
“Pulang dari sini akan dilakukan evaluasi. Karena masih ada banyak kesempatan untuk berbuat lebih baik memberikan manfaat kepada masyarakat khususnya yang di Malang raya,” tandasnya.

Sementara itu, Anggota Fraksi PKB DPRD Kota Malang, Arief Wahyudi, SH, menyambut baik kegiatan GASS dari Pemkot Malang. Hanya saja ia menyayangkan bahwa dalam kegiatan GASS ini yang bergerak justru masyarakat dari luar Bareng sebagian,
“Artinya secara seremonial kegiatan ini berhasil, tetapi secara substansi untuk menyadarkan masyarakat Bareng atas kebutuhan lingkungan yang baik, itu kurang mengena,” ungkapnya.
Menurutnya, kegiatan seperti ini sebenarnya baik untuk dilakukan secara rutin, apalagi bekerjasama dengan perguruan tinggi yang saya lihat banyak tadi dari IKIP Budi Utomo yang ternyata bukan saja mahasiswa IBU saja melainkan mahasiswa Pertukaran se-Indonesia.
Arief berharapan kedepan perguruan tinggi tetap terlibat tetapi dalam rangka edukasi kepada masyarakat.
” Saya lihat tadi ternyata banyak mahasiswa Pertukaran yang kuliah di IBU Malang. Ini bagus bisa jadi pembelajaran lapangan bagaimana bersosialisasi dengan masyarakat yang memang menjadi kebiasaan atau budaya di Kota Malang.
“Kedepan perguruan tinggi bisa lebih banyak ke arah edukasi. Setelah edukasi maka kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga lingkungan akan muncul,” ungkapnya.

(Djoko Winahyu)