Workshop IPI Kabupaten Malang Dihimbau Jauhi Perbuatan Yang Merusak Otak Tengah

Foto: Hadi Sutikno ,Spd.MM (Tengah) Ketua IPI Kabupaten Malang saat foto bersama sebelum acara workshop.(Yono)
Selasa, 28 Maret 2022
Malangpariwara.com – Workshop Ikatan penilik Kabupaten Malang dihimbau untuk menjauhi beberapa hal yang merusak otak tengah seperti melihat video porno, terjerat narkoba dan LGBT karena perbuatan ini bisa merusak breaking sistem Otak manusia.
Hadi Sutikno,S.Pd.MM, Ketua Ikatan Penilik Indonesia Kabupaten Malang mengatakan, tujuan bimbingan tekhnik ini peserta dapat memahami supervisi penilik menuju lembaga yang berkualitas dan inovatif.
Peserta dapat mengetahui peranya dalam pendampingan program sekolah penggerak dan turut mendukung program PAUD pendidikan masyarakat Kabupaten Malang.
Dr. Hj. Umi Dayati, Mpd Dosen PLS FIP UM Pendidikan luar sekolah, fakultas ilmu pendidikan, universitas negeri malang mengatakan, agar mutu pendidikan menjadi berkualitas seorang penilik untuk menjauhi beberapa hal yang bisa merusak breaking sistem otak tengah permanen akibat melihat video porno, LGBT dan narkoba .
Tenaga pendidik, penilik, pengawas remaja dan anggota masyarakat jangan dekat barang seperti itu karena merusak tatanan, apabila pernah melihat video porno atau terjerat narkoba makan otak tengah akan rusak permanen.
Dampaknya seseorang bisa merusak tatanan kehidupan tanpa menghiraukan agama, pancasila dan norma norma budaya bangsa ini.
“Orang yang suka melihat barang haram ini karena rusak otaknya akan sulit membedakan antara halal dan haram dalam beragama,” Pungkasnya.
Harapannya, pembenahan bagi penilik ini dimulai dari diri sendiri dengan membuat aura positif karena kalau kumpul dengan sesuatu yang baik maka akan timbul aura positif .
” Penilik harus rajin dan tekun belajar dan mau berubah dalam artian memperluas wawasan dan kreatif, ” Pungkasnya.
Dyan Hutami Rahmawati, Dosen Universitas Pembangunan Veteran Jawa Timur menambahkan, bahwa lembaga pendidikan harus mempunyai ciri khas atau branding dalam mengelola lembaga pendidikan untuk membentuk institusi lembaga pendidikan yang bisa dikenal oleh masyarakat luas dengan mempunyai ciri khas sendiri .
Branding institusi harus mempunyai syarat antara lain mempunyai koneksi, harus mempunyai promosi melalui media massa, media sosial dan selalu berinovasi, ketiga mengimprove customer experience atau pengalaman.
Orang tua tak jarang takut menyekolahkan anaknya ke sebuah lembaga pendidikan, karena ketidak tahuan informasi terkait lembaga tersebut sehingga orang tua mau melepas putra putrinya dengan jaminan memahami informasi yang akuntabel.
Keempat monitor image sebuah lembaga pendidikan artinya membuat pelayanan kepada konsumen dalam hal ini orang tua diberikan pemahaman tentang pendidikan bagi putra putrinya .
” lembaga pendidikan itu harus berkarakter dan mempunyai ciri khas dan bukan yang biasa aja, ” Pungkasnya, dalam. Acara workshop yang digelar oleh IPI Kabupaten Malang, Senin, (28/3/2022) Di Hotel Grand Kanjuruhan, Kepanjen Kabupaten Malang.(Yono)