2 Juli 2025

Refleksi Peringatan 67 Thn KAA Bandung 1955 UNITRI Dorong Ali Sastroamidjojo Jadi Pahlawan Nasional

IMG20220405102544_resize_84_compress6

Foto: Refleksi Peringatan 67 Thn KAA Bandung 1955 di UNITRI(Djoko W)

Selasa, 5 April 2022

Malangpariwara.com
Untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, para pahlawan berjuang tanpa takut dan tidak mudah menyerah. Dengan perjuangan tersebut, kita bisa menikmati Indonesia yang merdeka hari ini. Oleh karena itu, kita tidak boleh melupakan dan harus menghargai jasa para pahlawan.

Oleh karena itu memantik
Universitas Tribhuwana Tungga Dewi (Unitri) peduli dan berjuang mendukung sosok yang berjasa Bangi Bangsa dan Negara untuk mendapatkan gelar Pahlawan Nasional.

Pembina Pusat Studi Pendidikan Wawasan Kebangsaan (Pusdikwasbang) Unitri, Prof. Dr. Ir. Wani Hadi Utomo(Djoko W)

Hal ini disampaikan Pembina Pusat Studi Pendidikan Wawasan Kebangsaan (Pusdikwasbang) Unitri, Prof. Dr. Ir. Wani Hadi Utomo, dalam acara “Refleksi Peringatan 67 Konferensi Asia Afrika (KAA) Bandung 1955”, Selasa (5/4/2022) yang digelar secara hybrid dan diikuti ratusan peserta secara daring dan Luring.

” Ya kami UNITRI bersama tokoh GMNI HMI menginisiasi mendukung sekaligus mendorong agar Ali Sastroamidjojo segera mendapatkan gelar Pahlawan Nasional. Mengingat jasa-jasa beliau yang telah membawa nama Indonesia ke kancah Internasional, terutama melalui Konferensi Asia Afrika (KAA),” ungkap Prof Wani.

Disampaikan Prof Wani, konferensi Asia-Afrika saat ini memang sangat relevan untuk diperingati. Mengingat, saat ini dunia sedang dalam keadaan genting dengan adanya penyerangan Rusia ke Ukraina.

Karena itu menurutnya, untuk memahami bagaimana sikap pemerintah Indonesia, seharusnya dapat dilihat pada Dasasila KAA. Sebab di situ sudah jelas bagaimana sikap Indonesia seharusnya terhadap konflik yang ada di masing-masing negara.

Jadi kalau sekarang ada yang menyalahkan pemerintah, itu berarti kurang memahami Dasasila Bandung yang kini sudah dijadikan warisan budaya.

“Jadi aneh ya kalau dunia sudah mengakui, kok orang Indonesia banyak yang tidak tahu. Ini kelihatannya generasi muda ini lupa pada sejarah,” tuturnya.

Oleh karena itu dalam setiap kesempatan ia selalu menekankan kepada generasi muda jangan sampai meninggalkan sejarah atau jangan lupa sejarah.

Berikutnya menurut Prof Wani, jika berbicara terkait KAA, maka harus mengetahui siapa dibalik kegiatan tersebut. Dalam hal ini salah satu tokohnya adalah Ali Sastroamidjojo.

Beliau merupakan tokoh pergerakan salah satu Bapak Bangsa yang mulai aktif ikut berjuang untuk memerdekakan NKRI sejak dia menjadi mahasiswa di negeri Belanda.
Ini yang banyak orang tidak mengetahui.

“Memang menurut saya akhir-akhir ini banyak pelajaran sejarah yang dihilangkan atau mungkin di minimalisasi sehingga banyak anak-anak yang tidak tahu pahlawan nasional,” ungkapnya.

Ini juga yang menjadi salah satu misi pusat studi wawasan kebangsaan Unitri adalah untuk mengingatkan generasi milenial kepada pahlawan pahlawan yang telah memerdekakan NKRI.

“Kita harapkan melalui acara ini, dengan adanya pandangan para pakar sejarah, pakar geopolitik bisa mendukung usulan Ali Sastroamidjojo menjadi pahlawan nasional. Salah satu tujuan yang lain tentunya sekali lagi mengingatkan kepada generasi muda untuk mempelajari sejarah,” tandasnya.

Senada, ketua panitia acara, Agustinus Ghunu, SE., M. MA., M. AP. menjelaskan, kegiatan ini diadakan untuk merefleksikan bagaimana peristiwa KAA itu bisa berlangsung. Bahwa Ali Sastroamidjojo itu adalah sebagai salah satu penggagas sekaligus ketua dari KAA.

“Konsep besarnya memang Soekarno, tapi peranan Ali itu sebagai eksekutor. Itu yang ingin direfleksikan karena dengan perjuangan beliau maka hari ini kita ingin merefleksikan itu sekaligus kita ingin memperkuat pengusulan Ali Sastroamidjojo sebagai pahlawan nasional,” pungkasnya.

Diacara refleksi yang mendatangkan narasumber baik secara daring maupun Luring ini juga dilaksanakan penandatangan petisi dukungan kepada Ali Sastroamidjojo menjadi pahlawan Nasional.

Hadir secara langsung dalam acara refleksi dua pemateri diantaranya Prof. Dr. Hariyono M.Pd; dan Dr. Hendradj, sementara pemateri secara Daring ada 4 pemateri antara lain Dra. murharjani, MP; Prof Dr ASVI Warman Adam; Prof Dr Ali maschan moesa M.Si;dan Airlangga Pribadi Kusman, S.IP., Ph.D.

Sementara acara Refleksi Peringatan 67 Thn KAA Bandung 1955 ini dibuka oleh Wakil Rektor 1 UNITRI Prof.Ir Widowati,MP. (Djoko Winahyu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *