Bimtek Implementasi Kurikulum Merdeka Untuk Kuatkan Karakter Siswa Berjiwa Pancasila

Caption : Bimtek Implementasi Kurikulum Merdeka yang dilakukan Korwed Kepanjen di Gedung PGRI Kabupaten Malang, Jalan Raya Pepen Karangpandan Pakisaji( Yono)
Rabu, 15 Juni 2022
Malangpariwara.com – Bimbingan teknik Implementasi Kurikulum Merdeka yang dilakukan oleh Korwed Kepanjen , Selasa, (16/5/2022) di Aula gedung PGRI Kabupaten Malang bertujuan membentuk siswa yang mempunyai karakter pancasila.
Mu’ali Ketua panitia bimbingan teknik Implementasi Kurikulum Merdeka adalah sistem Kurikulum Merdeka terdapat perubahan yang penting bagi dunia pendidikan.
Tujuan Bimtek ini untuk perbaikan pembelajaran yang akhirnya mengarah perubahan, dimana awalnya Kurikulum K-13 menjadi Kurikulum perubahan karena darurat akibat Pandemi, kemudian Kurikulum prototype yang akhirnya menjadi Kurikulum Merdeka.
“Kalau dulu materinya panjang menjadi material essential yang lebih simple, ” ujarnya.
Pemerintah demi mendidik karakter siswa dengan proyek penguatan profil pelajar pancasila dengan pilihan belajar, pilihan kedua mandiri berubah dimana pemerintah mengadopsi semua kebutuhan program ini.
Perlu kembali di ingatkan bahwa kurikulum merdeka merupakan kurikulum yang akan mulai di terapkan secara bertahap di tahun ini. Setelah sekolah mendaftar IKM (Implementasi Kurikulum Merdeka) dengan 3 jalur.
3 jalur tersebut yaitu jalu merdeka belajar, merdeka mandiri, dan merdeka berkembang yang terbagi di setiap jenjang pendidikan. Atas dasar itu, guru dan sekolah perlu mengetahui berkenaan tentang jurusan IPA, IPS dan Bahasa sudah tidak diberlakukan lagi.
Lebih lanjut, pihaknya menambahkan di dalam kebijakan Kemdikbud Ristek tersebut juga dijabarkan mengenai karakteristik kurikulum di setiap jenjang.
Tidak hanya itu, untuk menentukan kelulusan para pelajar juga tidak lagi ada sistem Ujian Nasional (UN), kini di kurikulum merdeka untuk para pelajar dapat lulus harus menulis esai ilmiah sebagai syarat kelulusan. Sehingga dalam hal ini, di kurikulum merdeka sudah tidak ada lagi sistem penjurusan IPA, IPS, atau bahasa bagi peserta didik.
Peserta Bimtek IKM ini diikuti kecamatan Wagir, Kecamatan Pakistani, Kecamatan Ngajum, Kecamatan Wonosari, Kecamatan Sumberpucung, Kecamatan Kromengan dan Kecamatan Kepanjen jumlah peserta setiap sesi I ada 200 yang terbagi dua sesi se-Korwed Kepanjen.
Muhammad Iswahyudi, Kepala SD Nadhlotul Ulama Dilem 2 Kepanjen mengaku Bimtek seperti ini sangat baik sekali, tetapi waktunya sangat kurang sekali terlalu pendek sehingga sangat tidak efektif dalam penyerapan material.
Menurutnya, seharusnya pemerintah memberi fasilitas dalam kegiatan seperti ini karena yang merubah Kurikulum pemerintah sendiri sehingga berdampak kepada kami yang dibawah.( Yono )