Korwil Donomulyo Ajarkan Ini untuk Pendidikan Karakter Bagi Siswa

Caption : Daud Puji Slamet Korwil Donomulyo saat melakukan sidak pagi hari dengan memberikan pembelajaran pendidikan karakter di salah satu lembaga SDN Di Kecamatan Donomulyo(Yon)
Senin, 24 Oktober 2022
Malangpariwara.com – Kordinator Wilayah Dinas pendidikan kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang melakukan sidak pagi hari ke lembaga sekolah dasar bertujuan untuk memberikan tauladan dalam mencetak karakter siswa sejak dini dengan mencium tangan guru dipintu gerbang sekolah.
Daur Puji Slamet, Korwil Donomulyo menjelaskan, pengertian pendidikan karakter adalah suatu metode pendidikan yang dilakukan oleh tenaga pendidik untuk mempengaruhi karakter murid.
“Guru bukan hanya mengajarkan materi pelajaran tetapi juga mampu menjadi seorang teladan,” tukas Daud Puji Slamet Kepada wartawan.
Menurutnya, fungsi pendidikan ini adalah untuk membentuk karakter seorang peserta didik sehingga menjadi pribadi yang bermoral, berakhlak mulia, bertoleran, tangguh, dan berperilaku baik.
Potensi dasar dalam diri manusia menjadi individu yang berpikiran baik, berhati baik, dan berperilaku baik dalam membangun dan memperkuat perilaku masyarakat yang multikultur menuju peradaban bangsa yang kompetitif dalam hubungan internasional.
“Character education seharusnya dilakukan sejak dini, yaitu sejak masa kanak-kanak ,ini bisa dilakukan di lingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan, serta memanfaatkan berbagai media belajar yang ada dengan memanfaatkan kearifan lokal,” tegasnya.
Tujuan utama pendidikan karakter adalah untuk membangun bangsa yang tangguh, dimana masyarakatnya berakhlak mulia, bermoral, bertoleransi, dan bergotong-royong.
Dalam mencapai tujuan tersebut maka di dalam diri peserta didik harus ditanamkan nilai-nilai pembentuk karakter yang bersumber dari Agama, Pancasila, dan Budaya.
Nilai-nilai pembentuk karakter tersebut seperti Kejujuran,toleransi, Disiplin, kerja keras, Kreatif, Kemandirian, demokratis, ingin tahu, Nasionalisme, Menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, Gemar membaca, Perduli terhadap lingkungan, solidaritas sosial, tanggungjawab dan religius.
Kurangnya pendidikan karakter menimbulkan krisis moral yang berakibat pada perilaku negatif di masyarakat, misalnya pergaulan bebas, penyalahgunaan obat-obat terlarang, pencurian, kekerasan terhadap anak, dan lain sebagainya.(Yon)