14 Juli 2025

Ribuan Mahasiswa Pendidikan Wasbang UNITRI Kirab Bendara Merah Putih Raksasa Awali Pentas Seni dan Budaya

c1_20230603_14164433

Kirab Bendera Merah Putih Raksasa ini di berangkatkan Rektor Unitri, Prof. Dr. Eko Handayanto, MSc. Sekira pukul 09.00 Wib, Sabtu (3/6/23).( Djoko W)

Sabtu, 3 Mei 2023

Malangpariwara.com
Menguatkan Pendidikan dan Wawasan Kebangsaan dalam Pentas Seni dan Budaya Nusantara, Universitas Tribhuana Tunggadewi (Unitri) gelar pentas budaya nusantara.

Pakai Topi Ketua panitia acara pentas seni dan budaya, Agus Ghunu SE MA MAP bersama Rektor Unitri, Prof. Dr. Eko Handayanto, MSc(foto: Djoko W)

Ketua panitia acara pentas seni dan budaya, Agus Ghunu SE MA MAP mengatakan bahwa
Pentas Seni dan Budaya ini diawali dengan kirab bendera merah putih raksasa sepanjang 100 meter dan lebarnya 2 meter yang di arak 1200 mahasiswa pendidikan Wasbang Unitri dengan mengambil start kampus I Unitri, dan finish kampus II Scient Techno Park.

Kirab Bendera Merah Putih Raksasa ini di berangkatkan Rektor Unitri, Prof. Dr. Eko Handayanto, MSc. Sekira pukul 09.00 Wib, Sabtu (3/6/23)

Ribuan Mahasiswa Wasbang Unitri mengarak Bendera Raksasa stars dari kampus 1 dan finish kampus II Scient Techno Park.(DJOKO W)

“Melalui kirab bendera ini, kami ingin menunjukan kecintaan kepada bangsa dan tanah air,” ujar Agus mendampingi Rektor Unitri, Prof. Dr. Eko Handayanto, MSc. Sabtu (03/06/’23).

Pentas seni budaya dari Sumba Tengah .( Djoko W)

Lebih lanjut Agus mengurai, Pentas Budaya Nusantara Unitri dalam rangka memperingati Hardiknas dan Hari Lahir Pancasila ini dikemas menjadi lima (5) kegiatan diantaranya:

  1. Pentas seni budaya ini dengan konsep HARDIKNAS diikuti oleh unsur pelajar dari TK hingga Mahasiswa. Penampilan TK, SD, SMP dan SMA kita wujudkan dalam bentuk wayang kulit dalang pelajar se-Malang Raya. Sedangkan Mahasiswa dalam HARDIKNAS ini diwujudkan dalam bentuk Kirab Bendera terpanjang yaitu 100 m dengan diikuti oleh 1000 mahasiswa/i kita dari kelas Wawasan Kebangsaan Semester Genab tahun ini.
  2. Pentas seni dan budaya diwujudkan oleh 15 tarian daerah dari perwakilan Organisasi Daerah dalam lingkup Unitri dari Mahasiswa berbagai daerah.
  3. Potensi berikutnya dengan kegiatan ini digelar secara umum dan terbuka diharapkan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar yaitu adanya basar yang dilaksanakan oleh ibu-ibu PKK Tlogomas (terimakasih ibu2 Trogomas) melalui koordinasi dengan RW dan Kelurahan kita bisa mewujudkan berkembangnya kerjasama sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat dengan meningkatnya ekonomi masyarakat sekitarnya. Dan hal utama dari kegiatan ini akan terjalin keharmonisan antara kehidupan mahasiswa dengan warga sekitar.
  4. Untuk konsep peringatan HARLAH Pancasila akan disampaikan orasi kebangsaan oleh Kepala Kesbangpol Kota Malang, karena kita tinggal di kota Malang kita ingin dalam irama Wawasan Kebangsaan ini, bisa kita tanamkan kepada mahasiswa supaya menjaga kondusifitas Kota Malang dengan baik. Sebagaimana semboyan idimana bumi dipijak di situ langit dijunjung, kita menghormati budaya yang berkembang di masyarakat.
  5. Melalui pentas seni budaya ini akan menampilkan pagelaran wayang kulit dengan khas Malangan yang dibawahkan oleh Ki Dian Permana dengan bintang tamu siden yang terkenal secara nasional Lintang Kairo dan yang lebih heboh kita akan menampilkan 50 sinden Nusantara dari mahasiswa Unitiri yang dididik dan dikembangakan untuk memahami budaya Jawa, sehingga dari NTT, dari Kalimantan, Papua, Sulawesi, Maluku, dan seluruh daerah akhirnya bisa nembang Jowo.
Mahasiswi Unitri asyik melukis topeng (Djoko

Ditemui usai memberangkatkan kirap, kepada Malangpariwara, Rektor Unitri, Prof. Dr. Eko Handayanto, MSc menjelaskan bahwa Peringatan Hardiknas dan Harlah Pancasila merupakan program kerja yang wajib dilaksanakan oleh Universitas sebagai kampus kerakyatan, nasionalis dan kebangsaan.

“Moment kali ini adalah moment yang baru kita lakukan kembali setelah pandemi Covid-19, sehingga menjadi tumpuan kita untuk mendidik mahasiswa kita mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila, bergotong royong, menjalin persatuan dan kesatuan dan mewujudkannya dalam bentuk Pentas Seni Budaya Nusantara,” tandasnya.(Djoko W)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *