14 Juli 2025

DEMO DAY Moklet Youth Digitalent (MYD) & Moklet Idea Challenge (MIC) Digelar Secara Meriah

c1_20230604_16244317

Caption : Rahmat Dwi Djatmiko Kepala SMK Telkom Kota Malang saat menyerahkan cinderamata kepada Bapak Arif Rudiana dalam acara DEMO DAY Moklet Talks, Selasa (30/5/2023).(Yon)

Minggu, 4 Juni 2023

Malangpariwara.com – DEMO DAY Moklet Youth Digitalent (MYD) & Moklet Idea Challenge (MIC) yang digelar SMK Telkom Malang adalah pelaksanaan kurikulum Merdeka dengan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dari Kemendikbud.

Rahmat Dwi Djatmiko, Kepala SMK Telkom Malang menjelaskan, acara DEMO DAY Moklet Youth Digitalent (MYD) & Moklet Idea Challenge (MIC) dimana peserta didik menunjukkan hasil karya kesemuanya dari inovasinya peserta didik .

SMK Telkom adalah lembaga pendidikan yang bergerak dibidang IT sehingga inovasi-inovasinya bidang IT .

DEMO DAY MYD & MIC mempunyai dua fungsi pertama MYD sebuah acara untuk menyiapkan anak-anak menjadi digital talent atau sumber daya manusia (SDM) yang mempunya skill kompetensi digital dikhususkan untuk semua peserta didik sebelum lulus.

“kegiatan MYD ini sebenarnya mulai awal Januari sampai puncaknya DEMO DAY hari ini , ” Ujarnya Selasa ,(30/5/2023) .

Kegiatannya MYD menyajikan hasil karya peserta didik SMK Telkom di booth-booth yang sudah disediakan oleh Panitia, hasil dari pembelajaran dengan model kekinian, bukan metode klasikal dalam kelas tapi dengan pilihan-pilihan kelas yang menyenangkan seperti didalam kelas, Aula dan mushola.

” Kegiatan belajar secara online sesuai kenyamanan siswa menyesuaikan kelas pilihan yang diambil peserta didik,” tukasnya.

Setelah peserta didik diberi pelatihan, kemudian dikasih challenge untuk menghasilkan karya untuk dipersentasikan bagi kelas 11 .

Eventnya kita besarkan melalui Demo Day untuk memberikan kesempatan bagi kelas 10 dan 11 untuk menampilkan produk yang berbeda sesuai dengan pengetahuan yang didapat di bangku sekolah dengan membuat aplikasi aplikasi temuan siswa siswinya .

DEMO DAY MYD & MIC sejalan dengan program Kemdikbud yakni kurikulum Merdeka namanya P5 Project penguatan profil pelajar Pancasila (P5).

“Sebelum ada kurikulum merdeka atau P5 itu, kita sudah ada MIC yaitu Moklet Idea Challenge itu event yang kita adakan untuk memberikan ruang anak-anak mewujudkan ide inovasinya hanya bedanya sekarang makin diperbaiki dan berkembang,”pungkasnya.

Harapannya, dari kegiatan ini mendekati muncul inovator-inovator berbakat di negeri ini dalam bidang IT.

Ada 38 finalis produk idenya anak-anak yang terbaik untuk dipamerkan dari hasil penilaian diambil best of the best untuk tampil dengan menyampaikan hasil karyanya di atas panggung .

Firdausa & Bias Damiasa selaku guru Rekayasa Perangkat Lunak SMK Telkom Malang sekaligus ketua MYD & MIC menambahkan, kegiatan ini intinya merupakan bagian dari pelaksanaan program pemerintah Kemendikbud Riset Dikti yakni Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.

Kemasannya itu berupa kompetisi proposal ide bisnis yang mana bisnisnya itu berupa produk-produk berbasis teknologi informasi.

“Kami upayakan anak-anak benar-benar merasakan prosesnya dari awal misalnya menggali masalah di lingkungan sekitarnya, gambarkan peluang bisnis yang ada di sekitar mereka seperti itu jadi kira-kira,” tegasnya.

Caption : Kholilullah Nuraini dan Jihan Zahida Nazwa siswi SMK Telkom Kota Malang yang menjuarai event Innovative Informatics Contest Tahun 2023 Tingkat Nasional di Universitas Atmajaya Jogjakarta yang menciptakan aplikasi Kebutuhan Membangun Rumah atau Rencana Anggaran Biaya.(Yon)

Muhammad Lutfiyani Ramadhan siswa kelas XI.RPL 5 SMK Telkom malang mengaku, latar belakang membuat aplikasi bagi petani karena di sekitarnya Kecamatan Ngantang, karena banyak sekali petani kesulitan dalam mengatasi dalam persoalan permodalan sampai kebutuhan pupuk, persoalan persoalan disektor pertanian yang sangat perlu diperhatikan oleh anak muda.

“Kita membuat prototype ini wujud kepedulian kita anak bangsa pada sektor pertanian, agar kedepan petani lebih sejahtera,” pungkasnya.

Sedangkan, Jihan Zahida Nazwa – X RPL 6 mengaku, ide awalnya menciptakan rencana aplikasi ini wujud keprihatinan kepada masyarakat Indonesia, apabila mau membeli rumah sangat mahal dan kalau bangun rumah mereka bingung harus dari mana.

Dari persoalan tersebut timnya membuat sebuah inovasi aplikasi yang lebih efisien dimulai dengan membuat program dengan berisi mulai pembangunan tahap awal yaitu design, konstruksi biaya, kebutuhannya bahan bangunan dan fitur kalkulasi .

“Jadi aplikasi ini benar-benar segala kebutuhannya menjadi satu tingkat dalam mengakomodir kebutuhan masyarakat lebih pas dalam. Membangun rumah,” tegasnya.( Yon )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *