Silpa Lebih dari 460 M F- PKB Minta Perangkat Daerah kota Malang Harus Matang Siapkan Rencana Anggaran

Jum’at, 28 Juli 2023

Malangpariwara.com
Rapat Paripurna ” Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kota Malang 2022 Dewan melalui Fraksi menyoroti adanya SILPA lebih dari 460 M.

Juru bicara F-PKB Arief Wahyudi SH menyampaikan kepada Malangpariwara membenarkan adanya SILPA dan menjadi pembahasan penting Dewan.

“Semua Fraksi memang menyoroti masih tingginya Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran APBD 2022,” akunya

Juru bicara F-PKB Arief Wahyudi Membacakan tanggapan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kota Malang 2022(Djoko W)

Menurut legislator Dapil Klojen biasa di sapa AW sebagai juru bicara Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, mengatakan bahwa SILPA disamping karena ada faktor efisiensi, pelampauan target pendapatan, juga karena penyerapan anggaran yang kurang maksimal.

“Kami melihat masih ada perangkat daerah yang hanya mampu membelanjakan anggaran dibawah 60 %. Untuk itu FPKB menyarankan ke depan harus dilakukan persiapan lebih matang didalam menyusun rencana belanja dan dilakukan sesaat setelah ada kesepakatan bersama antara DPRD dan Pemerintah, sehingga ketika anggaran tersedia langsung bisa dibelanjakan dan saya jamin ini akan mampu mengurangi SILPA,” katanya lagi.

Berikutnya disampaikan oleh AW sering terjadi ketika pembahasan perubahan APBD perangkat daerah selalu minta tambahan anggaran, namun sangat disayangkan pada akhir tahun anggaran tidak mampu membelanjakan anggaran yang sudah disediakan.

Yang lebih ironis lagi ada Perangkat Daerah yang minta tambahan anggaran 5 M namun ternyata Perangkat Daerah tersebut menyumbang SILPA sebesar 7 M.

“Logikanya tanpa nambah anggaran saja perangkat daerah tersebut sudah tidak mampu membelanjakan anggaran induk kok malah minta tambah. Ke depan saya minta hal hal seperti ini tidak boleh terjadi lagi , tentu butuh kecermatan baik dari Pemerintah maupun dari DPRD,” tegas AW.

Bahkan Dewan asli Putra Daerah (AREMA) punya pikiran Perangkat Daerah penyumbang SILPA yang disebabkan tidak mampu membelanjakan anggaran nya harus dikurangi pada tahun berikutnya.

Disamping masalah SILPA, Arief Wahyudi juga menyoroti terkait melesetnya Pendapatan Asli Daerah, dimana antara target dan realisasi hanya mampu tercapai 86,4 % . Bahkan AW mengaitkan hal tersebut dengan lelang kinerja yang telah ditandatangani oleh Kepala Perangkat Daerah dengan Walikota, dimana target PAD yang disepakati hingga tahun 2023 akan tembus angka 1,5 T, yang tentunya lelang kinerja tersebut akan menjadi sia sia.

Pada kesempatan penyampaian Pendapat Akhir tersebut AW juga menyuarakan kembali derita pedagang yang kehilangan mata pencaharian dikawasan Stadion Gajayana karena akan dibangun tempat parkir berlantai tiga di kawasan itu.

Arief menyampaikan senyampang Pemerintah akan melakukan pembangunan tempat parkir juga diminta membangun beberapa kios yang diperuntukkan bagi pedagang yang tergusur atas rencana pembangunan tempat parkir itu.

Bahkan AW menandaskan dihadapan Walikota dan perangkat Daerah yang mengikuti jalannya rapat paripurna.

“Jangan sampai kita menyengsarakan warga Masyarakat atas pembangunan ini, bisa kualat dan berdosa,” tandasnya mengakhiri.(Djoko W)

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *