3 Juli 2025

PKM POLINEMA Hibahkan Alat Perancah Sampah Plastik kepada Desa Mitra

IMG_20230910_140721

PKM POLINEMA Hibahkan Alat Perancah Sampah Plastik kepada Desa Mitra.(ist)

Minggu, 10 September 2023

Malangpariwara.com
Politeknik Negeri Malang (Polinema) melalui Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Skema Kemitraan menghibahkan alat perancah sampah plastik di desa Wringinanom Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang, pada Sabtu (9/9/2023).

Desa Wringinanom Kecamatan Poncokusumo merupakan salah satu desa mitra Polinema diantara beberapa desa mitra yang ada berlokasi di Kabupaten Malang.

Pengabdian Kepada Masyarakat ini terkait dengan pengolahan sampah plastik yang berada di lingkungan desa.

Sebuah mesin perancah plastik beserta tempat penampung sampah plastik sesuai jenisnya diserahkan kepada Kelompok Tani Palapa.

Kegiatan PKM ini di ketuai oleh Dr. Drs. Moh. Hartono, M.T. dosen dari Jurusan Teknik Mesin dan beranggotakan Ir Sugagijo, M.T., R.N. Akhsanu Takwim, S.T., M.T., Nurhadi,S.Pd., S.ST., M.T., dibantu Fadjar Purnomo, S.T., M.T., dari Jurusan Teknik Sipil dan Dr. Ir. Dwina Moentamaria, M.T. dari jurusan Teknik Kimia.

Selain itu juga mengundang dari Pengusaha industri plastik yaitu Direktur PT. Mikafa Victorindo Makmur, Bpk. Ir. Muhammad Nuhin.

Bertempat di rumah Sumadji Rachmad (Ketua Kelompok Tani PALAPA), kegiatan diawali dengan sosialisasi pemilihan dan pengolahan sampah plastik yang di sampaikan oleh Tim PKM Polinema, Dr. Ir. Dwina Moentamaria, M.T. tentang beberapa kandungan zat-zat yang ada di bahan plastik dan juga limbah-limbah sampah yang dapat didaur ulang baik sampah organik maupun sampah non organik.

Juga tentang teknis pemilahan sampah plastik oleh Dr. Drs. Moh. Hartono, M.T. dengan memanfaatkan tempat bak pemilah sampah plastik yang telah dibangun oleh Tim PKM yaitu Fadjar Purnomo, S.T., M.T.

Pelatihan singkat cara mengoperasionalkan mesin Perancah Sampah Plastik dipandu oleh Akhsanu Takwim, S.T., M.T dan Ir. Subagijo, M.T.
Penyuluhan dilanjutkan oleh Ir. Muhammad Nuhin Direktur PT. Mikafa Victorindo Makmur mewakili pengusaha industri plastik dalam presentasinya menjelaskan cara membedakan jenis plastik, beberapa macam-macam komponen campuran kandungan botol plastik.

Salah satu contoh perbedaan ada pada kandungan minuman kemasan model gelas dan model botol atau botol sampo, botol kosmetik dan jenis plastik yang bisa didaur ulang dan yang tidak bisa didaur ulang.


Beberapa kelompok jenis dan kode plastik dapat dikelompokkan berdasarkan kemampuannya untuk didaur ulang yang di sediakan di bank sampah desa Wringinanom antara lain:
Polyethylene terephtalate (PET) adalah plastik yang pemakaiannya hanya sekali pakai.

Saat memberikan edukasi ( ist)

Contoh plastik jenis ini adalah botol kecap, botol obat, botol air mineral, botol kosmetik, botol jus, dan juga botol minyak goreng. 

High-Density Polyethylene (HDPE) adalah plastik yang aman untuk digunakan, karena mempunyai kemampuan mencegah reaksi kimia.

Jenis ini sangat cocok untuk digunakan sebagai botol susu cair, botol kosmetik dan botol obat.

Low-Density Polythylene (LDPE) merupakan plastik yang dibuat dari minyak bumi serta memiliki resin kuat dan keras. Jenis ini dianggap sebagai yang paling bermutu baik dan aman.

Contoh plastik LDPE antara lain botol, tas kresek, pembungkus daging beku, dan juga perangkat komputer.

Polypropylene (PP) dan kadang juga Polypropene adalah plastik yang bersifat keras, lentur, dan tahan terhadap lemak.

Jenis ini mudah dibentuk ketika ada pada suhu yang sangat panas. Contohnya sedotan, tutup botol, bungkus margarin, tali, dan pot tanaman.

Mesin crusher perancah plastic di lengkapi dengan mesin diesel yang berbahan bakar solar cara kerjanya dengan cara menggunting atau merajang limbah plastik menjadi potongan kecil-kecil dilengkapi dengan 4 bilah pisau.

Didalam ruang perancah terdapat pisau yang berputar sangat cepat dan satu kelompok pisau diam. Pisau putar ini yang dihasilkan dari tenaga mesin diesel yang di salurkan melalui as mesin.

Harapannya mesin perancah sampah plastik yang dihibahkan bisa bermanfaat bagi warga desa Wringinanom untuk memberikan solusi atas sampah plastik yang selama ini belum bisa dikelola dan kami akan terus pantau untuk sebagai bahan evaluasi perkembangan dan perbaikan PKM untuk tahun depan.( Djoko W)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *