Disambut 1.000 Bantengan, Ganjar Apresiasi Militansi Warga Malang

Selasa, 30 Januari 2024

Malangpariwara.com – Calon Presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo melakukan kampanye terbuka di Kota Malang, Selasa (30/1/2024) siang. Gelaran kampanye terbuka tersebut dikemas dengan konsep Hajatan Rakyat.

Selain masyarakat umum yang hadir, para pelaku kesenian bantengan juga nampak memeriahkan acara. Masyarakat pun nampak terhibur, dan sangat antusias menyambut kedatangan politisi PDI Perjuangan ini, meski diguyur hujan deras.

Hal itu ternyata cukup menyita perhatian mantan Gubernur Jawa Tengah ini. “Paling penting adalah militansi masyarakat di Malang luar biasa, saya apresiasi itu. Hujan deras seperti itu, sampai reda mereka tidak berhenti. Saya sangat apresiasi, itu bentuk militansi yang diwujudkan,” ujar Ganjar.

Dirinya menunjukan bahwa seharusnya, dengan militansi yang ditunjukan seperti itu, masyarakat tak perlu lagi takut terhadap tekanan-tekanan yang mungkin datang. Terlebih saat mengekspresikan diri dalam memberikan dukungan pada pilihannya.

“Kalau kondisi itu ditunjukkan secara visual dan berani seperti ini, rasanya tidak perlu takut. Kalau ada tekanan-tekanan dalam mengekspresikan diri. Rasanya rakyat akan melawan dengan caranya,” jelas Ganjar.

Dirinya pun berharap agar seluruh aparatur bisa bersikap netral. Terlebih agar seluruh kontestan peserta pemilu bisa berkontestasi sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku.

“Para pendukung bisa bebas. Itulah pemilu yang bisa jurdil (jujur dan adil). Saya senang, mereka dengan militansinya ikut serta sampai selesai dalam kampanye ini,” jelasnya.

Pada kesempatan itu, dirinya juga turut menyampaikan sejumlah programnya. Dan dirinya berharap agar hal serupa dapat dilakukan para kontestan lain saat bertemu dengan masyarakat serta pendukungnya.

“Agar mendapatkan umpan balik dari masyarakat, yang mungkin sifatnya lokal dan perlu mendapat perhatian,” imbuhnya.

Dirinya meyakini bahwa seluruh program yang disiapkan bersama tim pemenangannya, merupakan program prioritas dan dibutuhkan masyarakat. Seperti satu keluarga miskin satu sarjana hingga layanan kesehatan yang baik bagi ibu dan anak.

“Agar perempuan berdaya, setara dengan laki-laki, program itu membuat kita makin yakin, itu akan kita wujudkan karena kekuatan yang ada di Malang seperti ini,” tuturnya.(Djoko W)

About The Author