Dies Natalis ke-42, Polinema Targetkan Green Technology Kampus
Jum’at, 2 Februari 2024
Malangpariwara.com – Peringati Dies Natalis ke.42 Politeknik Negeri Malang (Polinema) Jum’at Pagi mengelar upacara disusul dengan pemberian penghargaan kepada jurusan berprestasi bernama Polinema Quality awards, Pelepasan Burung merpati putih dan puluhan burung perkutut serta potong tumpeng.
Penghargaan kepada jurusan berprestasi bernama Polinema Quality awards. Juara 3 diraih D3 teknik listrik dan elektro mendapat uang tunai 3 Juta dan sertifikat penghargaan. Juara 2 diraih D4 sistem kelistrikan dengan hadiah 5 Juta dan sertifikat. Juara 1 diraih oleh D4 teknik informatika, mendapat 7 Juta, piala bergilir, replika piala, dan piagam sertifikat.
Dies natalis ke-42 ini mengusung tema ‘Green Technology: Inovasi dan Karya Cipta Anak Negeri,’ sebagai bentuk kesiapan Polinema menjadi green technology kampus.
Dalam sambutannya berbagai prestasi serta program rencana prioritas target 2024 disampaikan Direktur Polinema, Supriatna Adhisuwignjo, ST., MT.
Dikatakannya, bahwa dies natalis Polinema jatuh setiap tanggal 9 Februari. Namun, pada tahun 2024 ini, upacara dies natalis diadakan terlebih dahulu karena bersamaan dengan cuti hari Imlek dan menjelang masa tenang Pemilu.
Tema dies natalis ke-42 dilatarbelakangi oleh misi Polinema sekaligus sejalan dengan program penguatan peran Perguruan Tinggi Vokasi dalam upaya antisipasi perubahan iklim. Menurut Direktur, dibutuhkan inovasi nyata anak negeri untuk menangani krisis iklim yang semakin terakselerasi dengan cepat.
“Polinema mewujudkan green technology kampus dengan berperan aktif mengikuti pemeringkatan UI Green Metric, Politeknik Negeri Malang telah terdaftar pada UI Green Metric World University Rankings, yang mana diikuti oleh 1.182 Perguruan Tinggi Dunia,” ujarnya saat sambutan.
Saat ini, Polinema mulai bergerak menuju ke arah Green Campus, salah satunya dengan adanya 2 shelter charging station dengan e-bike 14 unit. Penggunaan sepeda listrik ini tentunya bermanfaat untuk mobilisasi sivitas akademika di internal kampus dan lebih ramah lingkungan.
“Kami juga memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Surya/PLTS Atap di Gedung Teknik Mesin dengan kapasitas 96 kWp, dan hybrid PLTB – PLTS, digunakan sebagai suplai beban lift dan penerangan, juga sebagai objek riset energi terbarukan, sehingga dapat menghasilkan produk unggulan dalam bidang energi terbarukan,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Polinema juga telah mempersiapkan SDM unggul, yang mampu mencari dan menemukan solusi akan krisis iklim. Hal itu sebagai inovasi nyata karya anak bangsa untuk membantu menangani krisis iklim di bumi.
Dari aspek konservasi air, terdapat titik penampungan air hujan dan sumur resapan serta sejumlah biopori untuk mengurangi banjir sekaligus menambah pasokan air tanah. Rencana berikutnya akan membangun kolam retensi sebagai bentuk drainase berkelanjutan sekaligus rekreasional di lingkungan Kampus Polinema.
“Tahun 2024 ini kita akan mengadakan semacam mobil kecil terbuka, seperti mobil golf. Untuk kolam retensi kita harapkan tempat cadangan air kita atau bak penampung yang bisa dimanfaatkan oleh warga. Dalam jangka panjang itu bisa juga digunakan sebagai taman dan tempat rekreasi,” ujar Supriatna Adhisuwignjo menutup.
Saat upacara Direktur Polinema bersama jajarannya melepas sejumlah burung ke alam bebas. Pelepasan ini sebagai simbol dimulainya rangkaian acara dies natalis ke-42 sekaligus simbol agar Polinema terus terbang tinggi. Ada juga doa bersama dengan diawali pemotongan tumpeng oleh Direktur Polinema.
Ketua pelaksana dies natalis ke-42, Irwan Heryanto/Eryk, S.T., M.T., menjelaskan bahwa selain upacara pembukaan pada April mendatang acara bertajuk merti bumi di PSDKU Lumajang. Acara tersebut sebagai upaya penghijauan dan pengenalan kampus cabang Polinema di Lumajang.
“Setelah itu, pada bulan Juli di Lumajang kita adakan pagelaran budaya, bentuknya seperti pasar malam atau pesta rakyat. Ada cabang kompetisi internal , mini soccer, bulu tangkis, maupun tenis meja. Puncaknya nanti bulan September ada pameran matching fund oleh dosen dan mahasiswa bekerjasama dengan pihak eksternal,” pungkas Eryk. (Djoko W)