11 Juli 2025

PKM Polinema Sosialisasikan Kampung Proklim di Kebonsari Kota Malang

Minggu, 30 Juni 2024

Malangpariwara.com – PKM Polinema ajak masyarakat sadar lingkungan dan bencana.

Melalui program Pengabdian pada masyarakat Politeknik Negeri Malang (Polinema) mengadakan sosialisasi dan penyuluhan tentang Pembinaan Kampung Kota Malang Menuju Kampung Proklim (Program Komunitas Untuk Iklim) Tematik bertempat di Gazebo RT 01 Kelurahan Kebonsari Kota Malang pada 29/06/2024.

Kegiatan ini menyampaikan materi kesadaran masyarakat terhadap lingkungan dan bencana juga mengusung teknologi urban farming kepada peserta masyarakat dilingkungan RW 02 Kebonsari.

Penelitian Kepada Masyarakat (PKM) ini diketuai oleh Prof. Ir. Ratih Indri Hapsari, ST., MT., Ph.D. beranggotakan Nila Alia, S.Pd., M.Pd. M.Tr.T, Fengky Adie Perdana , S.Pd ., M.Pd, Dr. Muhammad Aklis Rizza, S.T., M.T, Winda Harsanti, S.T., M.T dan Prof. Dr. Moechammad Sarosa, Dipl. Ing., M.T juga dibantu Anindito Mirza Maulana Rifqi mahasiswa D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi polinema.

Prof. Ir. Ratih Indri Hapsari, ST., MT., Ph.D. menyampaikan kegiatan kali ini adalah penyuluhan kepada masyarakat tentang kampung proklim kemudian kesadaran terhadap lingkungan dan bencana juga tentang urban farming. Kampung proklim sudah banyak yang paham karena sudah dua tahun ini kampung sini menjadi salah satu yang masuk seleksi kampung proklim nasional.

Ada beberapa aspek yang belum terpenuhi misalnya tentang kesadaran terhadap bencana, tentang pembinaan dan pendampingan dari pemerintah maupun pendidikan.

“Kami berusaha membantu masyarakat pada aspek-aspek yang belum tersentuh. Akademisi bentuk pengabdiannya salah satunya memperkenalkan seperti teknologi solar panel hingga pelatihan dan penyuluhannya. Program pemberdayaan masyarakatnya dalam bentuk sosialisasi, pelatihan manajemen untuk mengelola sumber daya lokal kepada masyarakat kerjasama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota, Polinema mengambil peran untuk menerapkan hasil-hasil penelitian untuk dapat digunakan masyarakat guna meningkatkan potensi yang ada disini, tuturnya”.

Harapannya kesadaran masyarakat terhadap dampak perubahan iklim seperti green house bukan tugas dari seseorang saja, tapi masing-masing rumah untuk dapat berperan aktif terhadap pengurangan dampak dari perubahan iklim. Arahan dari DLH ada beberapa kampung di Kota Malang yang sangat membutuhkan bantuan edukasi dari akademisi dan Polinema untuk pertama kalinya akan menerapkannya di kampung Kebonsari sesuai dengan bidang keahlian.

Prof. Dr. Moechammad Sarosa, Dipl. Ing., M.T menyampaikan materinya pemanfaatan lahan sempit yang ada disekitar kita salah satunya dengan menggunakan teknologi hidroponik yang pernah kami terapkan di kampung Merjosari.

“Kita juga telah kembangkan teknologi irigasi tetes untuk penanaman buah anggur. Salah satu yang menjadi kendala pada peserta adalah keterbatasan pengetahuan terhadap teknologi perkembangan jaman, digitalisasi seperti internet of things (IoT) tidak semua masyarakat dapat mengerti,” jelasnya.

Dalam pengembangan penelitian ini bila dilahan belum terdapat akses internet maka yang dilakukan adalah mendatangi lahan tersebut untuk mengambil data secara manual.

Teknologi yang dikembangkan ini adalah alat yang dapat membaca kondisi kelembaban tanah pada tanaman apabila tanaman tersebut kekurangan air, nutrisi maupun oksigen yang mana sensor dapat membaca secara otomatis kemudian pompa air akan mengalirkan air yang sudah tercampur dengan zat lain sesuai dari kebutuhan tanaman tersebut.
Aji Jatmiko salah satu peserta menyampaikan berterima kasih kepada Polinema yang sudah membantu untuk membina terutama pada bidang budaya, pemeliharaan dan marketing ke masyarakat khususnya di RW 2 Kebonsari untuk pengembangan kampung.

“Polinema dengan Dinas terkait dapat berkoordinasi untuk bisa memanfaaatkan lahan-lahan yang dapat digunakan dimanfaatkan pada kampung dengan melibatkan masyarakat yang terpilih dan punya kemampuan” tuturnya.

Polinema dapat melanjutkan program-programnya dan tidak berhenti dalam satu program saja selanjutnya diperlukan pemantauan program-program tersebut secara berkala. Dukungan dan bantuan dari Akademisi sangat diperlukan sekali karena program dari pemerintah tidak akan dapat berjalan apabila tanpa bantuan dari Perguruan Tinggi. (Djoko W)

Informasi Polinema (klik disini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *