Kokohkan Komitmen Menuju Good University Governance Universitas Negeri Malang Gelar Workshop Penguatan Zona Integritas

Malang, 12 Juni 2025
Malangpariwara.com – Universitas Negeri Malang (UM) melalui Badan Pengawasan Internal (BPI) gelar kegiatan Workshop Penguatan Zona Integritas (ZI), Kamis ( 12 /6/25) bertempat di Gedung A6 Lantai 7 Ruang Ki Hajar Dewantara FIS UM, Jalan Semarang No. 5, Malang.
Kegiatan ini mengusung tema “Menguatkan Komitmen, Mewujudkan Zona Integritas, Menuju Good University Governance” dalam upaya upaya mengakselerasi pembangunan ZI menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).
Tiga tujuan utama workshop ini adalah:
(1) Menguatkan komitmen sumber daya manusia (SDM) UM dalam pembangunan Zona Integritas.
(2) Mengokohkan tata kelola organisasi dalam mewujudkan Zona Integritas.
(3) Memaksimalkan strategi unit kerja dalam pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM.
Kegiatan ini juga menjadi forum konsolidasi lintas unit dalam menyelaraskan langkah menuju tata kelola perguruan tinggi yang modern dan berintegritas.
Workshop kali ini menghadirkan narasumber, Bapak Dr. Bhimo Widyo Andoko, S.H., M.H., Kepala Biro Organisasi dan Sumber Daya Manusia Kemendiktiristek, Dr. Solehudin, M.M., Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Biro Organisasi dan SDM Kemendiktiristek, dan Andi Rahadian, S.H., LL.M., Asisten Deputi Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan dan Evaluasi Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan III, KemenPAN-RB.
Narasumber tersebut menyampaikan materi strategis dalam penguatan komitmen dan implementasi kebijakan ZI di lingkungan perguruan tinggi.
Sebanyak 75 peserta dari unsur pimpinan universitas, para dekan, wakil dekan bidang keuangan dan umum (WD II), direktur dan asisten direktur, Tim ZI UM, Tim ZI Fakultas, serta para Penilai ZI UM akan menghadiri kegiatan.
Keterlibatan lintas unit ini menunjukkan keseriusan dan komitmen UM dalam membangun budaya integritas yang kuat dan sistem tata kelola organisasi yang bersih, akuntabel, serta melayani.
Sebagaimana yang telah ditegaskan oleh Pimpinan UM bahwa pembangunan ZI bukan sekadar pemenuhan administratif, melainkan merupakan fondasi utama dalam membentuk karakter organisasi yang berorientasi pada pelayanan publik, efektivitas kerja, dan peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap institusi pendidikan tinggi.
UM berkomitmen menjadikan ZI sebagai budaya kerja yang melekat dalam setiap aktivitas dan kebijakan kelembagaan.
Melalui workshop ini, UM memperkuat posisi sebagai perguruan tinggi yang adaptif terhadap tuntutan reformasi birokrasi dan tata kelola yang baik (good university governance).
Diharapkan hasil dari kegiatan ini mampu mendorong percepatan capaian predikat WBK/WBBM dan menjadi contoh penerapan integritas institusional di lingkungan pendidikan tinggi nasional.
Dalam kesempatan tersebut, Andi Rahadian, SH., LL.M menjelaskan, sesuai dengan tugasnya di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi. Memiliki tugas untuk melakukan pembinaan dan pengawasan, terutama dalam aspek akuntabilitas juga aspek pengawasan.
Rektor UM dan jajaran bersama para narasumber Workshop ZI UM. (Istimewa)
“Aspek pengawasan ini kita terjemahkan melalui pembangunan dan evaluasi zona integritas yang sekarang kita adakan di UM adalah bentuk dari pendampingan yang kami lakukan,” ucapnya.
“Sehingga apa yang kami inginkan dan kami sudah Perpres No. 81 Tahun 2010 adalah Peraturan Presiden tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025 dimana tujuannya nanti kita bisa mengusulkan birokrasi bekelas dunia,” imbuhnya.
Dimana birokrasi berkelas dunia cirinya adalah pemerintahannya harus bebas KKN, Profesional, dan bisa memberikan pelayanan publik yang prima. Dalam hal ini kemendiktisaintek juga bertanggungjawab untuk Perguruan Tinggi di Indonesia juga diinginkan agar setiap universitas itu bisa memperoleh predikat zona integritas.
“Zona integritas ini diwujudkan dalam dua kategori atau predikat. Yakni Predikat Wilayah Bersih dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) yang levelnya lebih tinggi dibandingkan WBK,” sebutnya.
“Saat ini UM sedang melakukan proses untuk memperoleh predikat WBK. Memang tahun lalu sudah sampai kepada tahapan fisitasi atau evaluasi lapangan. Tapi memang masih ada beberapa yang perlu perbaikan dalam hal tata kelola,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Biro Organisasi dan SDM Kemendiktisaintek, Dr. Bhimo Widyo Andoko, S.H., M.H mengapresiasi upaya UM mencanangkan program Zona Integritas (ZI) untuk WBK kedepannya.
“Suatu acara yang menurut kami dari kementerian adalah yang sangat penting dan diharapkan perguruan tinggi juga melakukan itu. Karena prinsipnya dalam penyelenggaraan pelaksanaan good university governance itu dari kami dan dari Menpan RB memang ada program yang namanya WBK yang isinya adalah melaksanakan tata kelola perguruan tinggi dengan sebaik-baiknya,” ucapnya.
Menurut Bhimo, ini merupakan langkah yang komprehensif yang ditempuh Rektor untuk selalu melakukan layanan dengan integritas tinggi dan bertanggungjawab.
“Jadi nantinya dalam hal layanan kepada masyarakat, kepada mahasiswa itu bisa dapat dipertanggungjawabkan. Sesuai dengan apa yang menjadi target kementerian pendidik tinggi saint dan teknologi. Karena nantinya UM produknya adalah generasi-generasi emas 2045,” pungkasnya. (Djoko W)