Dorong Mahasiswa Jadi Entrepreneur Bangun UMKM Berbasis Teknologi, FTP UB Launching Britech Store di e-Commerce

Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (FTP UB) baru saja melaunching Britech Store, toko resmi FTP UB di e-Commerce Shopee, dalam gelaran Seminar Nasional Teknologi Pertanian Indonesia (STPI) III 2025, Rabu (6/8/2025) di Gedung Samantha Krida. Dekan FTP UB meninjau expo STPI.(Djoko W)
Rabu, 6 Agustus 2025
Malangpariwara.com –
Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (FTP UB) baru saja melaunching Britech Store, toko resmi FTP UB di e-Commerce Shopee, dalam gelaran Seminar Nasional Teknologi Pertanian Indonesia (STPI) III 2025, Rabu (6/8/2025) di Gedung Samantha Krida.
Peluncuran ini menjadi langkah konkret UB menjembatani mahasiswa dan dosen untuk mengembangkan produk inovatif sekaligus menguasai digital marketing.

Dekan FTP UB Prof. Yusuf Hendrawan menyampaikan Britech Store adalah wadah bagi mahasiswa dan dosen untuk mengembangkan produk inovasi.
“Karena sekarang sudah zamannya digital marketing, itu harus dikuasai oleh adik-adik mahasiswa,” jelasnya.
Seminar nasional bertema “Peranan Teknologi Pertanian dalam Pengembangan UMKM Indonesia” ini menyoroti pentingnya keterlibatan mahasiswa dalam dunia wirausaha.

Tercatat, 93 produk inovasi hasil kolaborasi mahasiswa dengan UMKM turut dipamerkan dalam expo STPI 2025.
Karena sekarang kita krisis yang namanya pengangguran intelektual, kata Yusuf.
“Mengikuti tagline dari Pak Menteri, yaitu Kampus Berdampak. Kalau kita punya seribu mahasiswa per tahun, artinya seribu lulusan per tahun, kalau satu orang bisa memiliki lima pegawai, artinya lima ribu lapangan pekerjaan bisa kita ciptakan,” imbuhnya.
Membangun UMKM dari Kampus, 148 Produk UMKM Dipasarkan di Britech Store
Saat ini, sebanyak 148 produk dari mahasiswa dan dosen FTP UB telah dipasarkan melalui Britech Store. Menariknya, produk yang dijual tidak terbatas pada makanan saja, melainkan juga merambah ke fashion, beauty, industri kreatif, hingga pengolahan limbah.
Yusuf menyebut, prinsip Britech Store tidak hanya berfokus pada profit.
“Mereka bisa menjual, walaupun rugi pun tidak masalah.Karena ini hanya sebagai praktik. Nanti ketika mereka sudah menjadi alumni, mereka berada di lapangan, mereka harus bisa menghitung berapa BEP dan lain sebagainya,” terang Yusuf.
Melalui simbiosis mutualisme yang dilakukan FTP UB dan UMKM, mahasiswa mengaplikasikan ilmu seperti GMP, HACCP, Circular Economy, business canvas, dan manajemen keuangan langsung di lapangan, sementara UMKM mendapatkan inovasi dan pendampingan.
Dijelaskan Yusuf, UMKM merupakan laboratorium kewirausahaan yang sudah tersedia alat dan tempatnya, sedangkan mahasiswa punya ilmu dan semangat.
“Nanti ketika mahasiswa sudah bisa mengembangkan produk inovasi baru, mereka bawa ke kampus, mereka akan bisa mencoba untuk menjualkan di official store Fakultas Teknologi Pertanian,” ungkapnya.
Sebagai bagian dari wujud visi World Class Entrepreneur University, FTP UB telah membuka jalur kelulusan wirausaha sejak 2016.
Tahun 2024 lalu, FTP UB meraih penghargaan sebagai fakultas dengan lulusan wirausaha terbanyak di lingkungan UB.
Sementara itu, Wakil Rektor 1 UB, Prof. Dr. Ir. Imam Santoso, MP mengapresiasi kegiatan ini, menurutnya seminar nasional ini menjadi upaya mendiseminasikan hal-hal yang konstruktif dari sisi sains, teknologi dan inovasi.
Selanjutnya, pertemuan forum ini membuka diskusi para akademik leader, profesor dan dosen dibidang pertanian.
“Artinya kami mengapresiasi mahasiswa yang telah berusaha untuk membangun UMKM dan membangun lapangan kerja baru,” ucapnya.
Prof. Imam juga menyebut bahwa kegiatan ini berkolaborasi dengan Diskoperindag Kota Batu dalam pengembangan UMKM sebagai wujud kampus berdampak.
Disisi lain, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Peindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Batu, Aries Setiawan menyebut bahwa kolaborasi antara Diskoperindag dan FTP UB adalah langkah konkret dalam mengembangkan UMKM.
“Kami berterima kasih pada FTP UB karena kolaborasi ini dari data BPS 86 persen PDRB Kota Batu ditunjang oleh sektor UMKM,” ujarnya.
Aries menyebut bahwa hampir seribu mahasiswa yang masuk ke Kota Batu. Menurutnya, dengan hal tersebut sangat berdampak melalui inovasi maupun kreativitas yang ditransformasikan kepada UMKM binaan yang ada di Kota Batu.
“Ini salah satu bentuk wujud tahapan awal untuk mewujudkan visi misi kepala daerah, sehingga harapannya sektor kualitas dan kelembagaan meningkat. Kedepan akan membentuk Mal UMKM yang nantinya menampung UMKM,” tutupnya. (Djoko W)