17 Agustus 2025

Tradisi Barikan Malam Tirakatan HUT RI ke-80 Wujud Syukur Sedukuran Selawase Warga RT.07 Pondok Cempaka Indah View Mulyorejo

img_1755359069103

Warga RT.07- RW.02 Mulyorejo Kecamatan Sukun Kota Malang. khususnya Warga Perumahan Pondok Cempaka Indah View. Sabtu (16/08/25) mengambil jalan poros untuk Barikan.(Djoko W)

Sabtu, 16 Agustus 2025

Malangpariwara.com – Hari Kemerdekaan Indonesia dirayakan dengan berbagai kegiatan seru dan menarik. Setiap daerah di tanah air memiliki tradisi unik menyambut HUT RI, termasuk Kota Malang yang mempunyai tradisi barikan.

Dilansir dari situs resmi Kemdikbud, barikan berasal dari kata ‘barik’ dalam bahasa Arab yang berarti barokah atau berkah. Namun, ada juga yang menyebut barikan berasal dari bahasa Jawa Kuno yang berarti baris.

Warga Kota Malang tidak pernah meninggalkan tradisi barikan menjelang peringatan hari kemerdekaan. Jika berkunjung ke Kota Malang pada malam 17 Agustus, jangan heran jika melihat warga berkumpul di perempatan maupun pertigaan gang, dengan membawa makanan dan minuman bergotong royong di masing masing RT.

Inilah yang disebut barikan. Masyarakat Kota Malang akan berkumpul di tempat yang telah disepakati bersama pada 16 Agustus malam untuk menggelar barikan. Mereka membawa makanan berupa buah-buahan, kue, ataupun nasi tumpeng.

Semua makanan itu kemudian dikumpulkan menjadi satu, untuk kemudian dibagi kepada semua yang hadir. Namun, di beberapa daerah, ada juga yang menukar makanan satu sama lain. Tidak ada aturan pakem dalam barikan, semuanya berdasarkan kesepakatan warga.

Penuh khidmad warga menyanyikan lagu Indonesia Raya (Djoko W)

Barikan menjadi tradisi mengucapkan syukur dan berdoa untuk merayakan kemerdekaan Indonesia. Warga juga mengumandangkan lagu kebangsaan Indonesia Raya maupun lagu pembakar semangat lainnya, untuk memeriahkan malam barikan.

Tak ketinggalan Doa syukur serta potong tumpeng menjadi tradisi rutin yang terus di lestarikan.

Seperti yang di laksanakan oleh warga RT.07- RW.02 Mulyorejo Kecamatan Sukun Kota Malang. khususnya Warga Perumahan Pondok Cempaka Indah View. Sabtu (16/08/25) mengambil jalan poros untuk Barikan.

Sambutan ketua RT.07 Mulyorejo Cempaka Indah View Nugraha.(Djoko W)

Menurut Nugraha ketua RT.07 RW.02 Mulyorejo, Cempaka Indah View Kecamatan Sukun Kota Malang, ada pelajaran baik yang bisa dipetik dari tradisi barikan, yaitu kerukunan warga tanpa membedakan agama dan budaya. Sebuah pendidikan kearifan lokal yang patut diajarkan dan dilakukan seluruh lapisan usia masyarakat.

“Tema Hari Kemerdekaan RI ke-80 pada tahun 2025 ini, adalah “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”, menurut Kementerian Sekretariat Negara. Tema ini menekankan pentingnya persatuan, kedaulatan, kesejahteraan rakyat, dan kemajuan Bangsa. Ini juga sesuai dengan moto Warga RT.07 Seduluran Selawase,” seru Nugraha.

Dalam acara ini juga ada penyerahan hadiah untuk berbagai macam lomba anak anak hinga Bapak dan Ibu Ibu warga Perumahan yang sudah diadakan sebelumnya.

Selanjutnya ramah tamah makan bersama sama dihibur bapak ibu berkaraoke Ria.

“Sebenarnya tidak ada perbedaan signifikan antara barikan dan tirakatan karena sama-sama digelar pada malam 17 Agustus dengan agenda kegiatan yang sama juga, hanya berbeda istilah penyebutan saja,” imbuh Ketua RT yang akrab disapa Nugi.

Di acara penutup tak lupa Ketua RT menyampaikan ucapan terimakasih kepada Muda Mudi “GAWAT”.

“Terimakasih dan apresiasi saya kepada adik adik semua. Tanpa kreasi dan kepedulian kalian semua, perayaan malam tirakatan Pitulasan ini tak akan sukses,” ucap Nugraha mengakhiri.

Selain melestarikan budaya gotong-royong, tradisi ini juga untuk menghilangkan budaya egoisme. Dalam kehidupan sehari-hari, warga kurang berinteraksi karena kesibukan masing-masing.(Djoko W)