3 Oktober 2025

UM Kukuhkan 4 Guru Besar Lintas Bidang

img_1759472593834

Kamis, 2 Oktober 2025

Malangpariwara.com – Universitas Negeri Malang (UM) kembali menambah deretan profesor dengan mengukuhkan empat Guru Besar baru di Sidang Senat Akademik Terbuka, Kamis (2/10/2025).

Pengukuhan ini sekaligus menjadi momentum penting bagi UM dalam menunjukkan kontribusi akademik lintas bidang.

Keempat Guru Besar yang dikukuhkan adalah Prof. Evi Eliyanah, S.S., M.A., Ph.D. (Kajian Budaya dan Gender), Prof. Dr. Budi Handoyo, M.Si. (Pembelajaran Spasial Kebencanaan), Prof. Dr. Siti Nur Rahmah Anwar, S.T., M.T. (Rekayasa Struktur dan Material Konstruksi), serta Prof. Dr. Muladi, S.T., M.T. (Komunikasi Nirkabel pada Sistem Elektronika).

Dalam kesempatan yang sama, keempatnya juga menyampaikan pidato ilmiah, masing-masing dengan perspektif sesuai bidang kepakarannya.

Prof. Evi Eliyanah menyoroti peran budaya pop dalam membentuk politik gender di Indonesia. Guru Besar Fakultas Sastra itu, menyampaikan pidato berjudul “Membingkai Politik Gender dalam Budaya Pop Indonesia Pasca Orde Baru”.

Prof. Evi menjelaskan jika film, televisi, hingga media digital adalah arena perdebatan relasi gender.

“Budaya pop tidak sekadar ruang hiburan. Ia adalah arena politik tempat hegemoni dan resistensi bertemu dan berkelindan, dan di dalamnya gender menjadi titik perdebatan yang sangat penting,” jelasnya.

Ia mencontohkan transformasi representasi gender dari film Ada Apa dengan Cinta hingga Ayat-ayat Cinta, yang sarat dengan aspirasi kelas menengah.

Selain dikenal sebagai peneliti budaya populer, Prof. Evi juga aktif menulis di jurnal internasional dan mengkaji feminisme digital.

Ke depan, ia akan memperdalam riset tentang representasi perceraian dan keluarga di Indonesia melalui lensa budaya pop.

Guru Besar kedua, Prof. Dr. Budi Handoyo dari Fakultas Ilmu Sosial, memperkenalkan konsep Disaster Spatial Learning (DSL). Pendekatan ini terbukti efektif meningkatkan kesiapsiagaan bencana, terbukti dari penelitian di SMA Negeri 1 Dampit yang menunjukkan lonjakan signifikan kesadaran siswa terhadap ancaman erupsi, gempa, dan banjir.

“DSL bertujuan menciptakan generasi yang tidak hanya memiliki pengetahuan teoritis tentang bencana, tetapi juga keterampilan praktis dan kesiapsiagaan mental dalam menghadapi tantangan kebencanaan masa depan,” terangnya.

DSL menggabungkan teknologi geospasial, pembelajaran kontekstual, hingga kolaborasi komunitas.

Prof. Budi juga meluncurkan DSL Global Partnership Platform untuk memperluas jejaring internasional. Konsep ini diharapkan menjadi jawaban atas tantangan kebencanaan di Indonesia yang rawan multi-bencana.

Dari bidang teknik sipil, Prof. Dr. Siti Nur Rahmah Anwar mengangkat riset tentang rekayasa struktur di zona seismik. Ia menekankan pentingnya komputasi struktur untuk memprediksi keruntuhan bangunan akibat gempa.

Penelitian yang dilakukannya merekomendasikan penggunaan sambungan komposit pada baja ringan serta sistem bresing V terbalik pada bangunan tinggi di daerah rawan gempa.

“Komputasi struktur memungkinkan simulasi skenario kegagalan yang sulit diuji di lapangan dan digunakan untuk prediksi perilaku pasca-keruntuhan (post-peak behavior),” jelasnya.

Prof. Siti menunjukkan hasil analisis numerik yang selaras dengan uji laboratorium, menghasilkan rumus empiris baru untuk industri baja ringan.

Riset ini berpotensi besar mendukung produsen baja nasional dan meningkatkan standar keselamatan konstruksi di Indonesia.

Sementara itu, Prof. Dr. Muladi dari Fakultas Vokasi menutup rangkaian pidato dengan paparan riset komunikasi nirkabel. Ia mengembangkan teknik multi-dimensional turbo product code (MDTPC) yang dipadukan dengan MIMO dan OFDM untuk meningkatkan kecepatan serta keandalan transfer data.

“Model yang diajukan terbukti memiliki kinerja lebih baik daripada model-model yang dikembangkan sebelumnya. Model dapat diimplementasikan pada sistem komunikasi nirkabel bergerak seperti Wireless LAN dengan teknologi WiFi ataupun sistem komunikasi bergerak seluler,” ujarnya.

Dijelaskannya, teknologi komunikasi masa depan menuntut kecepatan tinggi dengan latensi rendah, terutama untuk telemedicine, drone, dan industri berbasis data real time.
Pengukuhannya menjadi pengakuan atas perjalanan panjang riset sejak masa studi hingga kini menjabat Dekan Fakultas Vokasi UM.(Djoko W)