1 Juli 2025

Mahasiswa Polinema Olah Limbah Kulit Ari Kedelai Jadi Aneka Jajanan

Jum’at, 29 Oktober 2021

Malangpariwara.com – Meskipun masih berada dalam kondisi pandemi, mahasiswa Politeknik Negeri Malang (Polinema) masih terus berinovasi. Terbaru, lima mahasiswa Polinema ini berhasil memanfaatkan limbah kulit ari kedelai menjadi tepung sebagai bahan dasar pembuatan aneka jajanan.


Mereka adalah Salamatul Hifdiyah (teknik elektro), Lia Ujung Tri Utami (administrasi niaga), Syayyidah Fatimatuz Zahro (teknik kimia), Prasasti Valentina Gustama (teknik kimia) dan Rizki Bagus Maulana (teknik kimia). Kelimanya tergabung dalam PKM-PM GO Soya.

Disampaikan ketua tim, Salamatul Hifdiyah (Salma), selama ini limbah kulit ari kedelai belum banyak dimanfaatkan oleh warga Kampung Sanan. Kebanyakan, limbah jenis ini hanya dimanfaatkan untuk pakan ternak atau bahkan dibuang begitu saja karena jumlahnya yang terlalu banyak dan dianggap dapat mengganggu proses fermentasi tempe.


Berangkat dari situ, timnya kemudian mulai bermitra dengan kelompok Ibu-ibu PKK Kampung Sanan untuk mengolah limbah kulit ari kedelai menjadi tepung. Tujuannya agar bisa lebih fleksibel untuk menjadi bahan dasar pembuatan berbagai diferensiasi produk.


“Kami ubah dan inovasikan menjadi olahan yang diberi nama Rainbow Tempe Ketawa. Ada empat sub produk yang dihasilkan yaitu rainbow brownies tempe ketawa, rainbow puding tempe ketawa, rainbow nugget tempe ketawa, dan rainbow macaroon tempe ketawa,” sebutnya, saat mengikuti Festival Kuliner Tempe Sanan, Minggu (17/10).

proses pengeringan kulit ari kedelai di bawah sinar matahari. (Foto: Agus N)


Menurut Salma, untuk proses pembuatannya sendiri sebenarnya mudah. Cukup dengan menjemur kulit ari kedelai dibawah sinar matahari langsung sampai benar-benar kering. Atau bisa juga menggunakan alat pengering.


“Penjemuran dibawah sinar matahari, asalkan benar-benar panas cukup dilakukan selama satu hari karena kulitnya lumayan tipis. Tapi kalau menggunakan alat khusus, prosesnya bisa lebih cepat sekitar 4-5 jam saja,” Ucapnya.


Setelah kering, kulit ari kedelai kemudian dihaluskan dengan menggunakan blender kopi. Setelah jadi tepung, baru bisa disubstitusikan ke berbagai olahan. Lima kilogram kulit ari kedelai, bisa menjadi satu kilogram tepung.


“Jadi jajanan yang biasanya menggunakan tepung terigu, bisa dialihkan menggunakan tepung kulit ari kedelai,” terangnya.

Aneka olahan jajanan dari kulit ari kedelai(foto: Agus N)


Selain itu, tim PKM-PM GO Soya juga mengajarkan ke mitra bagaimana branding produk, karena selama ini kampung wisata sanan terkenel dengan olahan berbagai produk. Hanya saja untuk olahan kulit ari kedelai masih belum ada.


“Selama ini mereka hanya berinovasi dengan tempenya. Ini bisa menjadi daya tarik tersendiri kalau kulit ari kedelai ini pertama di Indonesia di inovasikan di Sanan,” pungkasnya.(Rep.Agus N)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *