Tim PKM-K POLINEMA Ciptakan Biotize, Hand Sanitizer dari Limbah Kulit Jeruk Peras

25 Agustus 2022
Malangpariwara.com –
Melalui Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K), tim mahasiswa POLINEMA di bawah bimbingan Khalimatus Sa’diyah, ST., MT. berinovasi menciptakan hand sanitizer dengan nama “BIOTIZE”.
Kegiatan PKM-K ini dilaksanakan pada 13 Juni – 30 September 2022 yang berlokasi di Laboratorium Bioproses POLINEMA dan Rumah Produksi di Jalan Silikat.

Tim tersebut terdiri dari Prasasti Valentina Gustama, Rizki Bagus Maulana, dan Roby Edo Prayoga dari Prodi D-III Teknik Kimia serta Fadilah Aurelia Arifin dari Prodi D-IV Akuntansi Manajemen.
Menurut Rizki salah satu Anggota Tim Mahasiswa POLINEMA ini mengatakan sebelum memproduksi Hand Zanitizer, pertama yang dilakukan yaitu melakukan riset bahan baku dan alat yang akan digunakan di laboratorium dan produksi.
“Kegiatan ini kami awali dengan melakukan riset bahan baku dan alat yang akan digunakan di laboratorium dan produksi. Selanjutnya kami menganalisis peluang pasar produk, apakah produk mampu bersaing dengan hand sanitizer komersial di pasaran,” jelas Rizki.
Setelah itu tim mahasiswa membuat perjanjian dengan mitra penyedia bahan baku dan melakukan kegiatan di laboratorium.
Kegiatan di laboratorium dibutuhkan untuk regenerasi jamur Trametes versicolor dan produksi crude enzim selulase.
Selanjutnya kegiatan seperti produksi bioetanol, produksi hand sanitizer, komersialisasi dan pemasaran produk dilanjutkan di rumah produksi.

Prasasti Valentina Gustama menjelaskan
BIOTIZE adalah sebuah produk inovasi hand sanitizer yang memanfaatkan bioetanol dari hasil fermentasi limbah kulit jeruk peras melalui proses hidrolisis enzimatis.
“Limbah kulit jeruk peras di area Kota Batu dan Kota Malang sangat berlimpah, padahal kulit jeruk adalah limbah potensial yang mengandung senyawa lignoselulosa seperti selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Bahan berlignoselulosa bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku bioetanol generasi kedua dalam pembuatan hand sanitizer,” jelasnya.
“Pemasaran produk kami lakukan secara online dan offline. Pemasaran secara online kami melalui sosial media instagram @biotize.id dan pemasaran secara offline melalui event-event seperti Expo Pameran Produk UMKM dan CFD,” ujar Robi menimpali.
Menurutnya, Inovasi ini sangat bermanfaat untuk mengurangi limbah kulit jeruk bagi pedagang es jeruk peras sehingga akan mengurangi biaya retribusi limbah mereka.
BIOTIZE ramah lingkungan berbasis limbah sehingga harganya sangat terjangkau.
“Diharapkan daya beli masyarakat akan meningkat dengan harga produk yang terjangkau sehingga masyarakat dapat menerapkan budaya GERMAS (Gerakan Kesehatan Masyarakat) dalam kehidupan sehari-hari,” harap Aurelia.

(ist)
Dosen pembimbing tim, Khalimatus Sa’diyah, ST., MT., mengatakan program ini adalah batu loncatan dari ide mahasiswa menjadi start up yang sangat potensial untuk dikembangkan.
Kompetensi tim sangat mendukung produksi BIOTIZE dan tim melakukan pemasaran produknya dengan gencar.
“Semoga kedepan BIOTIZE bisa diproduksi dalam skala besar, banyak pelanggan dan punya kantor sendiri,” harap dosen Jurusan Teknik Kimia ini.(Djoko W)