Tumbuhkan Jiwa Entrepreneur Usia Muda PPM POLINEMA Latih Karangtaruna Desa Wringinsongo

Sabtu, 20 Juli 2024
Malangpariwara.com – Tim kegiatan Pengabdian kepada Masyakarat (PPM) POLINEMA memberikan Pelatihan Kewirausahaan bagi Karang Taruna Desa Wringinsongo untuk Menumbuhkan Semangat Berusaha di Usia Muda di Desa Wringinsongo, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang.
Tim pelaksana program Pengabdian terdiri dari 6 dosen Prodi D-IV Bahasa Inggris untuk Komunikasi Bisnis dan Profesional dan Prodi D4 Bahasa Inggris untuk Industri Pariwisata, yaitu Dr. Hiqma Nur Agustina, Nugrahaningtyas Fatma Anyassari, M.Pd, Novitasari, M.Pd., Eka Listianingsih Rahayu, M.App.Ling., Yanik Lailinas, S.Pd., M.Li., dan Ane Fany Novitasari, S.H., M.Kn. serta 5 mahasiswa Prodi D-IV Bahasa Inggris untuk Komunikasi Bisnis dan Profesional.

Kegiatan pelatihan yang dilaksanakan di Balai Desa pada tanggal 12 Juni 2024 mulai pukul 09.00–14.00 WIB secara tatap muka dibuka oleh Kepala Desa Wringinsongo, Heri Firmansyah, dan diikuti oleh 12 orang peserta anggota BUMDes Tirta Jaya Kreasi.
Tiga pemateri dalam kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah tiga mahasiswa dari program studi D4 Bahasa Inggris untuk Komunikasi Bisnis dan Profesional (BIKBP) Politeknik Negeri Malang.

Pemateri pertama adalah M. Refiansyah Hakim Ken Ayubi dengan judul Perjalanan Bisnis di Usia Muda.
Pemateri kedua adalah Sausan Suci Zhafira dengan judul Modal dan Usia Bukan Penghalang. Dan yang terakhir Heliavita Jasmin Permadi dengan judul Being a Freelance Writer and Proofreader.
Ketiga pemateri menjelaskan tentang awal mulai berbisnis dengan modal kecil, hanya mengandalkan tekad dan semangat untuk memiliki tambahan uang saku dan mulai mencoba berbisnis.
Ketiga materi pelatihan yang disampaikan oleh ketiga pemateri dapat membangkitkan semangat dan keingintahuan para peserta untuk bertanya dan meminta saran.
Kisah dari memulai berusaha hingga proses jatuh bangun dalam merintis usaha adalah salah satu yang diminati oleh peserta karena bagi seorang pebisnis pemula ketakutan untuk memulai berusaha kerap dialami.
Dari pemaparan pengalaman ketiga pemateri, para peserta kemudian langsung dapat berinteraksi dengan menceritakan kegagalan dan kendala yang dialami.
“Muda berkelana, tua melegenda,” adalah salah satu semboyan M. Refiansyah Hakim Ken Ayubi yang akrab dipanggil Refi, salah satu pemateri di pelatihan.
Refi dikenal sebagai mahasiswa D4 BIKBP POLINEMA yang sudah menekuni dunia bisnis cukup lama. Jatuh bangun di dunia bisnis yang dia tekuni membuatnya selalu memiliki keinginan untuk terus mencoba dan pantang menyerah. Tercatat beberapa bisnis yang pernah ditekuni dan berjalan hingga sekarang seperti sepeda motor custom, kopi, Pizza, dan laundry sepatu.
Adanya interaksi dan komunikasi dua arah antara pemateri dan peserta tentu patut diapresiasi. Peserta memahami strategi memulai berwirausaha, mengatasi kendala dan permasalahan, seperti cara menghubungkan produk yang dijual dengan market place serta beroleh ilmu bermanfaat baik untuk meningkatkan penjualan maupun mencari solusi saat ada halangan dan rintangan saat penjualan sepi pembeli.
Materi yang disampaikan oleh pemateri pelatihan mampu dipahami oleh peserta pelatihan dengan baik. Peserta aktif mendengarkan dan mengikuti kegiatan yang dilaksanakan dari awal hingga akhir. Pemateri juga membuka sesi tanya-jawab tentang kendala memulai berwirausaha dan solusi yang dilakukan.
Beberapa manfaat yang diperoleh oleh mitra pengabdian diantaranya adalah mendapatkan ilmu dan informasi tentang strategi memulai berwirausaha dengan modal kecil, pelatihan dan bimbingan teknis tentang cara memulai usaha, mengatasi kendala dan masalah apabila penjualan sepi, pelatihan dan bimbingan teknis tentang cara memanfaatkan market place untuk mengenalkan produk dan menambah jumlah pembeli di luar wilayah desa Wringinsongo, serta ilmu dan pengalaman tentang jatuh bangun berbisnis dan mengatasi segala kendala dan permasalahan yang ada dari pemateri yang sudah berhasil dan bertahan untuk menjalankan bisnis serta menghasilkan income.
“Tim PPM dan POLINEMA juga memperoleh manfaat dari kegiatan ini antara lain melaksanakan salah satu kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu Pengabdian kepada Masyarakat, dapat berbagi ilmu pengetahuan tentang cara memulai bisnis di usia muda dengan modal kecil, serta menjalin kerjasama dengan mitra masyarakat setempat melalui kegiatan pengabdian.
Di akhir kegiatan terpilih 3 peserta kegiatan pelatihan yang aktif bertanya kepada pemateri. Ini memperlihatkan bahwa peserta merespon positif kegiatan pelatihan yang kami lakukan,” pungkas Dr. Hiqma Nur Agustina.(Djoko W)