13 Juli 2025

Berkat Kerjasama Internasional, Puluhan Alumni Keperawatan UMM Magang ke Jepang Hingga Jerman

c1_20250712_15133598

Puluhan Alumni Keperawatan UMM Magang ke Jepang Hingga Jerman.(Ist)

Sabtu, 12 Juli 2025

Malangpariwara.com
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) memeng penuh prestasi dan inovasi. Termasuk bagaimana Program Studi Ilmu Keperawatan UMM yang sudah mengirimkan ratusan alumninya ke berbagai negara.

Terbaru, sebanyak 38 alumni berhasil menembus pasar kerja internasional, dan kini tengah berkarya di berbagai rumah sakit di luar negeri, seperti Jerman, Austria, Jepang, Belanda, Kuwait, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.

Hal menarik dari keberhasilan ini adalah mayoritas alumni yang bekerja di luar negeri adalah lulusan baru. Bahkan sebagian besar dari mereka tidak mengeluarkan biaya sepeser pun untuk program persiapan hingga keberangkatan karena memang keperawatan UMM sudah menjalin kerjasama dengan berbagai RS di berbagai negara.

Edi Purwanto, S.Kep., M.Ng, selaku Ketua Program Studi Keperawatan UMM mengungkapkan bahwa keberhasilan ini tak lepas dari fokus prodi pada penguasaan bahasa asing.

“Hal penting dibutuhkan sebenarnya adalah bahasa dan juga kompetensi,” tegasnya.

Edi menjelaskan bahwa yang terbaru, ada 19 orang berangkat ke Jerman setelah melalui proses seleksi dan persiapan intensif selama 8 bulan. Selain itu 9 alumni lainnya juga bertolak ke Austria dengan durasi persiapan yang serupa. Sisanya tersebar di berbagai negara lain.

Untuk keberangkatan ke Jepang, UMM menjalin kerja sama langsung dengan PT OS Selnajaya.

Sementara itu, alumni yang berhasil bekerja di Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Kuwait, Belanda, dan Jerman, mayoritas mengikuti seleksi melalui BP2MI (Badan Pelindung Pekerja Migran Indonesia) yang merupakan program Government to Government (G2G), alias kerja sama antar pemerintah.

Ia juga menyampaikan bahwa alumni-alumni ini bekerja di rumah sakit-rumah sakit bertaraf internasional di negara tujuan yang sebagian besar mensyaratkan kemampuan berbahasa Inggris. Namun, untuk Jerman dan Austria, kemampuan berbahasa Jerman adalah kunci utama.

“Mereka disiapkan untuk bahasa Jerman,” ujarnya.

Khusus untuk Jerman, UMM berkolaborasi dengan Michels Clinic, sebuah klinik di Jerman yang menanggung seluruh biaya pembekalan bahasa Jerman dan skill keperawatan selama 7-8 bulan, bahkan hingga biaya visa dan tiket keberangkatan.

Proses seleksinya pun langsung diuji oleh perwakilan dari Michels Clinic yang datang langsung ke kampus.

Edi mengatakan, peluang kerja di luar negeri ini pun tidak berhenti di alumni-alumni ini saja. Akan ada gelombang kedua, ketiga, keempat dan seterusnya setelah keberangkatan angkatan pertama.

“Ini berarti adik-adik kelas memiliki kesempatan yang sama untuk mengikuti jejak sukses kakak kelas mereka,” tukasya.

Apalagi hal ini didukung penuh dengan adanya sederet kemitraan strategis prodi. Termasuk kerjasama dan penandatanganan MoU dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. MoU ini berkaitan dengan visi-misi prodi tentang keperawatan penyakit tidak menular (non-communicable disease).

Kerja sama ini akan membuka kelas CoE (Center of Excellence) untuk keperawatan penyakit tidak menular, di mana mahasiswa akan mendapatkan rekognisi dari Kemenkes RI.

Edi Purwanto berharap, ke depan, peluang menjadi perawat tidak hanya terbatas di dalam negeri, mengingat kebutuhan tenaga perawat di luar negeri yang sangat besar.

“Artinya bahwa peluang untuk menjadi seorang perawat itu tidak hanya di dalam negeri saja, karena memang kebutuhan di luar negeri cukup besar,” pungkasnya. (Djoko W)