17 Maret 2025

Foto bareng peserta international camp 2019 bersama jajaran Pemkot Malang dan tiga perguruaan tinggi diantaranya Polinema , STIKI dan Universitas Trunojojo Madura

MALANG – “Salam satu jiwa…. Arema…” ujar 55 mahasiswa dari 9 negara yang hadir di pendopo, balaikota Malang (12/09/2019) malam. Para mahasiswa asing ini tergabung dalam program international camp 2019 terlaksana hasil kerjasama antar Konsorsium Kantor Urusan Internasional tiga perguruan tinggi yakni; Polinema, STIKI, dan Universitas Trunojojo Madura bersama Pemerintah Kota Malang.

Mahasiswa asing yang tergabung dalam program international camp 2019 ini terdiri dari 9 negara diantaranya; Malaysia, Laos, Ceko, Sudan, Sudan Selatan, Madagaskar, Gambia, Yaman, dan Kenya ikut meramaikan kegiatan yang mengusung tema Ecotourism Branding for Economic Sustainability in Malang Regency and Bangkalan Regency: A Project Based Learning.

Wakil Wali Kota Malang Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko, Sekda Kota Malang Drs. Wasto, SH, MH, Kepala Kantor Urusan Internasional dari Polinema, STIKI, dan Universitas Trunojojo Madura serta jajaran OPD Kota Malang turut hadir dalam gala dinner yang digelar dalam rangka menyambut hangat sejumlah mahasiswa internasional yang menjadi peserta konsorsium serta observer ini.

Acara dibuka dengan senandung nada yang hangat dari perwakilan mahasiswa polinema dan dilanjutkan dengan sambutan Rektor Polinema yang diwakili Dr. Nur Salam.

Kepala Kantor Urusan Internasional Polinema Malang, Dr. Nur Salam

Kepala Kantor Urusan Internasional Polinema Malang, Dr. Nur Salam, menyampaikan bahwa program hasil kerjasama antar Polinema Malang, Universitas Trunojojo Madura, dan STIKI Malang yang dilangsungkan selama 10 hari ini bertujuan untuk mengenalkan Perguruan Tinggi di Indonesia sekaligus bekerjasama dengan Perguruan Tinggi di luar negeri dan mengenalkan daerah di Indonesia, khususnya Kota Malang. “Ini sudah yang kedua kalinya di Malang Raya dan melalui tema yang diangkat pada tahun ini, mahasiswa internasional dikenalkan pada mangrove di Madura, pengenalan tentang batik dan pengenalan tentang budaya, termasuk bahasa Indonesia. Harapannya, ketika pulang ke negaranya masing-masing, mereka akan mengenalkan negara kita kepada warga disana” jelasnya.

Sementara itu, Rektor STIKI Malang, Dr Eva Handriyantini. Mengawali sambutannya, ia menyampaikan bahwa meskipun mahasiswa internasional yang terdiri dari 9 negara yang hadir mempunyai banyak keterbatasan bahasa dan keterbatasan untuk memahami, tetapi mereka dapat menghasilkan output yang luar biasa dalam menjalani program ini. “Saya harap kita dapat menciptakan sesuatu yang baru di lain waktu, melalui globalisasi kita dapat menciptakan jalan yang sangat penting untuk saling mengembangkan satu sama lain dan membangun masa depan” paparnya.

Wakil walikota Malang bersama mahasiswa asing International camp

Wakil Wali Kota Malang Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Malang sangat mendukung dan menyambut mahasiswa asing yang ingin menjadikan Malang sebagai destinasi untuk pendidikan, karena sejatinya gerbang pendidikan di Kota Malang selalu terbuka lebar, terbukti dari jumlah tampungan mahasiswa baru yang dapat mencapai 100 ribu setiap tahunnya. “Kami warga malang selalu menjunjung tinggi kekuatan cinta damai atau yang biasa kita sebut dengan guyub rukun, oleh karena itu kami sangat terbuka dalam kerjasama multilateral, khususnya diantara lembaga perguruan tinggi,” pungkas Sofyan Edi Jarwoko.(*) ( JKW )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *