UB Siap Dukung Akselerasi Percepatan Vaksinasi Untuk Malang Raya
Sabtu, 7 Agustus 2021
Malangpariwara.com –
Rektor UB, Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani AR., MS, mengaku UB siap untuk membantu akselerasi percepatan vaksinasi, terutama di aglomerasi Malang Raya.
Hal ini disampaikan Rektor UB, Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani AR., MS, kemarin Jum’at.(6/8/21) usai mendampingi Gubernur Jawatimur Khofifah Indar Parawansa untuk memantau pelaksaan vaksinasi di Kampus UB.
“Untuk dosen UB sudah 100 persen di vaksinasi semua. Sedangkan untuk mahasiswanya mulai vaksin sekarang, terutama yang tinggal di Malang. Ada sekitar 5000 dosis yang disiapkan untuk pelaksanaan vaksin selama empat hari. Tapi nanti kalau masih kurang, kita minta tambah lagi vaksinnya,” terang Nuhfil Hamani.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur terus melaksanakan percepatan vaksinasi melalui pendekatan aglomerasi dengan menggandeng beberapa perguruan tinggi untuk melakukan akselerasi vaksinasi.
Setelah Universitas Islam Malang (Unisma) dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), kemarin Jum’at (6/8/21) giliran Universitas Brawijaya (UB) yang menggelar vaksinasi menggunakan vaksin Astra Zeneca.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengatakan pihaknya saat ini telah mengkomunikasikan dengan berbagai perguruan tinggi untuk turut membantu akselerasi vaksinasi.
“Kenapa akselerasi, karena pada dasarnya kuota vaksin ada dimasing-masing kabupaten kota. Sedangkan vaksinasi yang dilakukan oleh perguruan tinggi ini, diluar dari kuota yang ada di kabupaten kota,” jelasnya usai meninjau pelaksanaan vaksinasi di UB, Jumat (6/8/2021).
Dikatakan Khofifah, pendekatan aglomerasi saat ini menjadi bagian penting untuk bisa menghitung bagaimana percepatan vaksinasi jika dilakukan di setiap titik. Karenanya wailayah Malang harus dilihat sebagai satu kesatuan aglomerasi malang raya yang didalamnya ada kota Malang, Kabupaten Malang dan kota Batu.
“Aglomerasi Malang raya ini memang perlu program akseleratif, oleh karena itu apa yang dilakukan oleh UB dan beberapa perguruan tinggi lainnya di Malang diharapkan bisa dilakukan secara kontinuitas. Kalau hari ini ada vaksinasi di sini, kami mohon berkenan untuk selanjutnya melakukan vaksinasi di minggu-mingu berikutnya sampai kemudian jatuh tempo dosis ke dua yang sekarang sedang mengikuti vaksinasi di sini,” ucapnya.
Mungkin minggu depan dropping vaksin akan cukup banyak, maka UB dimohon untuk tetap berkenan membantu percepatan vaksinasi, terutama adalah aglomerasi Malang raya, tandasnya.
Lebih lanjut disampaikan Khofifah, pihaknya saat ini juga telah menyiapkan vaksin sinopharm bagi penyandang disabilitas.
“Kami ajak dinas sosial ke sini untuk mengkoordinasikan vaksinasi bagi penyandang disabilitas. Apalagi asosiasi disabilitas di UB sangat kuat, sehingga mereka inilah yang nantinya akan menyampaikan ke asosiasi disabilitas yang lain bahwa vaksin sinopharm untuk difabel saat ini sudah siap dan sudah didrop di masing-masing kabupaten kota,” ungkapnya.
Senada, Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, Alwi, menyebutkan, ada sekitar 51 ribu difabel di Jawa Timur yang nantinya akan mendapatkan vaksin sinopharm.
“Hal ini sudah mulai dilakukan di Jawa Timur khususnya di beberapa titik di kota Malang yakni di Unisma, UMM, dan hari ini di UB,” sebutnya.
Selain difabel, nantinya Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Jawa Timur juga akan menerima vaksin.
“Ada sekitar 60 ribu ODGJ yang akan mendapatkan vaksi,” pungkasnya. (JKW)