Kampung Tematik Edukasi Gerabah Penanggungan

Minggu, 24 Oktober 2021
Malangpariwara.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang terus bergeliat memajukan event wisata Kota Malang. Salah satunya Festival Lempung Agung yang berlangsung di Kampung Gerabah Penanggungan, Kota Malang, Sabtu (23/10/2021).

Kampung Gerabah salah satu kampung tematik di Kota Malang yang cukup terkenal. Karena merupakan salah satu kampung perajin gerabah di Kota Malang. Kampung ini pun juga merupakan salah satu kampung yang berkolaborasi dengan Kampung Keramik Dinoyo.

Ketua Forum Komunikasi Kelompok Sadar Wisata (Forkom Pokdarwis) Kampung Tematik Kota Malang, Isa Wahyudi mengatakan, event pariwata ini kampung tematik ini akan berlangsung selama bulan Oktober sampai November tahun ini, ada 27 event yang sudah terjadwal.
“Tapi masih virtual ya, kan masih tutup semua karena pandemi. Ini menjadi bukti bahwa kami masih ada dan masih eksis. Sekarang kami terus berbenah,” kata pria yang biasa dipanggil Ki Demang ini.


Isa yang merupakan penggagas Kampung Budaya Polowijen mengatakan bahwa keputusan para pengelola menyelenggarakan event secara virtual ini sebagai penanda bahwa kampung tematik sudah dibuka dan bisa dikunjungi meskipun dengan pembatasan jumlah pengunjung dan protokol kesehatan yang ketat. “Virtual event ini untuk promosi bahwa kampung sudah kita buka, dan ini adalah bukti kecintaan kami pada Kota Malang,” imbuhnya.
Isa Wahyudi dan pengelola kampung tematik lainnya banyak berharap agar masyarakat menyambut baik dan antusias menyaksikan virtual event. Sehingga dapat menarik masyarakat untuk kembali berkunjung untuk memperbaiki kondisi psikologis dan kondisi ekonomi masyarakat di 22 kampung tematik di Kota Malang, setelah tiga bulan mati suri.

Sementara itu, Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji menyampaikan bahwa kegitan ini merupakan kegiatan untuk membangkitkan kembali pariwisata Kota Malang di masa pandemi. Ia berharap dengan kehadiran event wisata virtual ini dapat menarik wisatawan.
“Kami terus berupaya melestarikan kebudayaan perajin gerabah pada anak-anak didik, dengan berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, untuk dijadikan kegiatan ekstrakulikuler,” kata Wali Kota Sutiaji.

Seperti yang diketahui, penyelenggaraan 27 virtual event ini memiliki dua skenario, yakni di studio dan on the spot live event di masing-masing kampung tematik. (Djoko Winahyu)