Baru Dilantik, FPK Kota Malang Tancap Gas Bersama Bakesbangpol Kota Malang Timba Ilmu Ke Kota Batu
Batu, 27 Oktober 2021
Malangpariwara.com – Ketua Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kota Malang bersama para pengurusnya didampingi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) timba ilmu ke FPK Kota Batu.
Pasca dikukuhkan Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji, Kamis (07/10/2021) FPK Kota Malang langsung tancap gas untuk menimba ilmu ke FPK Batu yang usianya lebih tua karena di resmikan sejak tahun 2017.

Studi banding tersebut dipimpin langsung Ketua Dewan Pembina Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko, didampingi Kepala Bakesbangpol Kota Malang Dra. Rinawati, M.M. serta Ketua FPK Ade Sarif Hidayatullah.
Kehadiran FPK Kota Malang ke FPK Kota Batu, disambut langsung oleh Kepala Bakesbangpol Kota M. Agus Mahmoedi beserta segenap jajarannya. Bertempat di Hotel Zam-Zam Batu, Rabu (27/10/2021).
Kepala Bakesbangpol Kota Batu M. Agus Mahmoedi menyampaikan, keberadaan FPK Kota Batu dibentuk tahun 2009 silam dan baru dikukuhkan Wali Kota Batu pada tahun 2017 lalu. Dengan jumlah keanggotaan termasuk pengurus sebanyak 16 orang dari 13 etnis.
Program kerja FPK Kota Batu selama empat tahun berjalan, antara lain peningkatan kapasitas SDM FPK (bimtek), gelar sarasehan atau budaya tiap tahunnya. Sekaligus penguatan internal perwakilan suku melalui tokoh-tokohnya.
“Selain itu, FPK juga ikut mendukung saudara-saudara kita yang terkena bencana melalui penggalangan dana diberbagai lokasi. Dalam rangka meringankan beban saudara kita,” papar Mahmoedi.

Sambungnya lagi, sebelum pandemi covid-19 muncul, FPK Kota Batu juga kerap mensosialisasikan kebangsaan kepada banyak masyarakat maupun para pelajar. Bagaimana sikap dewasa kita menjaga kerukunan antar suku atau golongan.
Ditempat sama, Ketua Dewan Pembina FPK Kota Malang, Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko menuturkan, untuk menjaga kerukunan atau kondusifitas daerah di era digitalisasi. Elemen masyarakat mesti mampu menangkap dan meresponnya, karena tidak ada persoalan bisa dinilai sesederhana mungkin.
“Era digitalisasi sekecil apapun yang disampaikan di media sosial, hampir semua orang di dunia melihatnya. Terkadang perpecahan dimunculkan dari digitalisasi (medsos), dikarenakan kurangnya ketelitian dalam menyikapi dan tidak peka menangkap potensi negatifnya,” tutur Bung Edi sapaan Sofyan Edi Jarwoko.
Pria yang jabat Wawali Kota Malang saat ini menambahkan, berpesan perbedaan yang ada merupakan kebhinekaan dan sebuah anugerah. Disisi lain, keberagaman yang ada juga mesti dijadikan satu kehormatan dan kebesaran bangsa Indonesia.
“Sebab, dengan keberagaman suku, bahasa, agama serta etnis. Akan tetapi, terciptanya rasa kebersamaan dan keutuhan masyarakatnya di tiap wilayah bersatu padu. Menjadikan bangsa kita di mata dunia semakin bernilai dan dihargai,” tambahnya.
Sementara, Kepala Bakesbangpol Kota Malang Dra. Rinawati, M.M. menyebutkan, diusianya masih puluhan hari. FPK Kota Malang ingin bisa langsung berkarya dan memberikan nilai terbaiknya di masyarakat. Kali ini mencoba melaki studi tiru sudah berkiprah yakni ke Kota Batu.

Nantinya, FPK Kota Malang bersama Bakesbangpol akan berstudi kepada kota atau kabupaten lainnya yang lebih mumpuni perihal pelaksanaan kebangsaan di wilayahnya.
“Mengingat, Kota Malang menjadi barometer warga dari berbagai lintas daerah (suku dan budayanya) yang ingin belajar (sekolah) atau bekerja di Kota Malang dalam waktu tidak sedikit. Kita yang mesti siap dan mampu menjaganya dengan memberikan contoh suri tauladan,” pungkasnya.( Djoko Winahyu )