Pedagang Pasar Blimbing Patungan Bangun Infrastruktur Jalan Sepanjang 270 M

Foto: Pedagang pasar Blimbing mengerjakan infrastruktur jalan secara swadaya.(Foto Djoko W)
Senin, 1 November 2021
Malangpariwara.com –
Tak sabar menunggu keputusan dari Pemkot Malang terkait nasib pasar Blimbing yang semakin kumuh akibat guyuran hujan setiap hari, melalui Asosiasi Pedagang pasar Blimbing kumpulkan uang patungan.

Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Blimbing, Bawon Mujiono Slamet mengatakan kepada Malangpariwara, dari hasil rapat bersama, para pedagang sepakat membenahi pasar sendiri secara swadaya tanpa menunggu uluran tangan dari Pemerintah kota Malang.
” Ya mas kelamaan kita sudah gak sabar lagi dan prihatin melihat kondisi pasar apalagi akses jalan di pasar rusak parah. Kami urunan. Berkat kekompakan pedagang kami bisa kumpulkan uang sejumlah 40 juta rupiah,” ungkap Muji Biasa disapa untuk ketua asosiasi Pedagang.

Beberapa waktu lalu Minggu (10/10/21) atas inisiasi Asosiasi dan didukung para pedagang pasar, pedagang juga urunan dan melakukan kerja bakti membetulkan jalan di lorong blok pasar yang rusak dan dilakukan pengecoran.
Pasar yang telah 11 tahun tak tersentuh anggaran dari pemerintah untuk perbaikan karena terganjal PKS revitalisasi, Asosiasi Pasar Blimbing akhirnya Di kerjakan sendiri perbaikannya melalui swadaya.

‘Sejak pagi warga pasar sudah disibukkan dengan kerja bakti yaitu melakukan pengecoran untuk memperbaiki akses jalan pasar yang kondisinya sangat rusak melanjutkan perbaikan di dalam.
“Sudah mulai ngecor (Minggu 10/10/21) lalu, hari ini kita kerjakan ruas jalan masuk pasar wilayah Timur,” tegas Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Blimbing, Bawon Mujiono Slamet.
Ia menjelaskan bahwa perbaikan jalan Pasar Blimbing dilakukan dengan dana dari swadaya para pedagang pasar. Pasalnya pedagang mengetahui sulitnya Pemkot Malang mengeluarkan anggaran untuk perawatan Pasar Blimbing karena terjerat polemik PKS.
Sebelumnya asosiasi pedagang sudah melakukan upaya agar pemda bisa setidaknya memberi anggaran untuk merawat Pasar Blimbing. Hanya saja upaya itu tak kunjung membuahkan hasil. Maka pedagang sepakat untuk urunan sendiri.
Terkumpullah dana sekitar Rp 3,5 Juta awal urunan dan untuk pengerjaan hari ini terkumpul 40 Juta rupian “Daripada kita diam saja lihat kondisi pasar seperti itu. Kita kasihan pembeli datang, kasihan para pedagang juga jalannya rusak sekali. Kalau hujan sudah tidak karuan,” katanya.
“Maka dari itu kita swadaya sendiri. Paling tidak bisa jalannya bagus sedikit,” tukas Muji.

Pengerjaannya akan terus berlanjut menyesuaikan kemampuan. Kita kerjakan Wilayah sub timur dan tengah, semua akses masuk pasar kita perbaiki terlebih dulu,”pungkas Muji yang diamini pengurus lainnya.
Terpisah Arief Wahyudi SH, Sekertaris Komisi B DPRD Kota Malang sangat mengapresiasi apa yang dilakukan perdagangan pasar melalui Asosiasinya.
“Kekompakan , kebersamaan keguyuban pedagang pasar Blimbing memang patut diacungi jempol. Tidak hanya kali ini saja pedagang pasar Blimbing melaksnakan perawatan / pemeliharaan atas asset Pemerintah tersebut. Ketika bedak bedak dalam kondisi rusak parah pedagang dengan bergotong royong melakukan perawatan dan pembenahan secara mandiri. Demikian pula pada tahun yang lalu pedagang melakukan pengecatan warna warni karena kondisi pasar kumuh,” terang pria bisa disapa pak AW.
“Seharusnya Pemerintah harus lebih tanggap atas kondisi tidak terawatnya pasar Blimbing tersebut,” tukasnya.

Politisi senior FPKB Kota Malang ini menyayangkan sikap Pemkot yang kurang serius menyelesaikan masalah pasar Blimbing.
“Jangan karena alasan masih terikat dengan investor, maka pasar tersebut dibiarkan tidak terawat, rusak dan kumuh yang tentunya akan merugikan pedagang karena konsumen akan enggan datang ke pasar Blimbing. Untuk itu saya selalu menekankan agar pemerintah hadir untuk kepentingan Masyarakat,” tegas Arief Wahyudi menyesalkan.
Ditambahkan anggota dewan FPKB ini, untuk tahun 2022 dari hasil pembahasan Badan Anggaran dan Tim Anggaran Pemerintah Kota Malang telah dianggarkan untuk pemeliharaan Pasar Blimbing, dan saya minta kepada Pemerintah untuk dapatnya dieksekusi pada awal tahun anggaran berjalan.
Namun untuk kepentingan lebih jauh DPRD sepakat akan mempercepat penyelesaian carut marut rencana pembangunan kawasan pasar Blimbing dengan memakai jasa investor. Saya berharap akan segera ada solusi pengakhiran perjanjian kerjasama dengan tidak merugikan satu pihak pun.
“Semua akan berhasil apabila Pemerintah mempunyai jiwa Arema berani ambil sikap tegas dengan segala resikonya,” pungkas Arief Wahyudi.
(Djoko Winahyu )