10 Juli 2025

Kejar Herd Immunity, ITN Malang Gelar Vaksinasi Massal Gandeng RSIA Mardi Waluya

IMG20211110121315_resize_16_compress49

Warga antusias ikuti vaksinasi di ITN Malang (Djoko W)

Rabu, 10 November 2021

Malangpariwara.com
250 Dosis Vaksin jenis Sinovac digelontorkan ITN Malang untuk mahasiswanya.

Gelaran vaksinasi dalam rangka memperingati Hari Pahlawan ini digelar, Rabu(10/11/21) di Auditorium Kampus 1 ITN Malang, Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang.

Vaksinasi dalam rangka Hari Pahlawan ini menjadi semangat Rektor ITN Malang, Prof Dr Eng Ir Abraham Lomi MSEE dalam mengejar herd immunity.

“Ini persiapan mahasiswa untuk kuliah luring di semester yang akan datang. Sehingga kami menggelar vaksinasi dengan menggandeng RSIA Mardi Waluya,” kata Lomi di ITN Malang.

Peserta Vaksinasi ITN Malang laksanakan prokws ketat.(Djoko W)

Vaksinasi pada hari pahlawan di ITN mematok target 250 dosis jenis Sinovac. Sementara, sasarannya yaitu kalangan mahasiswa.

“Terutama, mereka yang lagi luring di di laboratorium,” katanya.

Kota Malang, saat ini masih berada di level 2 PPKM. Menurut Lomi, ITN Malang memang mengikuti semua aturan dari pemerintah terkait aturan perkuliahan.

“Dulu saat kita putuskan luring, muncul kebijakan pelarangan tatap muka. Begitu kita putuskan online, kemudian muncul kebijakan boleh tetapi 50 persen. Kondisinya (PPKM) memang sempat naik turun,” ujar Lomi.

Tetapi, dengan situasi Kota Malang yang kian stabil, ITN Malang cukup optimis menyambut perkuliahan tatap muka pada semester depan.

Karena itulah, ITN Malang menggelar vaksinasi ini sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah demi mempercepat herd immunity.

Rektor ITN bersama

Selain itu, ITN Malang juga menggelar MoU dengan RSIA Mawar, tidak hanya untuk vaksin kali ini, tetapi juga untuk kegiatan lainnya ke depan yang lebih besar.

“Ini MoU jangka panjang. Semoga, ada kesempatan, kita bisa bikin vaksinasi yang lebih besar, dengan sasaran yang lebih luas juga, misalnya masyarakat umum,” tutupnya.

Senada, menyampaikan ucapan terimakasih karena ITN sudah turut membantu untuk menciptakan heard imunity. Apalagi target yang ditetapkan pemerintah sampai akhir tahun harus mencapai 70 persen.

“Sementara ini dari data yang kita baca dari media masa sudah mencapai 60 persen untuk vaksin dosis pertama,” sebutnya.

Karena itu, RSIA Mawar akan datang kembali ke ITN untuk melakukan vaksin ke 2. Minimal 2 minggu atau maksimal 4 minggu.

“Kami akan datang dengan tim yang cukup lengkap mulai dari tim IT, tim medis, bagian suntik dan tim yang akan mengawasi kalau terjadi efek samping,” ucapnya.

Selain itu menurut Mawar juga siap memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi civitas ITN, sebab saat ini RSIA Mawar telah memiliki fasilitas laboratorium yang cukup lengkap dengan peralatan dari Cina dan Jerman, pungkasnya. (Djoko Winahyu )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *