Festival Mbois 6 Jadikan Indonesia Semakin Mbois

Malangpariwara – Bekerjasama dengan Malang Creatif Fusion (MCF), Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) kembali menggelar event tahunan Festival Mbois (FM) ke 6. Mengusung tema “Indonesia Mbois”, kegiatan yang digelar di Indigo Space DiLo ini diikuti oleh para pelaku ekonomi kreatif dari 17 sub sektor ekonomi kreatif Kota Malang.


Kepala Diskopindag Kota Malang, Muhamad Sailendra, ST.,M.M mengatakan, memasuki tahun keenam penyelanggaraan Festifal Mbois ini secara visual mengangkat simbol topeng Gunungsari dari lakon Panji Malangan yang digabungkan dengan teknologi sebagai simbol paduan budaya dan teknologi yang menjadi pesan utama FM 6 kali ini.


Menurutnya, Festival Mbois menjadi sebuah statment bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan kaya sehingga dengan kolaborasi kreatif maka Indonesia akan menjadi kekuatan baru dunia.


“Tujuannya dari kegiatan ini adalah bagaimana mewujudkan kota produktif dan berdaya saing berbasis ekonomi kreatif, keberlanjutan dan keterpaduan melalui pengembangan event kreatif yang berskala nasional dan global,” jelasnya, Senin (22/11/2021).

Kepala Diskopindag memberikan sambutan secara virtual. (Foto: Agus Nurcholiq/Malang Pariwara)


Disebutkan ada beberapa rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam FM 6 kali ini yaitu Malang pillow festival, Mbois Playlist, Mbois live shopping dan Mbois Grand Show.


“Mbois Live Shopping ini dihadirkan untuk mendukung gerakan UMKM dan IKM Go Digital sekaligus menjadi pembeda dari MF sebelumnya. Bahkan dari program live shopping yang dilakukan selama kurang lebih setengah jam ini mampu menjual produk senilai kurang lebih 15 juta,” sebutnya.


Disampaikan Sailendra, festival Mbois saat ini telah menjadi sebuah gerakan dan momen kolaborasi serta upaya dalam memastikan bahwa kota Malang sebagai tempat industri kreatif yang mempunyai kekuatan 17 sub sektor ekonomi kreatif ini selalu ada dan siap ketika market membutuhkan jasa maupun produk lokal kota Malang.


“Artinya Malang ada dan bisa segalanya. Sudah saatnya kita bersama mensuport, berbangga dan merasakan lokal brand kota Malang secara serentak dimulai hari ini di Festival Mbois,” serunya.


Sementara itu Walikota Malang, Sutiaji, dalam sambutannya yang disampaikan oleh kepala Bapeda Kota Malang, Dwi Rahayu, berharap bahwa kegiatan Festival Mbois mampu menjadi wadah bagi paran pelaku industri kreatif untuk mendorong pengembangan ke arah yang lebih dinamis. Apalagi komitmen membangun ekonomi kreatif tertuang secara tegas dalam salah satu konsep pembangunan kota Malang.


Melalui kegiatan ini akan mendorong sektor ekonomi kreatif sebagai denyut nadi perekonomian kota Malang.


“Terlebih potensi sektor ekonomi Kota Malang yang sangat luar biasa sehingga berpotensi mengembangkan industri kreatif berkelas dunia,” ungkapnya.


Selain itu pembangunan ekonomi kreatif kota Malang juga telah dipayungi dalam peraturan walikota Malang nomer 12 tahun 2018 yang dapat digunakan untuk pedoman bagi pelaku ekonomi kreatif sebagai sarana monitoring dan evaluasi bagi pelaku ekonomi kreatif atas pelaksanaan seluruh program atau kegiatan yang telah disusun.


Hal ini menunjukkan keseriusan pemkot Malang dalam mengarusutamakan sektor ekonomi kreatif sebagai tulang punggung pembangunan daerah. Terlebih ditengah terpaan pandemi Covid-19.


“Sejalan dengan hal tersebut, saya berharap event ini mampu menjadi wadah lahirnya pelaku industri kreatif sekaligus menjadi wahana untuk mengembangkan pemikiran dan kreatifitas serta mampu memberdayakan potensi diri para pelaku ekonomi kreatif kota Malang,” harapnya. Melalui kegiatan ini pula diharapkan akan bermunculan calon-calon wirausahawan baru di bidang ekonomi kreatif, khususnya dari kalangan generasi muda, tandas Sutiaji.


Lebih lanjut, Ketua Dekranasda Kota Malang, Widayati Sutiaji, mengakui bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) di kota Malang sangat luar biasa. Terbukti Festival Mbois ini bisa terlaksana karena memang SDMnya yang unggul. Karena itu untuk menuju ke Mbois memang SDMnya yang harus dikuatkan.


Pemerintah hadir di sini untuk memfasilitasi itu semua. Salah satunya memberikan pelatihan dan fasilitas, termasuk bagaimana pemasarannya secara online.


“Alhamdulillah hari ini bisa menggandeng Tokopedia untuk mempublish produk-produk dari UMKM kota Malang,” ucapnya.

Ketua Dekranasda Kota Malang, Widayati Sutiaji. (Foto: Agus Nurcholiq/Malang Pariwara)


Festival Mbois ini menurut Widayati terbukti telah banyak memfasilitasi para pelaku UMKM. Sehingga harapannya kegiatan ini menjadi agenda rutin tahunan.


“Goalnya nanti agar generasi muda bisa lebih mandiri dan kreatif sehingga tagline pak Walikota Dari Kota Malang untuk Indonesia dan Dunia ini bisa segera terwujud,” ujarnya


Sementara itu Koordinator Malang Creative Fusion Vicky Arief mengatakan dalam gelaran Festival Mbois 6 ini mengangkat isu-isu pemulihan ekonomi nasional salah satunya Malang pulih melalui sebuah program yaitu live shopping. Harapannya bahwa UMKM itu tidak di rumitkan bagaimana mereka bisa menjual produk tapi dibantu oleh banyak influencer yang arahnya kepada live shopping. Jadi bagaimana produk ini bisa dibantu dijualkan.


“Kita juga mengakomodir kawan-kawan di sektor musik dan film termasuk animasi, dalam bentuk Mbois Playlist. Yaitu memutar 30 karya animasi, 1 film, dan 12 video clip dari 12 musisi se Malang raya,” sebutnya.


Koordinator Malang Creative Fusion Vicky Arief.(Foto: Agus Nurcholiq/Malang Pariwara)


Terakhir ada Grand show yang menjadi sebuah kick off dimana ada gerakan Osi Ker yang menjadi gerakan bersama untuk mensuport lokal produk dengan kegiatan-kegiatan yang akan diagendakan selama setahun kedepan.


“Salah satu kegiatan Osi Ker, secara berkala setiap bulannya akan ada live shopping yang berkolaborasi dengan beberapa stakeholder. Kemudian ada podcast yang rutin tiap minggunya mengangkat potensional para kreator UMKM di lintas sektor,” pungkasnya.(AgusN/Djokowi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *