2 Juli 2025

HMI Malang Soroti Kelangkaan Minyak Goreng di Duga Ada Permainan Tengkulak

IMG-20220316-WA0048

Caption : La Rian Hidayat Ketua Umum HMI Cabang Malang( Yono)

Rabu, 16 Maret 2022

Malangpariwara.com – Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Malang menyoroti kelangkaan minyak goreng di Malang raya yang banyak dikeluhkan ibu -ibu diduga ada permainan para tengkulak untuk mempermainkan harga.

Beberapa waktu lalu, stok minyak goreng tergolong sulit ditemui. Padahal, minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan pokok yang sangat diperlukan oleh masyarakat untuk mengolah makanan yang sebagian besar memerlukan minyak goreng.

Peristiwa ini seperti adanya panic buying atau pembelian minyak goreng dalam jumlah banyak yang dilakukan di berbagai daerah.

Banyak pihak terhadap pemerintah menuntut kebijakan. Berbagai kebijakan pemerintah telah dilakukan, misalnya kebijakan Domestic Market Obligation (DMO).

Produsen minyak goreng telah mendistribusikan produknya dengan skala diatas kebutuhan minyak goreng biasanya yaitu sekitar 279-300 juta liter. Namun, kelangkaan minyak goreng tetap terjadi di kalangan masyarakat.

Ketua Umum HMI Cabang Malang, La Rian Hidayat mengatakan,” Sebagai negara penghasil bahan baku minyak goreng terbesar di dunia agak mengherankan jika masih terjadi kelangkaan minyak goreng disebagian wilayah Indonesia termasuk di malang raya.

La Rian Hidayat, menambahkan bahwa kebutuhan ekspor minyak sawit sebagai bahan baku utama minyak goreng terus meningkat terutama pada masa pandemi saat ini sudah menjadi rahasia umum, tapi dalam hal ini kita terutama pemerintah tidak boleh atau sengaja membiarkan para eksportir minyak dengan seenaknya menjual hasil produksinya keluar dengan dalih untuk mendapatkan untung banyak.

“Pemerintah punya tanggungjawab untuk turut andil dalam menstabilkan harga minyak goreng sebagai kebutuhan pokok masyarakat Indonesia,”imbuhnya.

Banyaknya pihak mulai dari swasta hingga partai politik mengadakan bakti sosial disertai dengan penjualan komoditas minyak goreng dengan harga yang tergolong murah. Karena hal itu, muncul pertanyaan “Darimana pihak-pihak tersebut mendapatkan minyak goreng dengan volume yang sangat banyak dan berlimpah?”.

Patut dicurigai karena dapat mengindikasikan bahwa dibalik kelangkaan minyak goreng bisa jadi ada oknum-oknum atau pihak-pihak tertentu yang bermain dan sengaja memanfaatkan momentum kelangkaan minyak goreng untuk kepentingan pribadinya dan atau partainya agar dianggap oleh masyarakat sebagai dewa penyelamat dan pahlawan yang datang untuk memberikan pertolongan dan jalan keluar bagi bagi masyarakat yang sedang kesusahan dalam memperoleh minyak goreng.

Sedangkan, Ketua Bidang Sosial dan Kesejahteraan HMI Cabang Malang, Ongki Sanjaya mengatakan,Dengan adanya kelangkaaan dan mahalnya harga jual minyak goreng hari ini sangat berdampak bagi keadaan sosial utamanya di masyarakat malang raya.

Masalah ini dapat membuat kesejahteraan masyarakat kecil semakin menurun. Apabila hal ini tetap dibiarkan, akan membuat permasalahan masyarakat semakin parah.

Berbagai kebijakan telah dilakukan pemerintah namun tetap sulit menemukan minyak goreng, maka pemerintah harusnya turut menyelidiki sumber dari pihak-pihak tersebut dalam mendapatkan minyak goreng, bisa jadi sebagian dari mereka adalah aktor yang terlibat dalam penimbunan minyak goreng, karena dengan begitu mudahnya dalam dalam mendapatkan minyak goreng.

Pemerintah harus lebih tegas dan transparansi lagi, utamanya dalam tata cara pendistribusian minyak goreng, mengatasi masalah penimbunan minyak goreng dalam jumlah yang besar seperti yang terjadi di Sumatera Utara, terlebih lagi pemerintah harus menindak lanjuti terkait kebocoran minyak goreng yang dijual ke industri dan diekspor ke luar negeri karena harga pasar global lebih tinggi.

HMI mengajak , semua pihak terutama pemerintah untuk sama-sama dengan tulus dan ikhlas dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat indonesia. Karena bagaimanapun juga masyarakat adalah subjek utama yang harus disejahterakan kehidupannya.

“Jangan ada lagi yang dengan sengaja atau bermain-main diatas penderitaan masyarakat Indonesia,”pungkasnya.(Yon/Djok)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *