Ketua DPPPI, Sarwono Kusumaatmadja Wakili Menteri Lingkungan Hidup Kunjungi WNS Go Green

Foto: Penyambutan tamu di pintu masuk WNS Go Green RW. 19 Purwantoro Blimbing Malang.(Djoko W)
Sabtu, 25 Juni 2022
Malangpariwara.com –
Ketua Dewan Pertimbangan Pengendalian Perubahan Iklim (DPPPI), Sarwono Kusumaatmadja pagi tadi, Sabtu (25/6/22) berkunjung ke WNS Go Green RW 19 Purwantoro Blimbing Malang.

Kehutanan Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc sebagai Profesor Kehormatan dalam bidang Ilmu Manajemen Sumber Daya Alam di UB Malang.(ist)
Kehadiran Sarwono ke Malang dalam rangka menghadiri undangan pengukuhan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc sebagai Profesor Kehormatan dalam bidang Ilmu Manajemen Sumber Daya Alam di UB Malang.
Selain itu secara khusus Sarwono diperintah Siti Nurbaya Bakar untuk meninjau ( surve) Kampung Wonosari Go Green Malang. Kampung binaan Ir.Bambang Irianto Pembina Lingkungan Nasional.
Kampung tematik Wisata edukasi WNS ini merupakan salah satu lampung replikasi dari Kampung Glintung Go Green(3G).
Sarwono disambut langsung beberapa warga WNS yang tergabung di komunitas Dewi Godhong.

Penyambutan di pintu masuk kampung semua tamu wajib menyanyikan Garuda Pancasila yang selanjutnya dipandu dewi Godhong Sarwono diajak menyusuri lorong lorong kampungnya yang terlihat hijau oleh tanaman baik sayur maupun bunga.
Dalam kunjungan ini Sarwono didampingi manager 3 G, Ir Bambang Irianto, meninjau beberapa lokasi di lingkungan Wonosari Go Green sekaligus menyapa warga.

Sarwono mengaku senang bisa melihat langsung kampung tematik binaan Bambang Irianto.
“Meski mayoritas warganya lansia Kondisi di Wonosari Glintung Go Green ini sangat bagus dan bersih.
“Inilah yang dinamakan kampung te matik wisata edukasi. Tidak saja bersih tetapi ada nilai edukasi yang bisa direplikasikan ke kampung kampung lain,” ujarnya, Sabtu (25/6/2022).
Lebih lanjut pria yang juga menjabat sebagai Penasihat senior menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) ini menjelaskan, di masa yang akan datang sampai sekitar 25 tahun ke depan, Indonesia akan mengalami bonus demografi. Dimana penduduk mayoritasnya adalah orang-orang muda di bawah usia 40 tahun.

Menurutnya, kondisi ini hanya berlaku sekali saja dalam kehidupan suatu bangsa. Jika masa ini sudah lewat, maka komposisi penduduknya akan kembali pada kurva normal.
“Kita satu-satunya negara di Asia sekarang yang sedang dalam kurva bonus demografi. Sehingga kita harus pandai memanfaatkan keuntungan ini. Supaya dapat mengkonsolidasikan dengan mengembangkan kemajuan yang telah dirintis antara lain oleh Pak Bambang Irianto melalui kampung tematik dan juga Glintung Go Green,” sebutnya.

Sarwono berjanji kan menyampaikan apa yang sudah dilihat dan di kerjakan Bambang Irianto sebagai penerima penghargaan tertinggi dari Presiden Kalpataru kategori Pembina Lingkungan Nasional.
“Tentunya Pak Bambang Irianto dan kawan-kawan tidak bisa lagi hanya bergerak sendiri. Tapi harus mendapat dukungan kebijakan juga dari Pemerintah,” ujarnya.
Karena itu lanjut Suwarno, mumpung dirinya sekarang menjadi penasihat kementerian LHK, ia bisa sedikit membantu untuk memberikan masukan kepada KLHK. Supaya kedepannya lebih didorong terbentuknya kampung tematik di berbagai daerah.
“Kita ingin membantu mengembangkan program ini. Sebab program dari Pak Bambang ini bagus sekali, strategis, masa depannya kuat. Karena pada saat yang sama kita juga sedang dalam bonus demografi,” tegasnya.
“Makanya program ini harus digenjot terus. Supaya mindset warga dapat terbentuk secara permanen, bukan temporer,” terang Suwarno.

Sementara itu, Pembina Lingkungan Tingkat Nasional, Ir Bambang Irianto mengatakan, kehadiran
Ketua DPPPI kali ini untuk mencermati sekaligus melihat langsung Kampung Wonosari Go Green.
“Apa yang kita kembangkan di sini akan didorong lagi dan diberikan ruang kebijakan-kebijakan KLHK. Supaya role model membangun kampung tematik bisa lebih masif. Karena kalau kampung tematik sudah bergerak, maka tema-tema yang lain termasuk proklim itu akan lebih mudah,” tuturnya.
Disampaikan Bambang untuk membangun sebuah kampung, membutuhkan strategi yang tepat. Contohnya, untuk membangun proklim bukan langsung bangun kampung iklim, karena rata-rata warga akan keberatan.
“Untuk membangun proklim harus punya strategi. Memasukkan indikatornya harus bertahap. Sehingga warga tidak terasa jika kampungnya sudah memenuhi indikator-indikator proklim,” tukas Bambang Ir.
“Semoga apa yang dilihat Pak Sarwono akan sampai ke Ibu Menteri LHK,” tandasnya.

Berbicara kampung tematik, harus holistik. Ada lingkungan hidup, kesehatan, pendidikan, kesejahteraan, termasuk UMKM.
“Jadi membangun kampung tematik bukan hanya tanam menanam saja. Tapi seni budaya, pendidikan dan sebagainya harus disatukan dalam sebuah konsep kampung tematik,” ujarnya.
Jabatan Pembina Lingkungan Nasional ini memacu semangat Bambang Irianto untuk terus berjuang membangun kampung kampung Nusantara sebagai laboratoriun replikasi 3G.
” Sebagai penerima Kalpataru saya selalu siap terus bekerja bergerak membangun kampung,” pungkasnya.(Djoko Winahyu)