17 Agustus 2025

KEMENKO PMK Muhadjir Effendy: Politeknik Harus Siapkan Mahasiswa Berstandar DUDIKA

IMG20220829101435_resize_26_compress0

Foto: Kuliah tamu Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy di POLINEMA(Djoko W)

Senin, 29 Agustus 2022

Malangpariwara.com
Sebanyak lebih dari 3.700 mahasiswa baru diterima secara resmi menjadi anggota sivitas akademika Polinema, Tahun Akademik 2022/2023.

Direktur POLINEMA Supriatna Adhisuwignjo, ST., MT dengan penuh keramahan dan kehangatan menyambut ribu Mahasiswa Baru, Senin (29/8/22) di gedung Graha Polinema.

“Saudara semua yang akan turut menentukan perjalanan hidup Saudara. Saudara telah menjadi orang-orang terpilih dari ribuan peminat dan pendaftar yang ingin kuliah di Program Studi yang Saudara pilih dan terdaftar saat ini. Saya percaya bahwa Saudara adalah putera dan puteri terbaik bangsa, yang pada bahu Saudara bersandar masa depan pembangunan bangsa Indonesia. Dengan menyandang status Mahasiswa, Saudara kini memulai sebuah perjalanan akademik di kampus Polinema,” ucap Supriatna dalam sambutannya dihadapan ribuan MABA.

Direktur POLINEMA Supriatna Adhisuwignjo, ST., MT dengan penuh keramahan dan kehangatan menyambut ribu Mahasiswa Baru( Djoko W)

Lebih lanjut Supriatna menyampaikan bahwa mahasiswa akan menjadi bagian dari masyarakat ilmiah yang disebut dengan Civitas Akademika. Civitas Akademika itu, terdiri atas dosen dan mahasiswa, yang akan menggali dan mengembangkan ilmu pengetahuan, menyampaikannya dalam pembelajaran, serta mengamalkannya melalui pengabdian kepada masyarakat.

“Inilah yang disebut Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dengan demikian, mulai saat ini, Saudara semua hendaknya dapat berpikir, berperilaku dan berinteraksi sebagai orang dewasa. Yaitu, orang yang sadar akan dirinya, yang bertanggung jawab atas diri dan masa depannya,” pungkas Direktur POLINEMA mengakhiri sambutannya.

Foto Bersama usai Menko PMK Profesor Muhajir Effendy memberi kuliah tamu bagi MABA POLINEMA(Djoko W)

Pada kesempatan itu pula para maba bisa bertatap muka dan berinteraksi langsung dengan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK) Profesor Muhajir Effendy.

Selama satu jam lebih Profesor Muhajir Effendy memberikan kuliah tamu.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut, Politeknik harus menyiapkan mahasiswa yang kompeten dan berstandar Dunia Usaha Dunia Industri dan Dunia Kerja (DUDIKA).

Menurut Muhadjir, Politeknik menjadi salah satu kunci dalam melahirkan penduduk usia produktif yang berkualitas. Apalagi saat ini banyak lulusan Politeknik yang dibutuhkan di iklim industri.

Peran politeknik juga dinilai sangat penting dalam menjawab kondisi dan tantangan yang dihadapi Indonesia. Perguruan tinggi khususnya politeknik harus dapat mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) terampil, kompeten, unggul, berdaya saing tinggi, kompetitif dan inovatif.

“Sebagai mahasiswa vokasi, mahasiswa di Politeknik harus mampu memiliki keterampilan atau kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan DUDIKA. Kalian harus menjadi ujung tombak untuk membangun kekuatan perekonomian nasional di masa depan,” ungkapnya saat menyampaikan Keynote Speech dan dialog pada Penyematan Mahasiswa Baru Politeknik Negeri Malang (Polinema), Senin (29/8/22).

Turut hadir dalam acara tersebut, Staf Khusus Presiden Arif Budimanta, Direktur Polinema Supriatna Adhisuwignjo, Para Wakil Direktur Polinema, dan seluruh mahasiswa baru Polinema yang duduk melantai memenuhi aula pertemuan.

Menko PMK menambahkan, guna memacu pembangunan SDM berkualitas melalui pendidikan vokasi, pemerintah juga telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 Tentang Revitalisasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi.

Perpres ini bertujuan guna memperkuat penyelenggaraan pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi sehingga lulusannya betul-betul kompeten sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dan mempunyai daya saing.

“Dengan adanya Perpres ini, pemerintah tidak hanya fokus pada revitalisasi SMK saja tapi juga pendidikan dan pelatihan vokasi dari SMK sampai perguruan tinggi dan terutama Politeknik yang menjadi lembaga strategis dalam kaitan melakukan revitalisasi vokasi,” tuturnya.

Hal yang paling penting dalam Perpres 68/2022 adalah mengubah paradigma pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi (PVPV) dari yang selama ini berorientasi suplai (supply driven) menjadi berorientasi kebutuhan pasar kerja (demand driven).

“Karena itu, perlu dilakukan berbagai transformasi dalam penyelenggaraan PVPV dengan mengedepankan peran DUDIKA,” jelasnya.

Pembenahan terhadap PVPV, lanjutnya, harus dilakukan menyeluruh mulai dari penyelarasan kurikulum, penyediaan sarana prasarana, penyediaan pendidik dan instruktur, penyediaan akses magang/praktek di DUDIKA, dan akreditasi lembaga dan sertifikasi kompetensi lulusan sebagai penjaminan mutu dalam PVPV.

“Dengan demikian, pada saat lulus nanti maka para mahasiswa seharusnya sudah menjadi SDM yang betul-betul kompeten dan berdaya saing,” tandas Muhadjir. (Djoko W)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *