Angkat Kebhinekaan ITN Malang Gelar MABA 2022

Foto: Mahasiswa Baru ITN mengenakan pakaian adat memasuki masa orientasi .(DjokoW)
Selasa, 13 September 2022
Malangpariwara.com –
Sambut 800 mahasiswa baru, Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang ajak mahasiswa mengenakan baju adat daerah masing masing yang tentunya mereka datang dari berbagai daerah di tanah air.
Nilai keberagaman tetapi tetap satu Indonesia ini yang diangkat ITN Malang dengan mengajak seluruh maba mengenakan pakaian adat.

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Rektor III ITN Bidang Kemahasiswaan, Kerjasama, dan Alumni Ir. Fourry Handoko, ST., SS., MT., Ph.D, IPU. Bahwa Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) kali ini mengangkat tentang keberagaman. Lantaran maba yang hadir di kampus ini dari berbagai latar belakang suku dan agama, serta asal daerah. Maba didominasi berasal dari seputar Jawa Timur, kemudian Kalimantan, NTT dan NTB.
“Maka dari itu, untuk mengapresiasinya, kami ajak seluruh maba mengenakan baju daerah, agar terasa keberagamannya,” ujar Fourry, Senin (12/09/22).
Menyinggung tentang materi PKKMB Fourry menyampaikan ada enam poin.
“Ada enam poin materi PKKMB, yaitu Bela Negara, Sistem Perguruan Tinggi, Perguruan Tinggi di Era Revolusi Industri dan Kehidupan Kampus pasca Pandemi. Selanjutnya, Kesadaran Lingkungan Hidup, Pengembangan Karakter Mahasiswa, terakhir adalah materi tentang Anti Kekerasan (Perundungan),” ucapnya.
Menurutnya, poin-poin tersebut merupakan materi yang menjadi hal utama untuk diberikan kepada mahasiswa baru. Namun tidak menutup kemungkinan, pihaknya akan memberikan materi-materi tambahan untuk menguatkan kemampuan mahasiswa.
“Seperti kerja secara tim, serta hal-hal dasar tentang perkuliahan. Sehingga, mereka semakin siap dan mantap kuliah di jurusan yang mereka pilih,” pungkasnya.

Sementara itu dikatakan Rektor ITN, Prof. Dr. Eng. Ir. Abraham Lomi, MSEE, bahwa ini merupakan suatu keberanian luar biasa dari para maba. Mereka keluar daerah dan langsung hadir di kampus ITN, padahal di daerah trauma pandemi masih kuat terasa.
Ia pun kemudian membandingkan PKKMB tahun lalu yang dilaksanakan secara daring, untuk tahun ini sejumlah 800 maba memberanikan diri datang langsung ke kampus, hal ini perlu diapresiasi.

“Dalam PKKMB materinya berupa pengenalan Fakultas, Prodi maupun pengenalan Unit. Namun maba tentunya akan dikenalkan juga tentang informasi teknologi baru karya mahasiswa maupun dosen ITN,” ujar Prof Lomi.
Juga melalui PKKMB ini, ITN berharap dapat memberikan cakrawala pengetahuan agar maba optimis menatap masa depan. Terutama agar mereka lulus tepat waktu. Perguruan Tinggi ini sendiri berupaya menghantarkannya melalui program Kampus Merdeka, magang di industri, juga program Out dan Inbond luar kampus.

Materinya PKKMB tahun ini digelar selama lima hari yang meliputi pengenalan sistem pembelajar. Termasuk juga ada materi pengenalan Kota Malang dari sisi keamanan yang disampaikan oleh pihak Polresta. Serta guna membentengi maba dari bahaya Narkoba, pihak BNN akan dihadirkan pula.(Djoko W)