17 Agustus 2025

AW : Pembangunan Tak Terkonsep Secara Integral Penyebab Banjir di Perkotaan

IMG_20220921_174037_resize_72_compress38

Rabu, 20 September 2022

Malangpariwara.com
Menanggapi penanganan banjir dimana pemerintah Kota Malang saat ini sedang mengajukan proses permohonan pembiayaan ke pemerintah pusat, Arief Wahyudi selaku anggota dewan dari FPKB yang merupakan putra asli Malang tersebut menyampaikan, bahwa banjir yang selama ini selalu terjadi di Kota Malang sebenarnya akibat perkembangan pembangunan yang tidak terkonsep secara integral.

Arief Wahyudi SH saat menyerahkan bibit pohon bantuan dari Alfamart untuk penghijauan di wilayah Klojen(Foto: Djoko W)

Namun demikian ungkap Pria biasa di panggil AW, “kita tidak perlu set back atau memandang masa lalu akan tetapi kita harus berupaya menuntaskan masalah ini dengan kondisi existing yang ada,” katanya.

Kalau toh Pemerintah Kota mengajukan bantuan ke Pemerintah Pusat, kata Arief, ya sah sah saja dan baik baik saja walaupun beberapa kali meski gagal mengunduh dana dari pusat untuk menangani banjir tersebut.

“Untuk itu saya sarankan disamping menunggu durian runtuh dari pusat, APBD Kota Malang juga harus secara bertahap ada penganggaran didalam penanganan banjir. Kita ini kan sangat lemah didalam menyelesaikan permasalahan yang sebetulnya bisa mengurai banjir tersebut karena terlalu permisif khususnya atas penyelesaian saluran air dari jalan Bondowoso ke kali Metro yang saya yakin akan mampu mengurai banjir pada wilayah sekitar cukup signifikan. Libatkan akademisi untuk memikirkan solusinya,” seru pria yang saat ini menjabat sekertaris Komisi B DPRD Kota Malang.

Jalan Sukarno Hatta Malang(ist)

Menurut Anggota Dewan Kota Malang FPKB ini, bagi kota-kota besar di Indonesia seperti di Malang, banjir merupakan permasalahan klasik yang sukar diselesaikan. Banjir sendiri dapat dikategorikan sebagai bencana yang disebabkan oleh kelalaian manusia karena curah hujan yang tinggi sebenarnya dapat disiasati.

Banjir merupakan suatu kondisi di mana terjadi luapan air yang berlebih yang mengakibatkan terendamnya suatu wilayah. Banjir adalah air dalam volume besar yang dapat menggenangi sebuah daerah.

Sebenarnya ada beberapa penyebab banjir itu dan harus segera ditanggulangi diantaranya

  1. Kebiasaan Buruk Membuang Sampah Sembarangan

Penyebab banjir di wilayah perkotaan yang pertama ialah karena kebiasaan buruk masyarakat yang tidak tertib saat membuang sampah. Sampah yang dibuang sembarangan contohnya di sungai, akan dapat mengakibatkan mampetnya aliran air dan akibatnya air sungai akan meluap.

Hal tersebut menjadi sebuah pemicu terjadinya banjir yang dapat merugikan masyarakat ataupun menimbulkan kerugian harta benda ataupun korban jiwa.

  1. Efek Pemukiman Padat Penduduk apalagi di kota Malang ini adalah kota pelajar ratusan ribu mahasiswa pendatang yang bermukim di kota Malang.

Selain kebiasaan buruk dalam membuang sampah, kota-kota besar juga kerap mengalami masalah pemukiman yang padat penduduk. Padatnya pemukiman di bantaran kali dapat membuat pendangkalan sungai karena kebiasaan buang sampah yang dilakukan para warganya dan dibuang langsung ke sungai.

Selain itu, keadaan tanah di sekitar kiri dan kanan bangunan bisa saja ambles dan menutup sisi-sisi sungai. Hal tersebut menyebabkan penyempitan aliran sungai dan rawan akan terjadinya banjir.

  1. Curah Hujan yang Tinggi dalam Waktu Lama

Penyebab banjir di wilayah perkotaan juga dipicu oleh kondisi curah hujan yang tinggi. Curah hujan yang tinggi memang merupakan fenomena alam yang alamiah tetapi sebenarnya yang lebih berpengaruh adalah tentang bagaimana cara pemerintah dan masyarakat dalam mensiasati situasi tersebut.

Curah hujan yang tinggi bisa saja datang tiap tahun apalagi jika memang sedang musim hujan namun jika semua pihak adaptif terhadap hal ini maka seharusnya intensitas hujan yang tinggi tidak menjadi masalah yang dapat menyebabkan banjir.

  1. Tata Kelola Kota yang Buruk

Sistem tata kelola ruang atau tata kelola perkotaan yang keliru juga bisa menjadi penyebab banjir. Dengan adanya kesalahan tersebut, biasanya air akan sulit menyerap ke dalam tanah dan menyebabkan aliran air menjadi lambat.

Sementara pada musim penghujan, air yang datang ke daerah tersebut akan lebih banyak jumlahnya dari biasanya sehingga dapat cepat menyebabkan banjir. Maka dari itu, dalam merancang tata kelola kota sebaiknya turut mempertimbangkan aspek lingkungan karena kerusakan dan pencemaran lingkungan amat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup di perkotaan.

  1. Mengabaikan Prosedur AMDAL

Terakhir, masalah banjir di wilayah perkotaan juga dipicu oleh pengabaian prosedur AMDAL. Hal ini berkaitan dengan sejumlah bangunan-bangunan tinggi yang ada di wilayah perkotaan.

Adanya AMDAL dan pelaksanaannya secara tidak langsung dapat berkontribusi untuk memastikan keberadaan bangunan tidak menjadi penyebab banjir. Namun, jika pelaksanaan AMDAL dikesampingkan atau dianggap sebagai formalitas belaka, maka gedung-gedung tinggi akan terus dibangun tanpa memerhatikan dampak lingkungan dan hal ini yang menyebabkan masalah banjir selalu tidak terselesaikan di kota-kota besar.

Dewan Dapil Klojen Pria ini mengatakan bahwa Pemkot sudah benar langkah antisipasi banjir sebelum terlaksananya pembangunan Gorong Gorong melalui DPUPRPKP Pemkot Malang intens melakukan pengerukan sedimen sungai, selokan maupun gorong gorong yang tersumbat.

Pengerukan sedimen di kota Malang(ist)

Selain itu lebih penting lagi pemerintah Daerah harus membuat regulasi yang jelas terkait pemanfaatan lahan hijau yang dialih fungsikan jadi perumahan.

” Peran masyarakat itu sangat penting. Tidak bisa kalau hanya Pemerintah saja yang bergerak tanpa dukungan dari masyarakat untuk mengantisipasi banjir. Kepedulian akan lingkungan itu utama,” tegas Arief Wahyudi mengakhiri.(Djoko W)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *