17 Agustus 2025

Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji-DPRD Sepakat Revitalisasi Alun-Alun Tugu Malang Diundur

IMG-20220920-WA0026_resize_49_compress90

Foto: Walikota Malang Drs.H Sutiaji bertamu.Ketua DPRD Kota Malang I Made Rian Diana Kartika

Rabu, 21 September 2022

Malangpariwara.com-
Rapat Paripurna DPRD Kota Malang, Selasa (20/9/2022) malam, putuskan penundaan revitalisasi Alun-Alun Tugu Malang.

Hal ini disampaikan Walikota Malang Sutiaji setelah disepakati bersama dalam rapat paripurna DPRD Kota Malang dan Pemkot Malang, rencana terkait revitalisasi Alun-Alun Tugu Malang resmi ditunda dan akan dilakukan pada tahun 2023 mendatang.

Hal itu terlihat ketika DPRD Kota Malang melalui Badan Anggaran mencoret anggaran pembangunan Alun-Alun Tugu Malang di Perubahan APBD 2022.

Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika menyampaikan bahwa revitalisasi Alun-Alun Tugu Malang di tunda setelah adanya intruksi Menteri Dalam Negeri. Kemudian ada Surat Edaran (SE) dari Kemenkeu, daerah wajib mengendalikan inflasi.

Setelah pembahasan dan pertimbangan panjang, Pemkot Malang menyepakati pembangunan tersebut diundur pada tahun 2023 mendatang.

“Akhirnya kita berhitung matang dengan Pak Wali, sampai kita harmonisasi bahwa pembangunan Alun-Alun itu dari segi waktu pengerjaan kita memang ragu di awal. Akhirnya beliau dengan legowo ditunda untuk 2023, dialihkan untuk penanganan pengendalian inflasi,” imbuhnya.

Sebelumnya, DPRD Kota Malang menyarankan, agar pembangunan tersebut dilakukan dalam sekali waktu dan menggunakan APBD tahun 2023 murni.

“Kami tadi (kemarin) sudah berkoordinasi khusus tentang itu. Maksud saya jangan hanya pedestriannya saja yang dibangun, sekalian nanti (menggunakan) APBD 2023 murni, waktunya juga lebih panjang,” terangnya.

Sementara itu, Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji menegaskan, pembangunan Alun-Alun tersebut bukan dicoret, melainkan hanya diundur saja. Pihaknya juga menerima masukan DPRD Kota Malang, dengan mempertimbangkan segala kondisi saat ini.

“Bukan perkara legowo atau enggaknya, kami pun masih ada keraguan. Seandainya itu dilaksanakan November nanti (rencana awal), jadi kan tergesa-gesa,” ucap Wali Kota Malang.

Dengan komitmen bersama antara DPRD dengan pihaknya, pembangunan tersebut akan direalisasikan pada tahun anggaran 2023 mendatang. Dengan demikian, pihaknya akan mengkaji lebih lanjut untuk mematangkan konsep pembangunan bundaran Alun-Alun Tugu Malang tersebut.

“Kita lihat nanti perkembangannya, maunya nanti kan kita perbaiki untuk bundaran. Pagarnya kita hiasi dengan berbagai ornamen, itu yang nanti akan kita lokalisir,” tegasnya.

Saat dikonfirmasi terkait anggaran yang diperuntukkan pembangunan tersebut. Dirinya menegaskan, telah dialihkan untuk program pengendalian inflasi di Kota Malang.

Arief Wahyudi dan latar belakang alun alun tugu Malang(ist)

Sementara itu Arief Wahyudi , SH sekretaris komisi B yang sejak wacana pembongkaran pagar alun alun Tugu selalu memberikan masukan dan mengkritisi dengan tajam rencana pembongkaran tersebut menyampaikan, “sebetulnya sampai dengan hari ini perubahan APBD 2022 dimana rencana pembangunan tersebut tertuang belum di sahkan,dan baru Kamis malam tgl 22 September akan disahkan melalui rapat paripurna DPRD,” katanya.

Namun demikian khusus satu program yang selama ini menjadi sorotan publik cukup kuat yaitu rehabilitasi alun alun Bunder telah dilakukan pembahasan bahkan langsung melibatkan Walikota Malang dengan kesepakatan bersama bahwa program tersebut dihilangkan dari Perubahan APBD tahun anggaran 2022.

Ketika ditanyakan tentang kemungkinan dilanjutkan pada tahun 2023 AW menjelaskan tidak ingin berandai andai karena saat ini pembahasan masih pada APBD 2022, dan tidak ada satupun kesepakatan yang akan dilakukan pembangunan nya pada tahun 2023.

Namun demikian kalau toh pada APBD 2023 mau di usulkan lagi sebagai sebuah kegiatan ya monggo saja , tapi kan KUA – PPAS sebagai acuan utama untuk mengesahkan APBD untuk tahun 2023 sudah disepakati dan rencana pembangunan ulang alun alun bunder tidak tercantum disana,” pungkas Arief Wahyudi.(Djoko W)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *