2 Juli 2025

Rumah ODGJ di Pujon Ludes Terbakar Satu Korban Meninggal Dunia

IMG_20220929_182031_resize_17_compress98

Petugas PMK berusaha mematikan bara api. Foto seluruh rumah dan isinya hangus terbakar.(ist)

Rabu, 28 September 2022

Malangpariwara.com – Sebuah rumah di Desa Ngabab, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang ludes dilahap si jago merah, Selasa (27/9/2022).

Kebakaran tersebut disebabkan oleh salah satu penghuni rumah yang juga penderita orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) menyalakan kompor tradisional (Pawon).

Kepala Satpol PP Kabupaten Malang Firmando Hasiholan Matondang mengatakan, berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, rumah tersebut ditempati oleh Nukiyan (65) yang merupakan penderita orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

“Saat kebakaran, rumah itu ditempati oleh korban. Info sementara demikian (ODGJ, red),” terangnya.

Sementara itu, Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Satpol PP Kabupaten Malang, Goly Karyanto mengatakan, berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, kebakaran terjadi sekitar pukul 08.30 di rumah Suwoto warga RT.18, RW.3 Dusun Krajan, Desa Ngabab, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, saat kejadian rumah milik Suwoto hanya ditinggali oleh Nukiyan (65).

“Laporan masuk ke kami sekitar pukul 08.45 WIB. Tiga unit mobil Damkar kami kerahkan untuk memadamkan api,” katanya, Selasa (27/9/2022).

Goly menjelaskan, petugas pemadam kebakaran (Damkar) tiba di lokasi sekitar pukul 09.30, dan api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 10.00 WIB.

“Sampai lokasi sekitar 09.30 WIB, pukul 10.00 WIB api sudah berhasil dipadamkan. Kebakaran ini menghanguskan satu rumah milik Suwoto dan satu penghuninya meninggal dunia,” jelasnya.

Terpisah, Sekretaris Desa Ngabab Raga Canigia Renaldi menjelaskan, kebakaran tersebut membuat satu warganya meninggal dunia. Korban Nukiyan merupakan anggota keluarga Suwoto.

Saat itu Nukiyan tengah ditinggal di dalam rumah sendiri karena sang pemilik rumah bersama penghuni lainnya tengah beraktivitas di ladang.

“Korban lalu menyalakan tungku kompor dan ditinggal tidur, karena api tak terkontrol akhirnya membesar dan menyambar tumpukan kayu bakar dan merambat ke bagian rumah,” katanya.

Renaldi menceritakan, api berawal dari dapur dan membesar kemudian membakar seluruh rumah bersama korban yang tengah tidur di kamar hingga meninggal dunia. Evakuasi pun berlangsung dramatis karena besarnya api membuat warga panik.

“Satu rumah yang terbakar, kerugian sekitar Rp60 juta karena seluruh rumah dan isinya hangus terbakar. Termasuk Nukiyan yang tengah tidur juga meninggal dengan kondisi luka bakar 100 persen,” tukasnya. (Djoko W)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *