1 Juli 2025

Satu Jiwa, Isak Tangis Murid SDN Purwantoro 2 Iringi Doa Bersama untuk Korban Tragedi Kanjuruhan

IMG-20221004-WA0092

Foto: Murid Murid SDN Purwantoro 2 Berbelasungkawa atas tragedi Kanjuruhan melakukan doa bersama.(ist)

Selasa, 4 Oktober 2022

Malangpariwara.com
Ratusan Murid SDN 2 Purwantoro pagi tadi Selasa(4/10/22) larut dalam suasana duka. Dipimpin Kepala Sekolah SDN Purwantoro 2 Pitoyo, ratusan siswa siswi sekolah dasar ini berdoa bersama sambil menyanyikan lagu kebesaran Arema salam satu jiwa.

Tak sedikit yang menangis meneteskan air mata larut dalam suasana sedih atas tragedi Kanjuruhan yang merenggut Orangtua, kakak, saudara Aremania Aremanita mereka.

Terlihat ada beberapa rangkaian bunga, hingga syal dan bendera aremania, menggantung di gawang kecil berwarna putih, tepat di lapangan SDN Purwantoro 2 Kota Malang.

Di acara tersebut, siswa-siswi diminta untuk memakai pita hitam di lengannya, sebagai simbol belasungkawa atas tragedi kelam Kanjuruhan. Acara itu digelar mulai pukul sekitar 07.00 WIB – 08.00 WIB.

Menurut Kepala Sekolah SDN Purwantoro 2 Kota Malang, Pitoyo mengenai acara duka cita untuk Aremania yang sedang berduka ini, sifatnya spontan tidak ada persiapan khusus.

“Spontan tadi malam, kita kabarkan lewat grub sekolah kepada ratusan siswa-siswi, untuk membawa pita hitam, bunga, dan itupun hanya yang memang siap saja. Tapi rata-rata mereka membawa pita hitam,” ucapnya pada Selasa (04/10/2022).

Sebagai Kepala Sekolah, Pitoyo ingin menanamkan rasa kemanusiaan dan empati tehadap sesama, kepada murid-murid di sekolah yang dia pimpin. Terlebih, mereka semua adalah warga Kota Malang, yang hidup di Bumi Arema.

“Yang pertama rasa kemanusiaan, empati terhadap sesama manusia. Walaupun masih kecil, tapi mereka itu sudah merasa menjadi Aremania,” tutur Pitoyo.

Pitoyo merasa sangat prihatin atas kejadian ini. Ia mengatakan bahwa Aremania adalah club yang cinta damai dan selalu atraktif. Untuk itu, ia menggelar acara duka cita, mendoakan ratusan korban yang berjatuhan saat tragedi kelam Kanjuruhan, Sabtu (01/10/2022).

Tidak hanya acara duka cita saja, SDN Purwantoro 2 Kota Malang sering merayakan kemeriahan HUT Aremania, dengan memberikan kebebasan untuk murid-muridnya memakai atribut Singo Edan.

Pitoyo menginginkan bahwa kedepan tidak ada tragedi seperti itu lagi, juga anak-anak yang cinta terhadap sepak bola, tidak down atas kejadian itu.

“Semoga ini menjadi tragedi terakhir, dan saya harap anak-anak yang cinta sepakbola atau mengikuti SSB (Sekolah Sepak Bola) agar tidak down dan melanjutkan cita-citanya,” tutup Pitoyo.

Berikut ini update nama korban tragedi Kanjuruhan :

(Djoko W)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *