2 Juli 2025

Semangat Persaudaraan Jemaat Katolik Gereja Katedral Malang Doa Bersama Untuk Korban Tragedi Kanjuruhan

IMG20221018180240_resize_72_compress93

Rabu, 19 Oktober 2022

Malangpariwara.com – Dalam semangat persaudaraan, jemaat Katolik Gereja Katedral St Perawan Maria dari Gunung Karmel, Ijen gelar doa bersama untuk korban tragedi kemanusiaan Kanjuruhan baik yang meninggal dunia maupun yang luka luka. Selasa (18/10/22).

Dalam doa perayaan Ekaristi semua jemaat bersama sama merasakan pedihnya Tragedi Kanjuruhan yang merenggut banyak nyawa. Meninggalkan duka dan air mata.

doa perayaan Ekaristi semua jemaat bersama sama merasakan pedihnya Tragedi Kanjuruhan(Foto: Djoko W)

“Hati ini masih tak rela kehilangan kalian semua, Namun kami percaya, Kalian semua telah bahagia bersama Bapa di Surga. Mari kita satukan doa dalam Misa bersama,”kalimat doa yang dipimpin Pastor Ignatius Adam Suncoko sebagai Pastor Kepala Paroki Katedral St Perawan Maria dari Gunung Karmel, Ijen Malang.

Jemaat khusuk mengikuti pastur memimpin doa(Djoko W)

Panjatan Doa ini digelar khusus di gereja Ijen tepat pukul 18.00 Wib, diikuti puluhan jemaat berdoa untuk arwah korban Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan Aremania Aremanita (133) dan ratusan korban luka luka, Selasa (18/10/22).

Pastor Ignatius Adam Suncoko sebagai Pastor Kepala Paroki Katedral St Perawan Maria dari Gunung Karmel, Ijen Malang.(Foto: Djoko W)

Menurut keterangan Pastor Ignatius hari ini sangat istimewa mereka bersama sama jemaat berdoa bukan hanya untuk korban tragedi Kanjuruhan saja tetapi juga untuk korban bencana alam yang melanda utamanya Malang selatan.

“Pada sore hingga malam hari memang kami adakan doa bersama untuk mengenang dan sekaligus mendoakan teman-teman, sahabat korban dari peristiwa 1 Oktober 2022 yang lalu peristiwa Kanjuruhan. Bahwa kami paling tidak mau ikut ambil bagian soal kemanusiaan bahwa peristiwa itu pasti berdampak kepada jiwa hati dan pikiran keluarga yang ditinggalkan maupun yang mengalami sakit korban tragedi itu.
Maka salah satu yang memang kami laksanakan adalah bahwa kami ingin mendukung secara spiritual dalam doa-doa kami khususnya untuk umat Katolik yang juga dilaksanakan pada sore hari ini adalah kerjasama antara komisi sosial ke uskupan Malang, komisi kepemudaan, dan paroki katedral yang tentu saja harapannya doa-doa ini sungguh sangat berharga bagi saudara-saudara kita khususnya korban peristiwa Kanjuruhan. Bagi keluarga dan juga bagi sahabat-sahabat Arema,” ungkapnya.

“Atas nama kasih atas nama kemanusiaan, saya kira ini yang bisa kami persembahkan semoga menjadi baik adanya,” ucap Romo Ignatius.

Bu Rudi mendatangkan pemain dan perwakilan official Arema untuk doa bersama (Djoko W)

Pada kesempatan itu pula Romo Ignatius menyampaikan empati perhatian sekaligus ikut mengambil bagian untuk bersama-sama mendukung mereka yang beberapa waktu ini sedang dalam bencana.

“Bencana alam di beberapa tempat ada di siti harjo, donomulyo, dampit dan di beberapa tempat lain yang tentu saja ini harus menjadi perhatian bagi kita. Karena mereka pasti juga sangat terpukul dengan kejadian ini. Tapi kita berharap bahwa mereka dengan doa-doa kita mereka harus semangat kembali. Apapun juga mereka hadapi Tuhan akan memberikan jalan untuk semuanya. Sehingga semuanya tetap dalam kekuatan Tuhan untuk mengahadapi situasi sulit ini,” harapnya.

Nampak hadir pemain dan official Arema (Djoko W)
Foto bersama usai kebaktian (Djoko W)

“Atas nama kemanusiaan kita hidup solider dalam persaudaraan. Kami ucapkan terimakasih beberapa pemain Arema yang beragama Katolik mereka juga mau datang ikut berdoa bersama sama. Saya yakin mereka mampu menghadapi dan menjalani semuanya dengan baik.,” Pungkasnya.(Djoko W)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *