17 Agustus 2025

Dokter Mengabdi, FKG UB Kunjungi SDN Bakalan Krajan 2 Untuk Baksos dan Edukasi

IMG-20221022-WA0005

Foto: Foto bersama dokter FKG UB dengan siswa SDN Bakalan Krajan 2.

Sabtu, 22 Oktober 2022

Malangpariwara.com – Rendahnya kesadaran dalam merawat kesehatan gigi mulut merupakan salah satu penyebab dari penyakit gigi dan mulut pada masyarakat.

Edukasi kesehatan gigi dan mulut penting diberikan sejak dini. Pasalnya pada anak usia 6-7 tahun biasanya gigi permanen sudah mulai tumbuh.

drg. Trining Widodorini bersama drg. Feni Istikharoh memberikan bingkisan kepada siswa. (Foto: Agus N)

Hal ini disampaikan drg. Trining Widodorini, M.Kes, saat melakukan pendampingan dan edukasi tentang kesehatan gigi dan mulut yang dilaksanakan Fakultas Kedokteran Gigi
(FKG)UB dalam program pengabdian kepada masyarakat ke Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bakalan Krajan 2, Jumat (21/10/2022).

“Kalau gigi permanen sudah tumbuh, maka tidak akan bisa digantikan oleh yang lain. Dari situlah kita mulai mendampingi anak-anak kita dengan memberikan edukasi kesehatan gigi dan mulut,” jelasnya.

Puluhan murid SDN Bakalan Krajan kelas 1 ini diajarkan bagaimana menjadi kesehatan Gigi dan kapan waktu yang tepat untuk menyikat gigi.

“Waktu menyikat gigi yang benar adalah setelah sarapan pagi dan sebelum tidur malam. Itu yang jarang dilakukan pada anak anak. Peran orang tua sangat penting melakukan pengawasan pada anak anak mereka agar kesehatan gigi tetap terjaga hingga dewasa kelak,” terangnya.

“Karena meskipun kita sudah tidur, tapi kumannya tetap bangun. Jadi kita harus membersihkan gigi kita sebelum tidur malam,” imbuhnya.

Lebih lanjut disampaikan drg. Trining, pemberian materi edukasi kesehatan gigi dan mulut ini merupakan bagian dari pengabdian masyarakat FKG UB. Yang dibantu 2 Dokter Muda (Koas) dan 2 mahasiswa Preklinik.

Untuk memudahkan anak anak menangkap edukasi terkait kesehatan gigi dan mulut, Tim dokter FKG UB
mempunyai metode yang sangat mudah tetapi sangat tepat. Kegiatan edukasi diawali dengan membacakan buku cerita Si Gilang. Yang berisi tentang bagaimana menjaga kesehatan gigi dan mulut sejak dini.

“Baru setelah itu dilakukan pemeriksaan gigi dan mulut para siswa. Sekaligus penimbangan berat badan dan tinggi badan,” sebutnya.

Pemeriksaan gigi siswa SD Bakalan Krajan 2. (Foto: Agus N)

Usai diperiksa, para siswa juga diberikan bingkisan berupa makanan ringan, buku cerita Si Gilang, termasuk sikat gigi dan pasta gigi yang bisa mereka gunakan di rumah.

“Kami juga berikan kalender 21 hari dimana di situ nanti anak-anak akan menyikat giginya secara baik dan benar,” terangnya.

Lebih lanjut, drg. Feni Istikharoh, M.Biomed mengatakan, kegiatan ini tidak berakhir di sini saja. Tapi akan dievaluasi selama 21 hari.

“Jadi nanti tanggal 11 November 2022 akan ada pemeriksaan ulang, untuk melihat ada progres perkembangan cara menyikat giginya,” ucapnya.

Penyerahan replika gigi untuk alat pembelajaran di SD Bakalan Krajan 2.( Foto: Agus N)

“Dalam kegiatan ini kami juga menyerahkan patung atau replika gigi dan timbangan badan untuk SDN Bakalan Krajan 2,” imbuhnya.

Sementara itu, salah satu Guru kelas, Jihan Antariyo, mengaku pihak sekolah sangat berterimakasih dengan edukasi yang disampaikan FKG UB tentang cara menggosok gigi yang baik dan benar.

“Menurut kami kegiatan ini sangat baik karena bisa mengedukasi anak untuk menggosok gigi yang baik dan benar. Sehingga anak-anak mulai sejak dini, sejak kecil sadar akan pentingnya menjaga kebersihan gigi. Jadi ketika dia sudah besar, giginya tetap bagus,” pungkasnya.(Djoko Winahyu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *