17 Agustus 2025

Kreasi Ribuan Anak Paud dan Guru Se- Kota Malang Semarakkan Hari anak Nasional

IMG-20221029-WA0154

Foto: Hari Anak Nasional di Kota Malang ini dihadiri Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji dan Bunda Paud Kota Malang, Widayati Sutiaji, beserta seluruh insan pendidikan se-Kota Malang. (Ist)

Sabtu, 29 Oktober 2022

Malangpariwara.com
Sabtu pagi (29/10/22) ribuan anak Paud penuhi stadion Gajayana Malang memadukan gerak dan tari.

Ternyata ribuan anak dari 5 (lima) Kecamatan di Kota Malang, mengikuti Gebyar Senam Kreasi Anak Indonesia. Dan Tari Kreasi Profil Pelajar Pancasila Pendidikan Paud se-Kota Malang.

Tari kreasi menyemarakan Hari Anak Nasional(ist)

Kegiatan yang merupakan serangkaian acara dalam memperingati Hari Anak Nasional di Kota Malang ini dihadiri Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji dan Bunda Paud Kota Malang, Widayati Sutiaji, beserta seluruh insan pendidikan se-Kota Malang.

“Gebyar Senam Kreasi Anak Indonesia dan Tari Kreasi Pelajar Pancasila Pendidikan Paud ini, intinya bangga menjadi anak Indonesia. Anak Indonesia dia harus Pancasilais,” tukas Sutiaji.

Menurutnya, karakter Pancasila itu harus ditanamkan sedini mungkin bagi anak-anak. Internalisasi nilai-nilai Pancasila dapat dilakukan dengan berbagai upaya. Baik dengan pendidikan formal maupun non formal.

“Kemudian, mulai sedini mungkin, anak-anak itu ditanamkan karakter bangsa. Karena harus ada budayanya, akulturasi dan similiasi itu kan luar biasa,” tegas pria hobi olahraga bulutangkis ini.

Sutiaji juga mengaku, saat ini keterbukaan dunia tidak bisa dibendung. Namun bagaimana pun filterisasi terhadap budaya-budaya yang merusak sebisa mungkin untuk diminalisir. Hal ini tentu sebagai langkah untuk mencegah rusaknya generasi penerus bangsa.

Anak-anak itu kan saat ini sudah bisa melihat budaya-budaya luar. Budaya yang bukan milik kita, itu harus dimitigasi. Agar anak-anak kita tidak terpengaruh budaya yang merusak,” terangnya.

Pasalnya, sistem psikomotorik anak usia dini terbilang sangat kuat dan melekat dalam proses pembentukan karakter. Sehingga penguatan literasi budaya lokal perlu dikuatkan melalui Merdeka Belajar.

“Tadi ada profil Pancasila, ini menjadi bagian dari mengajar tentang Merdeka Belajar. Bahwa anak itu harus menerima pendidikan secara nyaman, aman dan tidak ada indoktrinasi. Walaupun materinya itu harus dikuatkan, tetapi metodologinya harus mampu positif thinking kepada anak,” pungkas Walikota Malang mengakhiri. (Djoko W)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *