17 Juli 2025

Walikota Sutiaji: Pelajar Harus Bisa Menjadi Pengiat Anti Narkoba

IMG-20221101-WA0130_resize_61_compress17

Foto: Pemkot Malang Bakesbangpol gelar sosialisasi bahaya narkoba diikuti pelajar SMA SMK ss- Kota Malang.(ist)

Selasa, 1 November 2022

Malangpariwara.com
Saat ini masih banyak pelajar menjadi korban penyalahgunaan narkoba di Indonesia. Fakta ini menimbulkan keresahan dan keprihatinan pada masyarakat. Bagi dunia pendidikan di Indonesia, tentu saja persoalan ini harus menjadi atensi yang serius. Jika tidak ditangani dengan sungguh-sungguh maka hal itu dikhawatirkan menghancurkan dunia pendidikan. Oleh karena itulah, peran serta para guru juga pelajar harus lebih maksimal yaitu dengan menjadi penggiat anti narkoba.

Foto bersama peserta dan narsum sosialisasi Bahaya Narkoba(ist)

Melihat masih banyaknya pelajar yang terjerat narkoba, Pemkot Malang melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Malang mengelar sosialisasi bahaya penyalahgunaan Narkoba, melibatkan siswa siswi SMA, SMK se-Kota Malang, plus Wakil Kepala Sekolah yang memegang kesiswaan.

Walikota Malang Drs. H.Sutiaji (ist)

menyebut Indonesia Emas 2045 akan terwujud jika generasi muda tumbuh, berkarya, dan berprestasi di segala bidang tanpa jeratan narkoba. Menurutnya, pelajar sebagai generasi masa depan bangsa, perlu mempersiapkan diri menyongsong bonus demografi di tahun 2045 mendatang.

“Indonesia diprediksi pada tahun 2045 akan menjadi salah satu dari empat negara terkuat, karena memiliki bonus demografi; banyak anak-anak produktif. Ini dapat terwujud ketika generasinya tidak terpapar narkoba,” urai Walikota Sutiaji saat membuka Sosialisasi Bahaya Narkoba di Lingkungan Pendidikan, bertempat di Hotel Pelangi, Selasa (1/11/2022).

Sosialisasi ini sebagai upaya pemerintah memfasilitasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) serta Prekusor Narkotika (PN). Dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta sosialisasi tentang bahaya narkoba untuk dirinya sendiri, keluarga, lingkungan, dan negara. Kegiatan yang digelar oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Malang ini diikuti oleh perwakilan pengurus OSIS dan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan di 40 SMA dan SMK se-Kota Malang.

Lebih lanjut, Walikota Sutiaji menjelaskan penyalahgunaan narkoba, bisa menjerat siapa saja, tidak mengenal usia, gender, tingkat pendidikan ataupun kesejahteraan. Karena itu, Walikota Sutiaji meminta agar siswa-siswi perlu mewaspadai peredaran narkoba di kalangan pelajar.

“Ini dapat menghancurkan Indonesia, salah satunya menghancurkan generasi anak bangsa,” terangnya.

Sebagai upaya kontinu bersama mewaspadai peredaran dan penyalahgunaan narkoba, Walikota Sutiaji berpesan agar para pelajar meningkatkan keimanan dan ketakwaan, membiasakan pola hidup sehat, mengisi waktu luang dengan hal positif, dan mengonsultasikan masalah dengan orang tepat. Selain itu, Walikota Sutiaji juga menyebut penguatan peran dan komunikasi dengan keluarga menjadi salah satu cara efektif untuk diterapkan.

“Harapannya supaya anak-anak tidak memakai narkoba, agar anak-anak juga menguatkan literasi serta mawas diri untuk memahami bahwa narkoba itu menjerumuskan dan membahayakan. Untuk itu kita berusaha dan bertanggung jawab agar generasi muda ke depan tidak memakai narkoba,” pungkas Walikota Sutiaji.

Kepala Bakesbangpol Kota Malang, Dra. Rinawati, MM,(ist)

Sementara itu, Kepala Bakesbangpol Kota Malang, Dra. Rinawati, MM, berharap melalui kegiatan ini, peserta sosialisasi tidak terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba dan juga bisa meneruskan informasi akan bahaya narkoba dilingkungannya.

“Pesertanya generasi muda dalam hal ini SMA, SMK se-Kota Malang, plus Wakil Kepala Sekolah yang memegang kesiswaan ya. Jadi paling tidak Wakil Kepala Sekolah bisa meneruskan informasi ini ke sekolahnya masing-masing khususnya untuk pelajar SMA generasi muda,” urainya.

Terakhir, ia juga memaparkan bahwa Bakesbangpol Kota Malang senantiasa memfasilitasi upaya dalam rangka P4GN dan PN sebagaimana amanat Permendagri no. 12 tahun 2019.

“Kita menfasilitasi, jadi semua program-program (P4GN dan PN, red) yang ada di perangkat – perangkat daerah kita fasilitasi untuk melakukan koordinasi bersama dan tentunya juga dari BNN, timnya, juga Polresta dan lain sebagainya,” tutupnya. (Djoko W)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *