8 Agustus 2025

Pasca Pandemi FKG UB Tancap Gas Jalankan Pengmas Edukasi Kesehatan Mulut dan Gigi

IMG-20221107-WA0015_resize_97_compress34

Tim Pengmas FKG UB foto bersama Kepala sekolah dan staf pengajar (Djoko W)

Senin, 7 November 2022

Malangpariwara.com – Pasca Pandemi Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Brawijaya (UB) kembali menjalankan pengabdian masyarakat di SDN 1Junrejo Kota Batu. Senin(7/11/22) menurunkan tim Pengmas Junrejo diantaranya ketua Tim Trining Widodorini, drg.,M.Kes; drg.Yully dan tiga Koas gigi( Sekar, Alifah dan Bagus ).

Kepala sekolah SDN 1 Junrejo Sri Winarti ( Djoko W)

Kepala sekolah SDN 1 Junrejo Sri Winarti membenarkan jika untuk kesekian kalinya FKG UB memberikan edukasi kesehatan gigi dan mulut.

” Ya sempat berhenti karena Pandemi anak anak belajar melalui daring sehingga kegiatan rutin itu tertunda. Dan hari ini tim dokter mengabdi FKG UB yang diketuai Trining Widodorini, drg.,M.Kes, memberikan edukasi tentang kesehatan Gigi dan Mulut yang diikuti murid kelas 1,” terang Sri Winarti saat ditemui Malangpariwara sebelum acara edukasi dimulai.

Trining Widodorini, drg.,M.Kes,saat memandu anak anak bermain edukasi kesehatan gigi dan mulut di kelas(Djoko W)

Hari ini edukasi dilaksanakan bagi siswa kelas 1 jumlahnya 53 anak.

Kepala sekolah sangat bersyukur FKG UB kembali melaksanakan pengabdian kepada masyarakat ke SDN 1 Junrejo.

“Sebenarnya hari ini waktunya olah raga dua jam. Karena ada info dari FKG UB untuk giat edukasi, maka anak anak kita alihkan mengikuti edukasi, namun setelahnya tetap mengikuti proses belajar mengajar seperti biasanya hingga pulang nanti siang,” ungkapnya.

SDN 1 Junrejo Batu secara rutin memeriksakan gigi siswanya ke puskesmas terdekat.

“Sekolah bekerjasama dengan puskesmas untuk merawat gigi anak anak. Guru olahraga juga melakukan edukasi kesehatan gigi dan mulut seperti apa yang telah di sampaikan Tim FKG UB,” ujarnya.

Kepala SDN 1 Junrejo Sri Winarti mengaku sangat terbantu dengan pengabdian masyarakat dari FKG tersebut.

“Anak-anak mendapatkan manfaat. Karena, pengetahuan soal perawatan gigi sangat urgent bagi anak-anak kita, terutama yang masih kelas 1 SD,” ujarnya.

Dia berharap kegiatan seperti ini bisa terus bergulir secara rutin di SDN 1 Junrejo Batu untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut anak.

Sementara itu Trining Widodorini, drg.,M.Kes menjelaskan bahwa hari ini Tim FKG UB melalui program dr mengabdi melaksanakan pengabdian edukasi ke SDN 1 Junrejo Batu.

Ada yang berbeda sistim edukasinya karena tim FKG ingin anak anak aktif mengikuti edukasi secara langsung karena setiap anak di bagikan lembaran
kuis tentang menjaga kesehatan gigi dan mulut. Sehingga selain mengerti anak anak juga diajarkan bagaimana mengerti pertanyaan dan mencocokkan jawaban dengan mencentang jawaban yang sesuai dengan apa yang selama ini dilakukan anak anak.

“Pengabdian masyarakat sudah sering kita lakukan secara rutin, dengan versi berbeda-beda. Saat ini, kita gelar di SDN 1 Junrejo Batu dan memilih kelas 1 untuk mengawal gigi permanen mereka,” kata drg.Trining.

Menurutnya, pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut sangat penting sejak dini.

“Dengan harapan, gigi mereka tumbuh sehat, tidak ada lubang, serta bisa mencegah potensi penyakit lain,” tambahnya.

Tim FKG UB memakai 3 media permainan tradisional untuk memudahkan interaksi dengan anak-anak kelas 1 SD. Diantaranya: EMo (Edukasi Mongmongan), Dent-C (Dental Card), dan
CosGi (Mencocokkan dan Menyusun Gambar Gigi).

Permainan EMo (Edukasi Mongmongan) dipandu Koas gigi Bagus (Djoko W)

EMo (Edukasi Mongmongan)

Suatu alat bantu pendidikan kesehatan gigi dan mulut berupa permainan edukatif tradisional berupa alas bergambar edukasi anak anak bermain sesuai dengan perintah menggunakan dadu dan kertas kuisioner.

Koas gigi Sekar dengan telaten membimbing anak anak bermain media Dent-C(Dental Card) (Djoko W)

Dent-C (Dental Card)

Permainan Dent-C ini seperti ular tangga dengan topik kesehatan gigi dan mulut. Anak anak bisa mengetahui edukasi *Pentingnya ke dokter gigi
*Pentingnya menyikat gigi
*Kuman dalam gigi dan mulut
*Makanan bergizi *makanan yang baik dan buruk untuk kesehatan gigi dan mulut.

drg Rini didampingi drg Yuli memantau anak anak yang sedang bermain CosGi (Mencocokkan dan Menyusun Gambar Gigi) (Djoko W)

CosGi (Mencocokkan dan Menyusun Gambar Gigi) Berisi tentang pengetahuan kesehatan gigi dan mulut dasar. Puzzle COSGI.

Permainan puzzle COSGI merupakan alat bantu pendidikan yang termasuk dalam penerimaan dan partisipasi dalam bermain menurut kerucut pengalaman Edgar Dale.

Puzzle COSGI disini merupakan media pendidikan belajar sambil bermain dengan teknik penyusunan gambar yang cocok yang dapat menimbulkan rasa senang dan tidak bosan pada peserta permainan sehingga dapat memahami materi pendidikan dengan mudah.

Teknik permainan ini merupakan salah satu teknik permainan yang menggunakan media gambar.

Dalam permainan ini peserta permainan diharuskan menyusun gambar yang cocok pada papan yang telah tersedia.

Teknik permainan ini dapat meningkatkan pengetahuan peserta permainan karena permainan ini selain dapat menimbulkan suasana yang menyenangkan juga dapat mempermudah peserta permainan dalam mengingat pendidikan tentang kesehatan gigi dan mulut yang diajarkan kepada mereka.

Langkah-langkah penggunaan teknik permainan puzzle COSGI ini terdiri dari persiapan, pelaksanaan permainan, dan evaluasi.

Persiapan dimulai dari menentukan topik yang akan dijadikan bahan dalam proses pembelajaran, dalam hal ini topik yang diambil adalah tentang kesehatan gigi dan mulut, kemudian mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam permainan.

Sebelum permainan dimulai, peserta permainan akan dibagi menjadi kelompok-ketompok kecil (4 anak) yang akan bekerja sama menyusun puzzle COSGI, mereka akan mendapatkan satu set permainan puzzle COSGI yang setiap setnya terdiri dari sebuah papan dan potongan-potongan puzzle yang harus disusun pada papan.

Peserta permainan akan menyusun satu per satu potongan-potongan gambar yang cocok pada papan. Pemenang permainan adalah mereka yang bisa menyusun puzzle dengan benar dalam waktu tercepat.

Pada akhir permainan nantinya setiap peserta permainan akan mengevaluasi hasil jawaban permainan mereka dengan melihat kunci jawaban permainan yang berupa sebuah puzzle yang sudah disusun dengan benar dan penjelasannya yang akan dijelaskan oleh guru pembimbingnya.

“Sebenarnya edukasi kesehatan gigi dan mulut itu bukan cuma untuk anak, tetapi juga orang tua. Sehingga, kita bisa edukasi sama-sama, bahwa pendampingan orang tua untuk mengawal kesehatan gigi dan mulut anak juga sangat penting,” terangnya.

Foto bersama siswa siswi SDN 1 Junrejo Batu (Djoko W)

Trining sendiri mengapresiasi antusiasme kepala sekolah, guru wali murid, serta anak siswa itu sendiri.

“SDN 1 Junrejo Batu, kepala sekolah dan guru, sangat antusias. Sehingga, kami mendapat sambutan baik dan bisa menuntaskan pengabdian di sini,” tandas drg biasa dipanggil Rini.

Sedangkan Yully Endang Hermani, drg.,M.MS menambahkan, selain edukasi di sekolah, Siswa kelas1 SDN 1 Junrejo di beri PR terkait kesehatan gigi dan mulut. Yaitu Permainan edukasi yg menarik kuisioner bergambar warna warni sehingga siswa sangat antusias melaksanakannya selama di rumah.

Penuh sukacita siswa siswi mendapatkan souvenir (Djoko W)

“FKG pun memberikan tali asih untuk menambah semangat bagi peserta dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut anak berupa satu paket sikat gigi dan pasta gigi secara gratis.

“Ke depan kami akan melaksanakan program dokter gigi cilik atau tiwisada, bakti wiyata husada,” tutupnya.(Djoko W)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *