Kolaborasi PWI Malang Raya-DPR RI Ahmad Basarah Gelar Literasi Media dan Sosialisasi Empat Pilar

PWI Malang Raya, berkolaborasi dengan anggora DPR-RI DR.Ahmad Basarah mengelar Literasi Media dan Sosialisasi Empat Pilar dengan mengundang Camat serta Kepala Desa (Kades) se- Kabupaten Malang.(Djoko W)
Kamis, 17 November 2022
Malangpariwara.com –
Maraknya pemberitaan abal-abal oleh oknum “wartawan” yang medianya tidak dapat dipercaya serta seringnya melakukan pemerasan terhadap pemangku kebijakan, memantik Organisasi profesi Wartawan dari PWI Malang Raya, berkolaborasi dengan anggora DPR-RI DR.Ahmad Basarah mengelar Literasi Media dan Sosialisasi Empat Pilar dengan mengundang Camat serta Kepala Desa (Kades) di seluruh Kabupaten Malang.
Acara ini digelar di Pendopo Agung Kabupaten Malang jl Agus Salim 7 Kota Malang, Kamis,( 17/11/22) mengundang sekitar 400 Camat, kepala Kepala Desa dan Lurah se- Kabupaten Malang dan seluruh pengurus PWI Malang Raya. Hadir pula wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto dan Ketua DPRD Kota Malang I made Rian Diana Kartika.

Dalam Sambutannya, Wakil Bupati (Wabup) Malang, Drs H Didik Gatot Subroto SH MH, mengatakan bahwa langkah PWI Malang Raya perlu diapresiasi. Organisasi Jurnalis ini telah berupaya memberikan edukasi terkait literasi media yang dikemas dengan sosialiasi empat pilar kebangsaan. Acara ini sebagai wujud kontribusi bersama untuk kemajuan Indonesia.
“PWI Malang telah memberikan pencerahan terhadap kasus pemerasan yang dilakukan oknum wartawan. Edukasi ini sangat penting untuk dapat mengantisipasi sejak dini,” ujar Didik.
Dikatakan Wabup, beberapa oknum wartawan tersebut tidak hanya mendatangi kantor Desa. Namun sudah berani mendatangi Camat maupun Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Maka seiring dengan hal tersebut, Camat maupun Kades, yang merupakan ujung tombak roda Pemerintahan, perlu mengetahui mengenai Jurnalistik.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua PWI Malang Raya Ir Cahyono menambahkan, bahwa pihaknya banyak menerima pengaduan. Yakni laporan mengenai pemerasan mengatasnamakan wartawan. Tidak hanya Kades saja yang kerap didatangi oknum tersebut, namun juga Kepala Sekolah.
“Kami tidak hanya memberikan edukasi agar terhindar dari pemerasan. PWI Malang juga akan memberikan pemahaman bermedia sosial agar tak terjerat UU ITE,” ucap Cahyono.
Perlu diketahui, Dewan Pers telah mewajikan seluruh Jurnalis mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW). Dimana dalam kaidah Jurnalistik, seorang wartawan tidak diperkenankan meminta uang kepada narasumber.
PWI Malang Raya sendiri sudah menerbitkan buku sebagai panduan di lapangan. Termasuk di dalamnya menjelaskan tentang hak jawab narasumber. Jika suatu berita terdapat ketidaksesuaian dengan pernyataan narasumber.

Selanjutnya Wakil Ketua MPR RI, Dr Ahmad Basarah SH MH menguraikan tentang empat pilar kebangsaan. Ia juga menjelaskan mengenai salah satu tugas Lurah dan Kades, ialah mengawal Pancasila, sebagai benteng pertahanan negara.
Menurutnya, kebanyakan kegaduhan dan konflik yang terjadi di masyarakat timbul karena membaca berita hanya sebatas judul saja, malas baca isinya.
Maka Kades sebagai ujung tombak pemerintahan memiliki tanggung jawab dari perkembangan negatif arus informasi.
Wakil Ketua MPR ini lantas mengambil contoh kasus pelaku percobaan pembunuhan terhadap Kapolri. Ternyata dalam temuan dalam Laptop pelaku, ia menuduh Pancasila, UU adalah produk Thogut.
Disinyalir pelaku yang merupakan mahasiswa ini terpapar berbagai info negatif tersebut dari media sosial. Maka disinilah peran penting PWI untuk menyebarkan berita positif yang menyejukkan dan mendamaikan.
“Saya sangat mendukung PWI Malang Raya yang melakukan literasi media kepada para kades dan lurah. Karena merekalah benteng yang penting dalam membangun negeri ini dalam penguatan ideologi dan antisipasi berita hoax,” tutup wakil ketua MPR dari Fraksi PDIP ini.( Djoko W )