Tim DM UB Dorong Petani Muda Terapkan IOT Menggunakan Modul ESP32 dengan Sensor

Bincang Santai Bersama Pakar(BONSAI)UB di Karantina Pembenihan Jambu Kristal UB Bumiaji Sejahtera Jl. Dewi Mutmainah 4, Dusun Banaran, Bumiaji, Kota Batu.(Foto: Djoko W)
Senin, 12 Desember 2022
Malangpariwara.com –
Kolaborasi UB dengan Kelompok Tani Desa Bumiaji melaksanakan Pembelajaran Implementasi Teknologi Industri 4.0 bagi Petani Muda terus diintensifkan.
Tim Doktor Mengabdi Universitas Brawijaya (DM UB) menggandeng Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya P4S Bumiaji Sejahtera mengembangkan sistem pelatihan untuk petani muda.
Tim ini terdiri dari Muhammad Aziz Muslim Ph.D dan Dr. Raden Arief Setyawan dari Fakultas Teknik, Dr. Rosihan Asmara dari Fakultas Pertanian, Achmad Basuki Ph.D dari Fakultas Ilmu Komputer serta Agung Nugroho Lutfi dari Fakultas Ilmu Administrasi.
Kolaborasi dosen lintas fakultas ini membuat percontohan pengembangan sistem pertanian secara digital, dengan penerapan teknologi IOT bagi greenhouse di lokasi P4S Bumiaji Sejahtera.
Tim ini juga memberikan pelatihan kepada petani, tentang penerapan IOT di bidang pertanian dengan workshop hands-on menggunakan modul ESP32 dengan sensor kelembaban tanah, sensor suhu serta relay untuk mengaktifkan pompa.

Ketua P4S Bumiaji Rakhmat Hardiyanto mengatakan sudah saatnya petani tidak lagi menggunakan cara-cara tradisional untuk bertani.
“Penerapan teknologi sudah menjadi kebutuhan untuk meningkatkan efisiensi serta kontrol pada produk pertanian,” terangnya kepada sejumlah wartawan di acara Bincang Santai Bersama Pakar(BONSAI)UB di Karantina Pembenihan Jambu Kristal UB Bumiaji Sejahtera Jl. Dewi Mutmainah 4, Dusun Banaran, Bumiaji, Kota Batu.

Pria yang pernah memperoleh penghargaan sebagai petani berprestasi dari Menteri Pertanian ini juga mengatakan kolaborasi antara P4S Bumiaji dengan UB sejak tahun 2018 telah banyak berkontribusi bagi petani, khususnya di daerah Bumiaji.

Menurut Muhammad Aziz Muslim selaku ketua Tim DM UB, kelompok ini mencoba membuat suatu sistem percontohan implementasi teknologi di bidang pertanian.
Sistem ini berupa perangkat IOT yang di implementasikan pada greenhouse untuk mengendalikan berbagai parameter seperti penyiraman, pengaturan kelembaban, pengaturan pH pupuk, kadar CO, TDS dll.


Perangkat ini secara otomatis mengendalikan kondisi greenhouse sesuai dengan konfigurasi yang ditentukan oleh petani.
“Diharapkan dengan adanya system IOT di P4S ini dapat memberikan demonstrasi dan percontohan bagi petani muda tentang penerapan teknologi di bidang pertanian,”katanya.
Dengan penerapan teknologi digital menggunakan IOT, imbuh Aziz, mekanisasi pertanian dapat dikendalikan oleh perangkat smartphone yang sangat dekat dengan generasi muda.
Sehingga diharapkan minat generasi muda untuk menggeluti dunia pertanian semakin meningkat,” imbuhnya.
Pertanian merupakan salah satu sumber bahan makanan untuk kelangsungan kehidupan manusia. Namun sayangnya regenerasi pekerja bidang pertanian di Indonesia saat ini berjalan sangat lambat. Sebagian besar pekerja di bidang pertanian berusia lebih dari 44 tahun.
Survey BPS pada tahun 2018 menunjukkan bahwa hanya 12% Petani yang berusia dibawah 34 Tahun.
Data tersebut menunjukkan tidak banyak penduduk Indonesia yang berminat untuk bertani dan stereotip bertani itu kotor dan pekerjaan yang berlumpur.


Namun di sisi lain, penerapan teknologi digital di dunia pertanian semakin berkembang. Implementasi teknologi ini dapat meningkatkan efisiensi dalam dunia pertanian. Namun penerapan teknologi tersebut di Indonesia masih sangat terbatas.

Tidak hanya bincang bincang wartawan juga diajak melihat langsung lokasi laboratorium Doktor mengabdi di tengah kebun jambu kristal. (Djoko W)