Dewan FPKB Kota Malang Buka Suara Soal Roadmap Penanganan Banjir di Kota Malang

Jum’at, 10 Februari 2023
Malangpariwara.com –
Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kota Malang seminggu terakhir ini dampaknya sangat luar biasa.
Terakhir banjir di kawasan Perumahan De Cluster Nirwana Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing Kota Malang Rabu (8/2/2023) lalu, menyebabkan
setidaknya ada 30 rumah yang terdampak karena debit air yang cukup tinggi. Bahkan akibat tingginya genangan air, warga terdampak khususnya anak-anak dan perempuan dievakuasi menggunakan perahu karet.

Untuk menanggulangi banjir di Kota Malang tidak cukup hanya pemerintah saja yang bergerak namun peran masyarakat sangatlah menentukan.
Bagaimana tidak, ketika Pemerintah Kota Malang sudah bagus melaksanakan upaya untuk mengatasi banjir justru masyarakat yang tak bertanggungjawab menjaga lingkungan, malah berkegiatan yang berpotensi penyebab banjir. Misalnya membuang sampai seenaknya dan membuat bangunan liar diatas jembatan atau sungai.

Merespons informasi ada banjir di Pandanwangi, Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji beserta jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Malang terkait langsung turun meninjau titik lokasi kejadian dan segera mengambil tindakan cepat.
Melihat kondisi banjir yang selalu timbul apalagi di lokasi yang menjadi langganan banjir, Ketua Komisi C Drs H Fathol Arifin MH mendorong pemerintah dalam hal ini Pemkot Malang untuk segera melakukan upaya penanganan khusus.

Legislator Dapil Sukun FPKB ini menyebut,
Ada 3 titik sumber genangan yang harus segera diselesaikan oleh Pemkot Malang melalui dinas terkait.
Yang pertama menurut Fathol, Pemkot harus segera membuat sudetan besar sepanjang Suhat sesuai DED yang sudah ada, dengan inten dan harus berkoordinasi dengan pihak Pemprov atau Kemen PUPR Karena anggaran cukup besar untuk pengerjaan itu. Harapannnya bisa menyelesaikan banjir luapan dari kabupaten, ke kawasan Sukarno Hatta, Sudimoro, Blimbing, Kedawung dan Ciliwung.
Kedua segera menyelesaikan kasus hukum jacking yang sekaranh proses sudah ada di Badan Arbitrase Nasional Indonesia atau (BANI). Dan membuat drainase sistem jacking yang mampu menyerap dan mengalirkan genangan air untuk menyelesaikan banjir wilayah jl Surabaya, Galunggung, pisang candi, tanjung, bareng dan wil sekitar.
Ke tiga yakni pembenahan dan pembuatan Drainase sepanjang jl Jonge Sawojajar menuju sungai Amprong, dan memperbesar drainase di jl Danau Toba yg mengecil di traffict light Sawojajar sehiga air menuju sungai Bango mudah tersumbat.

Sementara itu sekertaris Komisi B Arief Wahyudi SH FPKB Dapil Klojen juga ikut mengomentari.
Menurut pria yang akrab dipanggil AW mengungkap,
masalah banjir atau disebut genangan air atau apapun namanya ketika hujan tiba di Kota Malang seperti gali lubang tutup lubang.
“Satu titik dibenahi dan tidak banjir, muncul pada titik lain. Yang aneh, hujan kemarin jalan Ijen pun yang selama ini aman aman saja juga sempat dilanda aliran air yang lumayan besar, tentu ini sesuatu yang aneh dan pasti ada yang salah pada system pemutusan maupun avoor disekitar lokasi tersebut,” tukas AW.
AW berharap untuk masalah akut ini semua stakeholder dan Masyarakat harus bersama sama ikut aktif agar masalah banjir ini bisa segera dituntaskan yang tentunya harus ada program besar dari pemerintah Kota Malang dengan mendasarkan kegiatannya pada roadmap penanganan banjir di Kota Malang.
Sudah tidak efektif lagi kerja sepotong sepotong , tapi harus secara menyeluruh dan berkesinambungan,” tegasnya mengakhiri.(Djoko W)