18 Agustus 2025

Cegah Stunting, Dinkes Buka Layanan Skrining Resiko Stunting Balita di Rumah Dinas Walikota Malang

IMG20230212065530_resize_86

Dinkes Buka Layanan Skrining Resiko Stunting Balita di Rumah Dinas Walikota Malang.( Djoko W)

Minggu, 12 Februari 2023

Malangpariwara.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Kesehatan terus berkomitmen untuk menurunkan angka stunting. Salah satunya dengan memberikan layanan Skrining Resiko Stunting Balita di halaman rumah dinas Walikota Malang, Minggu (12/2/2022).

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi. Dalam jangka waktu yang lama (kronis), terutama dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Baju Hitam Walikota Malang Drs.H Sutiaji didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang di CFD Ijen (Djoko W)

Didampingi Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, Walikota Malang Drs.H Sutiaji menjelaskan, program skrining ini bertujuan untuk mencegah kasus stunting yang hingga saat ini masih terjadi di Kota Malang.
Sekaligus untuk mendeteksi dini balita-balita yang mengalami stunting.

“Per Desember 2022, angka stunting kita berada di 9,08 persen. Sehingga pemeriksaan stunting hari ini khusus yang gizi buruk,” ujarnya.

Baca juga : Akhiri Kerjasama, Pemkot Malang Rencanakan Perbaikan Bekas Matahari Pasar Besar

Stunting yang gizi buruk, lanjut pria penyuka pedas ini, artinya di KMSnya itu berada di Bawah Garis Merah (BGM). Dengan kondisi tersebut, selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan dokter spesialis anak.

“Kemudian kita lakukan tes untuk mengetahui indikasi ini sudah ada kuman yang masuk ke dalam tubuh atau tidak,” terang Sutiaji.

Skrining Resiko Stunting Balita di Rumah Dinas Walikota Malang.(Djoko W)

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang dr Husnul mengakui bahwa sebaran kasus stunting masih menyebar di masing-masing kecamatan.

“Kasus stunting di Kota Malang masih terjadi di seluruh kecamatan. Maka dari itu, pencegahan dilakukan dalam pemeriksaan intensif untuk menekan angka stunting,”tandasnya.

Ketua Tim Penggerak PKK Kota Malang, Widayati Sutiaji.(Djoko W)

Lebih lanjut, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Malang, Widayati Sutiaji menyampaikan, angka kasus stunting di Kota Malang terus mengalami penurunan. Hal ini tidak terlepas dari peran Ibu-ibu tim penggerak PKK.

“Terkait dengan program pokja 3 itu ada urban farming, gerakan budidaya bunga telang. Itu menjadi program kami dalam rangka penanganan stunting dan penguatan ekonomi keluarga,” ungkapnya.

Menurutnya, stunting bisa dicegah dengan mencukupi gizi anak, lengkapi imunisasi dan perbaiki higiene sanitasi.

“Cukupi gizi selama hamil, saat bayi baru lahir, pemberian MP-ASI yang tepat. Perbaiki higiene sanitasi dan memberikan imunisasi dasar lengkap,” pungkasnya.

Saat pemeriksaan balita ( Djoko W)

Sementara itu, salah satu orang tua balita, Rosi asal Kelurahan Ciptomulyo merasa terbantu dengan adanya pemeriksaan gratis yang diadakan Dinkes Kota Malang di rumah dinas Wali Kota Malang.

“Pemeriksaan seperti ini sangat bermanfaat untuk melihat perkembangan balita kalau misal berat badan kurang atau tetap setiap bulannya. Jadi kita sebagai orang tua bisa waspada,” tuturnya.

Rosi berharap, kegiatan positif ini bisa digelar secara rutin agar balita dengan kasus stunting ini bisa jadi prioritas dan ditekan.

“Jadi kita juga dapat informasi untuk penambahan gizi seperti apa. Kurang lebih ini bisa jadi prioritas pemantauan,” pungkasnya.(Djoko W)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *