Tiga Hari One Way Terpantau Lancar Angkot Tak lawan Arus

Arief Wahyudi SH Anggota DPRD Kota Malang Dapil Klojen turun langsung menyusuri jalur satu arah untuk memastikan secara langsung kondisi one way.(Djoko W)
Rabu, 22 Februari 2023
Malangpariwara.com –
Warga masyarakat Kota Malang akhirnya bisa benar benar merasakan berkendara tanpa hambatan dikawasan Basuki Rahmad dan sekitarnya.
Pemberlakuan satu arah atau sistem one way yang di berlakukan Dishub Kota Malang untuk mengurai kemacetan untuk sementara menunjukkan hasil yang positip.

Arief Wahyudi SH salah satu anggota DPRD Kota Malang FPKB Dapil Klojen memantau langsung menyusuri jalan satu arah dimulai dari perempatan alun alun menuju Basuki Rahmad memutar menyusuri jalan satu arah hingga jalan Merdeka Timur depan Mall Ramayana.

Beberapa kali Legislator biasa disapa AW berhenti dan berdialog dengan pengguna jalan, petugas Dishub maupun satpol PP yang ngepos menjaga system buka tutup barrier.

AW mengatakan dengan rekayasa arus lalu lintas di tengah Kota ini cukup mempunyai dampak bagi pengguna jalan maupun Masyarakat sekitar baik dari sisi ekonomi maupun sosial lainnya.
Dan Klojen ini tempat tinggal saya, dapil saya, dimana setiap hari jalur tersebut menjadi jalur baik berangkat maupun pulang kantor serta jalur yang setiap hari dilewatinya.
“Terkait mikrolet, pada jalur satu arah disampaikan, kita tidak bisa menghilangkan atau merubah kebiasaan sopir angkot maupun pengguna jasa angkot secara serta merta sehingga wajar ketika terjadi kekagetan dan gejolak sesaat di tengah Masyarakat termasuk sopir mikrolet.
Tetapi disamping Pemerintah untuk terus memberi penjelasan dan dialog, biar mereka (para sopir) membuktikan sendiri dengan adanya penerapan jalur satu arah atau ujicoba rekayasa lalu lintas ini,” katanya.
Dari pantauan yang terus menerus saya lakukan ini bisa dirasakan dan dilihat tidak merugikan siapapun, bahkan lebih melancarkan arus lalu lintas pada jalur yang sudah ada, yang sebelumnya kerap terjadi kemacetan.
Harapannya, semoga yang selama ini masih minta untuk contraflow akan berubah keinginannya, yakni menjadi setuju mengikuti jalur yang sudah ada. Karena dengan rekayasa jalur satu arah ini akan menguntungkan banyak orang termasuk para sopir angkot,” tukasnya.
Satu misal bagi sopir angkot yang selama ini jalurnya lurus dari selatan ke Utara di jalan Basuki Rahmad bisa melintas di jalan Semeru, Bromo dan seterusnya yang berpotensi mendapatkan banyak penumpang bagi angkot. Sebelumnya, hanya melintas di Kayutangan yang merupakan kawasan pertokoan saja.
“Koordinasi dan komunikasi tetap dilanjutkan dengan baik. Jangan sampai ada kalimat “Pokok e”. Segala sesuatunya mesti dicoba dulu,” tegasnya.
Kajian dari Polresta Malang Kota terkait contraflow, rasanya berbahaya dan tidak memungkinkan dilakukan. Sama halnya dengan pemikiran orang awam yang memiliki kekhawatiran dan kecemasan pada rawan kecelakaan.

Sementara itu ditemui ditempat yang sama Kadishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra, mengatakan bahwa dari data yang ada serta pantauan langsung melalui CCTV milik Diskominfo dengan waktu, jam serta hari yang sama. Kepadatan arus di Buk Gluduk Embong Brantas kerap terjadi.

Volume atau penumpukan kendaraan yang terjadi di Buk Gluduk. Dari lintasan yang keluar dari Jalan Aris Munandar tidak seberapa. Justru ditimbulkan banyaknya kendaraan dari arah selatan yakni Gadang atau dari arah Blitar menuju ke kota.
Ditambah lagi, kendaraan berat turut melintas di Buk Gluduk. Jadi kepadatan arus di Buk Gluduk, tidak ada pengaruhnya yang signifikan dari ujicoba rekayasa lalu lintas di Kayutangan Heritage dan sekitarnya.
“Kepadatan arus lalu lintas di Buk Gluduk, adalah hasil real dan data yang ada. Dan jangan dijadikan sebagai asumsi yang kurang mendasar,” jelasnya.
Hasil diskusi bersama perwakilan pengurus jalur trayek sekaligus sopir angkot. Dengan disaksikan jajaran Polresta Malang Kota. Seiring berjalannya waktu, hingga hari ini.
Adanya nilai penurunan keinginan sopir angkot menghendaki diberlakukannya contra flow. Justru adanya usulan dari Polresta tidak dilakukannya contraflow. Karena sangat rawan atau berbahaya bagi pengendara.
“Mungkin ketika teman sopir angkot melakukan Contraflow, disebabkan masih kurang memahaminya. Hari ini, Rabu ( 22/2/23) sejak pagi hingga jam 9.00 wib tidak ada satupun yang memaksakan Contraflow. Sepertinya mereka telah menyadarinya,” ucapnya kepada Malangpariwara.
Kelancaran dan kemudahan serta kenyamanan ujicoba rekayasa lalu lintas, bukanlah keberhasilan forum lalu lintas saja yang melaksanakannya. Akan tetapi, keterlibatan dan dukungan masyarakat mematuhi one way itu kuncinya.
Merupakan syarat mutlak ujicoba rekayasa lalu lintas dikatakan berjalan dan berhasil. Masyarakat (pengendara) dengan sabar mengikuti dan mematuhi segala petunjuk dan aturan yang ditetapkan.
Jika nantinya ujicoba ini berhasil diselenggarakan. Merupakan hasil kolaborasi secara keseluruhan bersama semua elemen masyarakat yang ada di Kota Malang tanpa terkecuali.
“Terkait trayeknya, tidak bersifat mutlak menetap. Tapi masih bisa dilakukan perubahan, ketika dibutuhkan untuk kepentingan publik. Sebab, pengaturan dan rekayasa lalu lintas. Yang dinaungi oleh UU, untuk kebutuhan rekayasa. Sehingga keberadaan trayek bisa dilakukan perubahan,” bebernya.

Diskusi dan koordinasi serta komunikasi terus dilakukan. Mana yang terbaik untuk dilakukan. Saat ini kita masih mengikuti beberapa skema. Kita juga terus berupaya kerja meminimalisir segala resiko sebelum mengambil keputusan. Sekiranya dianggap belum memuaskan para pihak.
Kami disini sangat membutuhkan pengertian dan kesadaran masyarakat. Apalagi sampai adanya sikap Apriori, dikeluarkannya satu kebijakan. Jangan ada perasaan menduga-duga atau tuduhan yang kurang mendasar.,” tutupnya.( Djoko W)