21 Agustus 2025

Ir. Bambang Irianto: Polinema Pantas Jadi Role Model Kampus Hijau Ramah Lingkungan

c1_20230305_06100688

Ir.Bambang Irianto berada di kampus Polinema Malang di acara Merti Bumi penanaman 1000 pohon dalam rangka Dies Natalis -41 Polinema.(foto: Djoko W)

Sabtu, 4 Maret 2023

Malangpariwara.com  –
Ir. Bambang Irianto Pembina Lingkungan Nasional sebut Polinema Pantas role model kampus hijau ramah lingkungan.

Kepada Malangpariwara, Pembina lingkungan nasional, Bambang Irianto, mendorong kampus-kampus khususnya yang ada di Malang untuk menjadi kampus ramah lingkungan.

Hal ini disampaikannya saat menghadiri Merti Bumi Penanaman 1000 Pohon di Politeknik Negeri Malang, Sabtu (4/3/2023).

Ir Bambang Irianto 3G berjalan bersama Direktur Polinema menuju pelaksanaan penanaman pohon (foto: Djoko W)

Menurutnya apa yang dilakukan Polinema melalui Merti Bumi Penanaman 1000 Pohon ini merupakan sebuah capaian luar biasa. Karena itu Polinema bisa menjadi role model kampus hijau ramah lingkungan. Sehingga bisa diikuti semangatnya oleh kampus-kampus lainnya untuk  bersama-sama menciptakan kampus ramah lingkungan.

“Capaian yang luar biasa. Polinema yang kemarin iconnya adalah berjuluk kampus biru, kedepan akan menjadi kampus biru dan hijau,” tuturnya.

Karena itu, Bambang Irianto sebagai pembina lingkungan nasional mengaku siap berkolaborasi dengan kampus manapun, termasuk Polinema. Untuk menciptakan kampus hijau ramah lingkungan.

“Kebetulan jaringan kampus Polinema ada di Kediri, Lumajang dan Pamekasan. Dimana saya juga mempunyai kampung-kampung binaan di sana yang bisa dijadikan laboratorium bagi mahasiswa Polinema,” ungkapnya.

Foto bareng usai Merti Bumi menanam 1000 pohon(Djoko W)

Menurutnya, menjadi kampus hijau bukan hanya untuk kepentingan kampus itu sendiri, tapi untuk anak cucu generasi berikutnya. Karena musuh besar dunia sebenarnya bukan Covid-19 tapi perubahan lklim.

“Hal ini yang harus dihadapi, diadaptasi dan dimitigasi oleh berbagai stakeholder termasuk dari Perguruan Tinggi dengan civitas akademikanya,” tegasnya.

Lebih lanjut dikatakan Bambang, untuk jenis tanaman yang cocok ditanam bisa dari jenis tanaman apa saja. Tergantung kondisi lokal kampusnya. Memang idealnya kalau ada lahan terbuka ditanami tanaman keras. Karena bisa memproduksi banyak oksigen.

“Tetapi bagi kampus di tengah kota yang tidak memiliki lahan, makan harus ada inovasi. Bisa dengan vertikal garden atau flaying garden,” ujarnya.

“Harapan saya para mahasiswa, di tempat tinggalnya, di tempat kosnya juga harus menanam,” tutupnya.(Djoko W)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *