28 Prodi di UB Raih Akreditasi Internasional AQAS Jerman

Jum’at, 17 Maret 2023
Malangpariwara.com –
Lembaga akreditasi internasional yang bertempat di Jerman, Agency for Quality Assurance through Accreditation of Study Programs (AQAS) kembali melakukan penilaian di Universitas Brawijaya. Kali ini pada 13 prodi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dan Fakultas Teknologi Pertanian (FTP).
Hingga hari ini sebanyak 28 program studi dari berbagai fakultas di Universitas Brawijaya (UB) telah berhasil mendapatkan akreditasi internasional dari Agency for Quality Assurance through Accreditation of Study Programs (AQAS).

Hal ini terungkap dalam konferensi pers AQAS UB. Jum’at, (17/3/23) di lantai 8 gedung Rektorat UB.
Di acara jumpa pers tersebut, Rektor UB, Prof. Widodo mengungkapkan, perolehan akreditas internasional ini menjadi salah satu cara untuk meningkatkan citra UB sebagai kampus yang berstandar internasional.
“Kemudian akreditasi internasional menjadi parameter atau standar sistem pendidikan yang ada di UB. Sehingga mahasiswa yang belajar di UB meskipun belajarnya di Malang, tetapi standarnya internasional seperti dengan standar di Eropa. Harapannya mahasiswa kita bisa melanjutkan studi di eropa atau negara lain,” ungkap Prof. Widodo.

Dijelaskan Prof Widodo, ada sejumlah keuntungan ketika kampus mendapatkan akreditasi internasional.
Pertama, memudahkan UB untuk bekerjasama dengan perguruan tinggi lain di dunia. Kedua memastikan bahwa iklim belajar di tempat kita standar internasional, serta membuat kampus ini memiliki daya tarik bagi mahasiswa asing untuk belajar di Indonesia,” katanya.
Baca juga: Pengmas FKG UB Proteksi Dini Gigi Karies Siswa SD dengan Topikal Aplikasi Fluoride*
akreditasi internasional merupakan tantangan bagi hampir seluruh kampus tak hanya di Indonesia, tetapi juga di dunia.
“Akreditasi internasional tidak hanya kemampuan mahasiswa dalam berbahasa Inggris, namun juga keterlibatan mahasiswa dalam program kampus. Kami melihat kedekatan mahasiswa pada fakultas sudah terbukti,” imbuhnya.

Sementara itu, perwakilan konsultan AQAS, Patrick Heinzer menilai sistem akademik dan kurikulum di UB sudah baik dan relevan dengan kebutuhan masyarakat, serta telah memenuhi standar internasional.
“Kami menilai UB sudah bagus dan dekat dengan mahasiswa. Ini adalah kerja keras semua pihak,” tandas Patrick mengakhiri.(Djoko W)